eps 40

1K 81 9
                                    

Review chp sebelumnya

Manik merah mudanya melirik pada orang tadi "eh? Dia kan? Orang yang ikut ujian akhir. Dalam waktu dekat fisiknya sudah berubah banyak. Tapi, entah kenapa Auranya..." Gadis itu memberanikan diri menyapa "sashiburi! Genki desu ne?" Ucapannya di anggap angin lalu oleh pemuda itu "he? Aku di abaikan" Tangis batinnya.

꧁﹏﹏ ༺༉ ♡ ༉༻﹏﹏꧂
𝕶𝖎𝖒𝖊𝖙𝖘𝖚 𝖓𝖔 𝖄𝖆𝖎𝖇𝖆
• ────── ✾ ────── •

Aoi menatap Nezuko yang mendekatinya "ah kalian sudah ingin berangkat ya?" Ujar gadis itu. "Memang waktu yang kita habiskan tak banyak, tapi aku senang menghabiskan waktu bersama kalian semua" Lanjut Aoi.

Nezuko tersenyum dan membantu Aoi yang sedang menjemur "berkat diri mu kami semua bisa bertarung lagi, terimakasih banyak Aoi-chan" Gadis Kamado itu tersenyum lebar. Aoi menunduk "tak perlu berterima kasih. Telah berhasil hidup selama ujian terakhir saja sudah membuat ku bersyukur. Selain itu aku tak bertarung karena aku takut, aku ini benar-benar pengecut" Balas gadis kuncir dua itu.

Nezuko tertegun lalu mengenggam kedua tangan Aoi "itu tak ada hubungannya. Aoi-chan sudah banyak membantu ku, kau ini benar-benar teman yang baik" Gadis itu melepas genggamannya dan menaruh selimut ke keranjang "kalau gitu, jika aku terluka lagi aku mohon bantuannya Aoi-chan" Nezuko eye smile, rambut panjangnya terbawa angin sangat indah. Aoi tertegun menatap gadis Kamado tersebut, manik birunya tak lepas dari punggung Nezuko yang perlahan menjauh. "Dia...."

Nezuko melihat sekitarnya, senyumnya mengembang menemukan orang yang ia cari "ah kau di sana rupanya!" Ia berlari mendekati Kanao yang sedang membaca surat dari Tanjirou. Gadis itu melipat suratnya dan menatap Nezuko "Kanao-chan kami sudah ingin berangkat, aku berterima kasih untuk segalanya" Kanao tersenyum.

Nezuko yang di tatap itu gelagapan "a-ada apa?" Tanyanya saat Kanao mengeluarkan koin. Gadis dengan pernafasan bunga itu melempar koinnya lalu melihat sisi yang keluar, dan menatap Nezuko "aku hanya mengikuti perintah guru ku, jadi tak perlu berterimakasih. Sayonara" Senyum Nezuko mengembang "dia berbicara pada ku!" Nezuko mendudukan dirinya di samping Kanao.

"Yang kau lempar tadi itu apa?" -Nezuko
"Sayonara" -Kanao
"Koin. Di bagian depan dan belakangnya ada gambarnya kah? Kenapa kau melempar nya?" -Nezuko
"Sayonara" -Kanao
"Putaran nya kencang sekali" -Nezuko
"Saat tak ada perintah, aku memutuskan sesuatu dengan melempar koin ini. Tadi itu aku memutuskan untuk berbicara dengan mu atau tidak. Kalau kepala aku tak berbicara kalau ekor aku  berbicara. Dan tadi keluar ekor. Sayonara" -Kanao

Nezuko tertegun dan tersenyum "mengapa tak kau putuskan sendiri? Apa yang ingin kau lakukan" Tanya Nezuko. Kanao tersebut "tak penting. Karena semuanya tak penting makanya aku tak memutuskannya sendiri" Nezuko terkekeh "menurut ku semua di dunia ini penting loh" Sungut Nezuko.

Gadis dengan rambut coklat tua itu mengamit dagunya "itu mungkin karena suara hati mu kecil. Hmm.... Mematuhi perintah memang wajib tapi... Ah ya! Boleh aku meminjamnya?" Kanao berkedip beberapa kali dan memberikannya pada Nezuko "Terima kasih"

Gadis itu berdiri dari duduk ya dan berdiri di tengah-tengah taman itu "ayo kita putuskan!" Kanao menyerit "putuskan apa?" Nezuko melempar pelan koin itu "memutuskan jika Kanao-chan harus mengikuti isi hati mu atau tidak" Gadis itu menjentikkan koin itu hingga ia terlempar tingga "huwaaa terlalu tinggi! Tapi baik lah jika kepala kau harus mendengarkan isi hati mu"

Mereka berdua sama-sama mengadah melihat ke atas "kepala..." Batin Kanao. Nezukk panik "huwaa di mana. Ah itu dia!" Gadis itu berhasil menangkap koin itu dan menatap gadis yng lebih tua "aku mendapatkan nya Kanao-chan!" Nezuko mendekati Kanao dan membuka tanganya.

Kimetsu no Yaiba (Nezuko Vers) ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz