eps 34

957 97 28
                                    

Review chp sebelumnya

Tanjirou keluar dari kotak itu. Semua orang di sana menatap lekat yang ada di depan mereka. "Ni-Nii-chan". Air liur keluar deras dari sela bambu yang menahan Tanjirou. Mata merah darahnya menatap lekat pada lengan Sanemi

꧁﹏﹏ ༺༉ ♡ ༉༻﹏﹏꧂
𝕶𝖎𝖒𝖊𝖙𝖘𝖚 𝖓𝖔 𝖄𝖆𝖎𝖇𝖆
• ────── ✾ ────── •

Nafas Tanjirou memburu, manik merahnya terus menatap tetesan darah dari lengan Sanemi. "Ada apa oni? Kemarilah, kau menginginkan ini bukan?" Seringai pada pilar angin itu semakin lebar.

Nezuko meringis kala tekanan pada punggungnya semakin kuat "Iguro-san, kau harus sedikit melonggarkannya" Peringat Shinobu. "Jika aku melonggarkannya ia pasti akan menyerang ku" Balasnya "Kamado-chan, jika kau bernafas saat paru-paru mu ditekan nadi mu bisa meledak" Jelas Shinobu.

Tanjirou mengepal tangannya hingga kuku-kukunya menusuk. Sanemi tertawa melihatnya. Nezuko menarik nafas, tangannya memutuskan tapi yang mengikatnya, Iguro yang ingin menahan Nezuko harus tertahan karena Giyuu menahan tangannya. Nezuko berdiri dan berlari mendekati tatami itu "Nii-chan!" Teriaknya.

Pandangan di depan Tanjirou berganti. Ia melihat sang adik yang memeluknya di hadapan Giyuu "kakak ku! Dia kakak ku!. Tanjirou-nii-chan bukan seperti itu! Aku tak tau mengapa ia menjadi seperti ini" Suasana kembali terganti. Ia melihat sang ayah dan ibunya yang  sedang memasak.

Ia mengedipkan matanya, ia melihat Shigeru yang sedang mencoba menangkap capung dengan Takeo. Ia menoleh pada Rokuta yang menarik ujung haorinya. "Manusia adalah keluarga mu" Matanya menatap Nezuko serta Hanako yang membawakan dango dan ocha, Nezuko tersenyum manis di sana "lindungi manusia" Suara Urokodaki-san menggema pada pendengarnya. "Manusia, harus di lindungi dan di selamatkan jangan sakiti mereka. Jangan sampai menyakiti mereka" Batin sulung Kamado.

Wajahnya ia buang tak menatap pada lengan Sanemi lagi. Semua yang melihat itu terkejut dan heran, bahkan Nezuko juga terkejut lalu menghela nafas sedikit lega. Tanjirou mengeluarkan buku serta pena dari balik haorinya. "Apa yang ingin oni itu lakukan?" Gumam Mitsuri.

Tanjirou menulis dan memperlihatkan tulisannya pada Sanemi di depannya, Sanemi merampas kasar buku itu 'darah mu punya aroma yang unik, aku hampir saja mencakar mu. Wajah mu punya banyak goresan, ku kira kau oni ternyata manusia' Sanemi meremat buku itu dan membuangnya asal. "Temee!" Sanemi menodong katananya, Tanjirou cepat-cepat kembali masuk kedalam kotaknya menatap kesal pada Sanemi.

Oyakata-sama menatap mereka "apa yang terjadi?" Tanyanya pada sang putri "oni laki-laki itu membuang mukannya. Meski tuan Shinazugawa melukai dirinya sebanyak tiga kali ia akan menahan dirinya dan takkan menerkamnya" Jelasnya. Sanemi berdecih, ia ingin menebas oni di depannya karena telah mengatainya. Tanjirou diam-diam mengambil bukunya dan kembali memasukannya pada haorinya "ini buku pemberian Yushiro, aku tak boleh menghilangkannya. Dasar manusia yang ini tak tau cara menghargai!" Batinnya sarkas. Nezuko sweat drop melihat kelakuan sang kakak.

"Kalau begitu, itu adalah bukti jika Tanjirou takkan menyerang manusia" Ucapan Oyakata-sama membuat Nezuko menjadi sedikit tenang. Iguro menarik lengannya yang di cekal Giyuu "apa yang kau lakukan Tomioka" Sarkasnya. "Nezuko" Gadis itu menoleh pada sang pemimpin "pasti masih ada yang tak bisa menerima Tanjirou. Kau harus bisa membuktikannya, bahwa mulai saat ini kau dan kakak mu bisa bertarung bersama dengan pemburu iblis dan berguna untuk pemburu iblis"

Gadis itu tertegun dan membungkuk sujud pada sang pemimpin "perasaan apa ini, ini sangan lembut. Suara? Karena suara orang ini? Isi kepala ku menjadi lembut" Pikirnya "kalahkan oni 12 rembulan. Dengan  begitu semua orang akan mengakuimu dan semua keraguan pada diri mu akan menghilang"

Ucapan itu membuat Nezuko tertegun, ia mengangkat kepalanya dan menatap lekat Oyakata-Sama "aku... Aku dan Tanjirou nii akan mengalahkan Kibutsuji Muzan! Aku dan Tanjirou nii akan menggunakan kekuatan kami untuk memutus rantai derita ini" Ucapnya lantang. Oyakata-Sama sama tersenyum tipis "kau takkan bisa mengalahkannya untuk sekarang. Jadi cobalah untuk membunuh salah satu oni 12 rembulan" Wajah gadis itu memerah, bahkan seluruh tubuhnya memerah. Ia menunduk bersembunyi "baik" Gumamnya pelan. Mitsuri dan Shinobu terkekeh pelan, bahkan beberapa hashira lain menahan tawannya.

"Para hashira pemburu iblis memiliki bakat yang melebihi diri mu. Mereka seperti ini karena latihan keras yang membuat mereka muntah darah dan mungkin mereka sudah mengalahkan oni 12 rembulan. Karena itu, hashira di hormati dan di perlakukan istimewa. Nezuko juga kau harus menjaga sikap di hadapan mereka" Jelas Oyakata-Sama. Nezuko mengembungkan pipinya "kalau pilarnya seperti di depan ku aku tak bisa yakin" Gumamanya yang di bawah kekehan kecil Oyakata-Sama "tapi baiklah" Ucap gadis itu lantang.

"Lalu, Sanemi, Obanai. Jangan terlalu menjahili anggota yang lebih muda" Kedua pemuda itu membungkuk hormat "baiklah" Ucap mereka. "Mari kita akhiri pembicaraan tentang Nezuko. Kau boleh pergi" Shinobu mengangkat tangannya "kalau begitu Kamado-chan akan kami rawat di kediaman kami" Gadis itu menepuk kedua tanganya. "Permisi!!!" Kedua kakushi datang dan membawa kotak serta menyeret gadis itu.

"Baiklah kita mulai rapat...."

"Chotto matte!!!!"

Belum ada 2 menit Nezuko di bawa, gadis itu kembali lagi. Dirinya menunjuk-nunjuk Sanemi "aku ingin menghajar pria dengan penuh luka itu sekali lagi! Karena dia telah menusuk Nii-chan!!" Teriaknya pada Oyakata-Sama. Para kakushi di belakangnya memukulinya dan menarik-narik seragamnya.

Muichiro mengambil batu dan melemparnya pada gadis itu. Nezuko yang memang punya refleks cukup cepat langsung menangkap batu-batu itu "hoi! Aku sedang berbicara dengan Oyakata-Sama! Dan aku hanya ingin menghajarnya sekali lagi. Dia telah menusuk kakak ku dua kali! Dua kali!!!" Teriaknya pada Muichiro. Muichiro menatap datar gadis di depannya "kau tak boleh menyela ucapan Oyakata-Sama" Ucapnya datar.

Nezuko terdiam ia menatap Oyakata-Sama yang edang tersenyum tipis padanya. Ia berdiri merapikan pakaiannya dan membungkuk "Oyakata-Sama saya meminta izin pada anda. Jika urusan anda dengan para pilar ini telah selesai, izinkan saya balas dendam pada orang yang penuh luka itu atas dasar ke adilan. Ia telah menusuk kakak saya sebanyak 2 kali sedangkan saya baru membalasnya sekali" Ucap gadis itu sopan. Oyakata-Sama tersenyum "baiklah, kau boleh melakukannua setelah ini. Sekarang kau pergi lah untuk mengobati diri mu agar kau siap bertarung dengan Sanemi" Wajah gadis itu berseri. Dengan santai ia kembali membungkuk dan pergi di ikuti dengan para kakushi di belakangnya.

"Maafkan kami Oyakata-Sama"

"Maafkan kami Tokito-sama"

Ujar para kakushi itu sebelum menyusul Nezuko yang menunggu. "Gadis yang aneh" Gumam Muichiro. Saat ia di gendong paksa oleh kakushi, ia melirik Oyakata-Sama "Nezuko-chan. Sampaikan salam ku pada Tamayo-san" Gumam dari sang pemimpin membuat manik merah mudanya melebar.

❝To Be Continued❞

꧁﹏﹏ ༺༉ ♡ ༉༻﹏﹏꧂
Yo gw up :3

Eh btw gw baru sadar anjir. Kalau para Hashira tu mainnya nyampah. Kenapa nyampah? Tanjirou udah bikin sekarat Rui, si Giyuu dateng² tinggal nebas pala doang. Kan nyampah itu namanya! Ada lagi ada lagi! Pas di manga... Eh! Jan spoiler :v tapi intinya gitu para Hashira nyampah dari para trio :v

Dahlah bodo. Jan lupa vote dan komen
• ────── ✾ ────── •

Kimetsu no Yaiba (Nezuko Vers) ENDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon