| 22 |

332 30 0
                                    

Makan malam penuh canda tawa, karena Mark terus saja melawak di meja makan. Meja panjang yang biasanya hanya ditempati 4 orang kini ditempati lebih dari 4 orang.

Ada Jaehwa yang duduk didekat Chanyeol, Guanlin dan Mark. Dan disebrang meja ada Sungchan, Taeyong, Jisoo dan Rośe. Sedangkan Jaehyun duduk di paling ujung tempat duduk paling utama disamping Rośe.

"Wah, kak Rośe kue beras nya enak!" Kata Mark, Taeyong hanya geleng geleng kepala melihat tingkah adiknya.

"Terima kasih untuk pujiannya." Balas Rośe sambil terkekeh, Jaehwa hanya tersenyum melihat meja makan yang dulunya sepi kini menjadi ramai.

Mark selalu menjadi yang ter ribut di meja makan, Jaehyun, Taeyong, Jisoo, Chanyeol, Rośe hanya bisa tertawa sedangkan Guanlin, Sungchan dan Jaehwa tenggelam dalam pikiran masing-masing sampai---

"Aeri." - Guanlin,

"Jaehwa." - Mark.

Mereka memanggil gadis dengan kursi roda itu dengan 2 nama yang berbeda. Gadis yang baru saja ingin menyuap kue beras kedalam mulutnya menjadi terhenti.

Meja yang tadinya ribut karena asik mengobrol menjadi sunyi. Semua menoleh ke arah gadis itu.

"Aku udah kenyang." Kata Jaehwa, gadis itu mendorong kursi rodanya sendiri lalu ke kamar Jaehyun yang kini berubah menjadi kamarnya.

Jaehyun melihat Jaehwa yang mendorong kursi rodanya sendiri. Jaehyun berdiri lalu menghampiri gadis itu. Sungchan melihat kakaknya, yang begitu peduli pada Jaehwa menatap punggung keduanya yang menjauh.

"Jadi kamu adik kadung Jaehyun? Ternyata kamu lebih tinggi dari pada kakak mu sendiri." Kata Taeyong, Sungchan mengangguk lalu tersenyum.

"Aku juga kaget kalau dia adalah kakak kandung ku." Balas Sungchan.

Chanyeol melihat anaknya pergi bersama Jaehyun, ia harap tak ada yang terjadi. Ia khwatir jika Aeri nya lebih memilih Jaehyun dari pada ayahnya sendiri.



Jaehyun duduk dipinggir ranjang miliknya, dan Jaehwa wajah gadis itu murung.

"Kamu kenapa?" Tanya Jaehyun, sambil menggengam tangan Jaehwa.

"Aku ini siapa kak?" Tanya Jaehwa balik, gadis itu menunduk lalu tubuh gadis itu bergetar. Ia menangis, Jaehyun menatap sedih Jaehwa.

"Kamu adik kakak yang paling cantik." Kata Jaehyun lalu mengelus rambut milik Jaehwa.

"Aku Aeri atau Jaehwa?" Tanya gadis itu, Jaehyun terdiam. Jaehyun menundukan kepalanya, gadis itu tersenyum nanar.

"Aku orang asing yang membuat 2 orang yang dekat menjadi musuh, aku parasit diantara kalian." Jaehyun mendongak, air matanya perlahan jatuh.

"Enggak Jae, kamu adik kakak yang paling kakak sayang. Kamu tau kalo gak ada kamu kakak gak akan ketemu dengan om Chanyeol dan mungkin kakak gak akan ketemu Sungchan." Kata Jaehyun, laki-laki itu mengusap air mata di pipi nya. Lalu menghela nafas,

"Jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri, okey?" Kata Jaehyun lalu mengusap punggung gadis itu. Jaehyun melihat Chanyeol di luar kamar. Jaehyun keluar dari kamar lalu mempersilahkan laki-laki itu masuk.

"Lihat anak gadis ku ini, sangat jelek jika menangis." Kata Chanyeol, Jaehwa tersenyum tipis lalu mengusap kasar pipi nya yang basah.

"Kamu mirip sekali dengan ibu mu. Kamu ingin mendengar cerita tentang ibu mu yang nakal itu?" Tanya Chanyeol sambil terkekeh, Jaehwa mengangguk.

"Ibu adalah seorang anak Mafia, aku bertemu dengannya saat aku perjalanan bisnis ke Amerika. Aku tidak sengaja bertemu dengannya, kamu tau? Dia sangat cantik dari mata, hidung dan bibirnya sangat persis seperti dirimu." Jelas Chanyeol, Jaehwa mendengarkan kenangan lama ayahnya.

"Pertemuan ayah dengan ibu mu terbilang lucu, aku bertemu saat aku membeli tas wanita untuk nenek mu yang sudah tiada, aku memperebutkan tas itu. Sampai akhirnya ayah mengalah dan memberikan padanya lalu, yah.. akhirnya kami saling mengenal dekat dan saling menyukai." Kata Chanyeol, Jaehwa menatap mata itu. Mata yang tengah menahan air matanya untuk tidak keluar.

"Kamu tau, kini tas itu berada padaku. Dan tas ini adalah saksi bisu pertemuan pertama ayah mu dengan ibu kandung mu." Kata Chanyeol, lalu mengeluarkan tas berwarna hitam legam.

"Jaga ini, karena begitu banyak kenangan ku dan ibu mu disini." Kata Chanyeol, lalu mengusap lembut kepala Jaehwa.

"Ayah menyayangi mu."

•••

Sungkyu membawa Hyunjin dan Doyeon dengan jet pribadi miliknya. Tentu saja itu hasil pekerjaannya sebagai ketua mafia. Apa kalian tau pekerjaan mafia yang sebenarnya? Mereka menjual obat-obatan terlarang, senjata ilegal dan semacamnya. Tak lupa mereka menyembunyikan identitas mafia mereka.

"Aeri, kakek mu datang." Gumam Sungkyu saat menaiki jet pribadinya.

Perjalanan yang cukup banyak memakan waktu, sekitar 13 jam 20 menit kurang lebih. Sungkyu memberi tawanan nya sebuah kebebasan yaitu ikut duduk di kursi penumpang. Oh ayo lah, Sungkyu seorang mafia masih memiliki hati, walaupun sedikit kejam.

"Saya ingin tau Lucas merencanakan apa selanjutnya." Kata Sungkyu, lalu menoleh ke arah Doyeon.

Sungkyu dan Lucas adalah saingan. Mereka bersaing di pasar gelap, untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Lucas selalu kalah dalam pertarungan bersama Sungkyu, dia selalu dendam. Begitupun sebaliknya, jika Sungkyu kalah Sungkyu juga dendam tapi, ia selalu mengingat kata putri kesayangannya.

"Jika ayah dendam, maka ayah akan menumbuhkan dendam yang lain juga. Aku enggak mau ayah terluka, hanya itu keinginanku."

Sungkyu memejamkan matanya, mengingat nasehat putri nya yang sudah menginggalkannya. Ia sangat merindukan putrinya, yang selalu tersenyum yang meneduhkan hati Sungkyu tiap kali ia kalah saing dengan Lucas.

"Hei tuan! Kapan jet ini akan mendarat?" Tanya Doyeon yang mulai hilang kesabaran, karena ia lapar. Sudah dikatakan bukan, Sungkyu mengijinkan mereka duduk di bangku penumpang tapi tidak memberi mereka makan.

"Hei nona, ingat lah ini bukan pesawat yang akan ada pramugari untuk melayani mu." Balas Sungkyu.

Doyeon mendengus, jika saja Dia tidak ikut dengan Lucas mungkin saja ia akan aman di Hongkong, pikir gadis itu. Dan Hyunjin, laki-laki itu dari tadi hanya bisa diam. Karena mendengar sebuah nama dari Lucas,

"Guanlin." Gumam Hyunjin, Doyeon menoleh. Nama yang tak asing.

"Kenapa?" Tanya Doyeon, Hyunjin menoleh. 

"Sebelum masuk jet, gue denger Lucas nelpon orang. Dan gue denger nama Guanlin, nama yang gak asing." Kata Hyunjin, lalu setengah berbisik dibagian akhir.

"Bukannya Guanlin itu CEO yang ada di China ya? Gue denger-denger Jaehwa dan Jaehyun dateng berdua buat acara peresmian dia sebagai CEO." Balas Doyeon,

"Terus apa hubungan Lucas sama Guanlin?" Tanya Hyunjin.

"Singkat aja, mereka dulunya teman baik. Tapi Jaehyun datang, dan Lucas berteman baik dengannya dan melupakan Guanlin. Tapi sekarang malah sebaliknya." Balas Sungkyu, yang mendengar obrolan mereka.

"Apa anda diajarkan sopan santun untuk tidak menguping pembicaraan orang lain tuan?" Kata Doyeon, tapi ia sedikit penasaran dengan perkataan Sungkyu.

"Saya hanya memberi kalian sedikit informasi, hanya itu."

My Mafia Brother || Jung Jaehyun ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя