| 27 |

281 29 1
                                    

Aeri perlahan membuka matanya, lalu melihat sekeliling. Kini yang ia rasakan mati rasa di bagian perut.

"Aeri, kamu udah sadar nak." Chanyeol tersenyum senang melihat anaknya sadar.

"G-Guanlin?" Gumam gadis itu. Chanyeol mengerutkan keningnya.

"A-ayah, aku Guanlin pergi dan hilang.. entah kemana, a-aku takut." Gumam gadis itu. Bibirnya yang kering, berusaha mengungkapkan apa yang ia lihat di dalam mimpinya.

"Istirahatlah." Satu kata yang Chanyeol keluarkan. Yang membuat Aeri diam sambil melirik sekeliling yang sepi. Hanya ada ayah--Chanyeol.

"G-Guanlin!" Panggil gadis itu lagi. Chanyeol bingung, tiba-tiba saja putrinya ini memanggil Guanlin.

Dddrrrtt..

Jung Jaehyun is calling..

"Halo Jae?" Sapa Chanyeol, sambil mengelus kepala Aeri yang kini mulai terlelap karena obat.

"G-Guanlin om.." Chanyeol  terdiam, ada apa dengan Guanlin? Pikir Chanyeol. Aeri, terus saja bergumam. Dan di telpon hanya terdengar suara isak tangis disana.

"Jae? Guanlin kenapa?" Tanya Chanyeol, lalu berdiri berjalan sedikit menjauh dari bankar.

"Guanlin has died."

"J-Jae, maksud k-kamu.. darah yang ada di baju kamu semalam i-itu--"

"it's Guanlin's blood." Kata Jaehyun sambil kembali menangis.

"Baiklah, aku segera ke sana." Kata Chanyeol, tapi sebelum itu. Ia menelpon Rośe, untuk menjaga Aeri.

"Rośe, apa kamu mau ke rumah sakit untuk menemani Aeri? Kakak akan menemani Jaehyun."

"B-baiklah, aku kesana bareng Sungchan."

•••

Jaehyun menundukan kepalanya,  kini dirinya dan Lucas berada di Jangraehikjang (seperti tempat duka atau lebih biasa kita denger rumah duka) duduk bersimpuh dan memandang foto yang dipenuhi bunga.

Sedangkan Lucas ia duduk dekat dinding dan terus membenturkan kepalanya ke depan dan ke belakang sambil memejamkan mata nya.

"Lucas." Panggil Jaehyun, Lucas pun membuka mata nya dan memandang Jaehyun.

"Hmm.."

"Om Chanyeol dateng bentar lagi. Lo gak mau coba nelpon orang tua Guanlin?" Tanya Jaehyun.

"Gak guna, orang tua Guanlin lebih peduli pekerjaan mereka dari pada anaknya." Balas Lucas, lalu berdiri dan pergi dari sana.

"Gak ada salahnya buat coba kan?" Kata Jaehyun, Lucas menghentikan langkahnya.

"Silahkan lo coba, gue udah capek." Balas Lucas, lalu benar-benar pergi meninggalkan Jaehyun sendiri.

•••

"Takdir kita sama." Kata Sungchan, di malam sebelum luka tembakan itu terbuka. Aeri memandang wajah Sungchan.

My Mafia Brother || Jung Jaehyun ✔Where stories live. Discover now