| 17 |

398 43 1
                                    

Sedangkan disisi lain Jaehyun mencari panti asuhan, mencari kebenaran. Apakah ia benar-benar memiliki adik kandung atau tidak, Jaehyun akhirnya memberhentikan mobilnya didepan gerbang panti asuhan.

Yap, Jaehyun sendirian tanpa embel-embel pengawal. Ia mengendarai mobil sendiri. Sesampainya ia turun dan disambut hangat oleh beberapa anak kecil disana.

"Selamat siang tuan." Sapa seorang wanita paruh baya, dengan seorang gadis yang membantu wanita itu berjalan.

"Selamat siang." Balas Jaehyun, wanita paruh baya itu seolah menyuruh Jaehyun untuk mengikuti nya.

"Ayo tuan, ikuti saya." Ajak gadis muda itu, Jaehyun langsung mengikuti mereka kedalam panti.

Sesampainya didalam, Jaehyun dipersilahkan duduk. Wanita paruh baya itu langsung melihat wajah Jaehyun dengan seksama.

"Apa kamu seorang relawan?" Tanya wanita itu, Jaehyun mengangguk lalu tersenyum memperlihatkan dimpel milik nya.

"Saya tidak membawa barang, tapi saya membawa uang untuk anak-anak yang membutuhkan." Kata Jaehyun, lalu mengeluarkan amplop putih dari saku jas nya dan menyerahkan amplop itu pada wanita paruh baya itu.

"Ngomong-ngomong saya mencari anak laki-laki bernama Jung Sungchan." Kata Jaehyun membuka topik, wanita itu tersenyum lebar.

"Apakah kamu kakak nya? Saya bertahun-tahun menunggu kamu datang bersama ibu mu." Balas wanita itu,

"Saya Jung Jaehyun, jadi benar Jung Sungchan adalah adik saya?" Tanya Jaehyun.

"Iya, dulu ibu mu menitipkan seorang bayi padaku. Dia seperti orang gila yang berkelana kesana kemari, ia percayakan anaknya padaku untuk dirawat dan dipertemukan olehmu." Jelas wanita itu, Jaehyun terdiam. Ia merasa bersalah pada wanita yang ia kurung.

"Bisakah saya bertemu Sungchan?" Lihir  Jaehyun.

"Tentu saja, tapi jam segini biasanya Sungchan latihan sepak bola bersama anak-anak panti yang lain." Sahut gadis itu, ia tersenyum ramah pada Jaehyun.

"Kenalkan ini cucu saya,  Park ChaeYoung. Dia baru saja pindah dari Australia untuk membantu ku merawat anak-anak." Jelas wanita itu, yang pastinya Jaehyun tak ingin menambah beban pikiran untuk mengenal orang-orang disana.

"Mari tuan, ikuti saya untuk bertemu Sungchan." Ajak ChaeYoung. Jaehyun tersenyum sebagai balasan dan mengikuti kemana ChaeYoung menuntunnya berjalan.

Dari panti ke lapangan cukup jauh, karena mereka berdua jalan kaki ke sana. Mau menggunakan mobil tidak mungkin karena jalanan yang sempit. Karena lapangan itu sangat tertutup untuk umum, hanya orang-orang desa sana yang sering berkunjung.

"Jadi, kamu dari Australia?" Kata Jaehyun membuka topik pembicaraan.

"Ya begitulah." Balas ChaeYoung.

"Aku Jung Jaehyun." Memperkenalkan dirinya,

"Aku Park ChaeYoung, tapi teman-teman di Autralia sering memanggil ku dengan sebutan Rośe. Karena ChaeYoung sangat panjang untuk sekedar nama panggilan." Kata ChaeYoung.. Rośe.

"Baiklah aku akan memanggil mu Rośe. Senang bertemu dengan mu." Kata Jaehyun,

"Aku juga, apakah aku boleh bertanya?" Tanya Rośe.

"Tentu saja." Rośe tersenyum melihat dimpel Jaehyun.

"Kenapa kamu berpisah dengan adikmu? Hum, maaf mungkin ini sedikit privasi." Kata Rośe dengan hati-hati.

"Ya memang sedikit privasi, tapi kamu akan tau saat aku jelaskan semuanya pada Sungchan nanti." Balas Jaehyun, yang lagi-lagi Rśse selalu memerhatikan pipi Jaehyun yang memperlihatkan dimpel itu.

My Mafia Brother || Jung Jaehyun ✔Where stories live. Discover now