eps 29

768 88 9
                                    

Review chp sebelumnya

Rui menarik tanganya, membuat Nezuko yang ingin mendekatinya harus tertahan karena benang yang hampir mengenainya. Is menatap Rui dengan mata melebar "Nii-chan tak ada?" Batinnya. Darah segar mengalir dari atas dan mengenai katana miliknya. Nezuko mendongkak, matanya terbelalak, tubuhnya bergetar, "Nii-chan!!!!" Teriaknya. Tanjirou menahan sakit, matanya ia pejam, darah terus mengalir di setiap bagian tubuhnya yang terikat.

꧁﹏﹏ ༺༉ ♡ ༉༻﹏﹏꧂
𝕶𝖎𝖒𝖊𝖙𝖘𝖚 𝖓𝖔 𝖄𝖆𝖎𝖇𝖆
• ────── ✾ ────── •

"Berisik. Ia takkan mati karena hal sepele itu" Luka cakar di wajah Rui perlahan menghilang "Dia adalah oni. Tapi aku harus memberinya pelajaran. Aku akan membuatnya kehabisan darah sementara. Tapi jika ia tetap tak ingin menurut aku akan melakukannya hingga matahari terbit" Wajah Nezuko mengeras, giginya bergemelatuk. "Lepaskan Nii-chan!" Ia berlari mencoba mendekati Rui.

Rui menarik benang-benangnya, membuat Nezuko harus tersungkur dengan luka sayat di beberapa bagian tubuhnya. Rui menendang gadis itu dan memukulnya. "Gerakannya sangat cepat" Nezuko menopang tubuhnya dengan tangan "uhuk" Darah segar keluar dari mulutnya, Nafasnya terengah-engah.

Rui menatap gadis itu "kau, aku menduga ini sih. Apa kau berfikir kau bisa memenggal kepala ku jika kau mendekat?" Rui berhenti di depan Nezuko, tersenyum miring dan melebarkan tanganya "hora~ silakan jika kau bisa" Nezuko mengangkat katananya menyerang Rui.

Hanya dengan menghindar oni 12 rembulan ke 5 itu berhasil membuat darah mengalir dari mulut gadis itu. Nezuko memutar tubuhnya membuat katana itu menyentuh leher Rui "tak mempan!?" Nezuko mencoba mendorong agar katana itu bisa memenggal leher Rui. "Lihat kan? Kau tak bisa melakukannya" Ia menendang Nezuko yang berada di depannya.

Gadis Kamado itu terpental menabrak pohon di belakangnya. "Tubuhku ini jauh lebih keras dari pada benang yang ku kendalikan. Karena kau tak bisa memutus benang ku, maka kau tak bisa menebas kepala ku". Tanjirou di atas sana memberontak "angghh! Mnnffhh!" Dirinya berteriak dan menatap adiknya yang berada di bawahnya.

Darah terus keluar dari mulut Nezuko, tanganya menumpu tubuhnya sedikit goyah "hebat, kekuatannya melebihi oni-oni yang pernah ku kalahkan sebelumnya. Ini kah... Kekuatan oni 12 rembulan?". Tanjirou terus memberontak, membuat Rui yang melihatnya jenah "Berisik, diam lah sebentar" Tangannya mengepal membuat benang-benang yang mengikat Tanjirou semakin kuat. "Aaaaaakkkhhhhh!" Tubuh pemuda itu semakin mengeluarkan banyak darah, membuatnya pingsan pada saat itu juga.

"Hentikan!!!" Teriak Nezuko. "Adik mu sekarang adalah aku, kau harus mendengar ucapan ku" Ucap Rui menatap jenah pada Tanjirou yang pingsan. Nezuko menahan dirinya "tenang lah... Tenang, jangan terbawa emosi. Atur pernafasan mu dan lancarkan aliran terkuat" Mata itu menatap lekat pada Rui di depannya.

"Konsentrasi penuh" Dirinya melesat pada oni itu "padahal kau sudah tau itu mustahil tapi kau tetap melakukannya" Rui menarik benang-benangnya. Manik merah itu sedikit membulat saat Nezuko bisa menangkis benang-benangnya "Mizu no kokyu, aliran ke sepuluh. Naga perubahan" Katana miliknya ia angkat dan menebas benang di depannya "benangnya terpotong"

Rui menatap lekat Nezuko "kekuatan nya bertambah seiring peputarannya. Ini menjengkelkan" Nezuko terus berlari dan memotong benang di depannya "aku bisa aku pasti bisa" Rui mendengus "kau pikir hanya itu kemampuan ku? Kekkitjutsu : penjara benang"

Benang-benang yang berawal putih itu kini berubah menjadi merah darah. Sebuah jaring merah besar mendekat dari atas Nezuko "aku sudah muak pada mu. Sayonara" Tanganya menarik membuat benang itu semakin cepat mendekati Nezuko. "Gawat... Aku tak bisa memotong benang ini, putaran ku masih belum cukup. Aku akan mati..."

꧁﹏﹏ ༺༉ ♡ ༉༻﹏﹏꧂
𝕶𝖎𝖒𝖊𝖙𝖘𝖚 𝖓𝖔 𝖄𝖆𝖎𝖇𝖆
• ────── ✾ ────── •

(Sila play)

"Nee, Nezuko. Otou-san wa sugoi!!!" Tanjirou kecil melebarkan tanganya. Nezuko kecil menelengkan kepalanya "eum machut na?" Tanjirou terkekeh dan menggendong adik pertamanya itu "otou-san bilang, kalau kau ingin terus menari untuk Hirokami kau harus terus bernafas" Jelas sang kakak.

Mereka berjalan menghampiri sang ayah yang sedang menidurkan Takeo di sampingnya "otou-san, malam ini bolehkah aku dan Nezuko melihat mu lagi?" Tanya Tanjirou menatap sang ayah. Kamado Tanjuro sang kepala keluarga itu tersenyum menatap kedua anaknya "hmm kalian boleh melihatnya" Ia mengusak rambut Tanjirou.

Nezuko menatap sang ayah "nee Otou-san, Nii-chan tadi biyang thalo Otou-san bica menali lama talena pelnapachan" Pertanyaan yang sempat hinggap di kepalanya ia utarakan. Keringat dingin mengalir dari pelipis Tanjirou takut sang ayah marah karena ia mengatakan hal seperti itu pada sang adik.

Tanjuro terkekeh pelan "memang ada sebuah teknik pernafasan yang dapat membuat mu bergerak banyak tanpa kelelahan. Jika kau memiliki teknik pernafasan yang sudah benar, kau bisa bergerak sebanyak apapun yang kau bisa tanpa perlu kesakitan. Kau bahkan akan baik-baik saja meski kedinginan. Apa kau sekarang paham? Nezuko..."

꧁﹏﹏ ༺༉ ♡ ༉༻﹏﹏꧂
𝕶𝖎𝖒𝖊𝖙𝖘𝖚 𝖓𝖔 𝖄𝖆𝖎𝖇𝖆
• ────── ✾ ────── •

Manik itu sedikit membulat, namun ia tetap menarik nafas dari celah mulutnya "Hirokami Kagura... Enbu" Tubuhnya ia putar memutus setiap benang yang memenjarakan. "Benangnya terputus!?" Rui melemparkan banyak benang untuk menahan Nezuko.

Gadis itu terus berlari, tak peduli benang-benang itu menyayat tubuhnya "jangan berhenti. Terus berlari. Jika kau berhenti aku akan sesak nafas karena mendadak mengubah pernapasan air ke pernapasan Hirokami Kagura. Jika seperti itu mungkin aku tak akan bisa bergerak. Jadi.... Aku harus melakukannya sekarang. Aku harus menyelamatkan Nii-chan"

Ia berlari cepat, melompat, serta memotong benang merah di hadapannya. Rui yang melihat itu tertegun dan melompat mundur "dia ini..." Nezuko terus berputar memotong setiap benang dan terus mendekati Rui. "Aku harus menang sekarang, meski... Aku harus bertarung mati-matian dengan musuh!" Katana miliknya berhenti tepat pada leher Rui.

"Tanjirou. Tanjirou. Bangun lah Tanjirou, adik mu membutuhkan bantuan mu" Manik ke unguan sang ibu bergerak resah "berusahalah Tanjirou. Ibu mohon..." Manik itu mengeluarkan liquid bening "nyawa adik mu dalam bahaya..." Suaranya bergetar, menahan tangisnya. Manik merah darah itu terbuka "Kekkitjutsu : baketsu" Tanganya mengepal, membakar benang yang mengikatnya.

Apinya merambat dan hampir membakar Rui. Nezuko melewati api itu begitu saja "ikatan ku dengan Nii-chan... Takkan pernah putus oleh apa pun!" Ia mendorong katananya terbakar, menebas kepala itu dengan cepat.

❝To Be Continued❞

꧁﹏﹏ ༺༉ ♡ ༉༻﹏﹏꧂
Ok ini dia gw up...

MAAF GA SESUAI DENGAN EKSPETASI KALIAN YA. GW STRESS UJIAN, AAAAAA!!!
Udh ah gw pen belajar buat besok :")

Jan lupa vote serta komen. Maaf kalau adegannya masih kurang memuaskan 🙇🏻‍♀️
Inosuke: eps selanjutnya! Keluarga tiruan.
• ────── ✾ ────── •

Kimetsu no Yaiba (Nezuko Vers) ENDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ