part 10

7 2 0
                                        

Haru berjalan menuntun Yuki menuju tepi hutan. Hujan masih mengguyur meski tak terlalu lebat. Yuki masih terdiam, sekarang dia hanya sendirian. Lalu tiba-tiba langkah Haru terhenti, kedua mata Haru menatap kedepan. Yuki pun mengikuti arah pandangan Haru dan melihat sebuah mobil yang berhenti di tepi jalan dengan pintu bagasi yang terbuka.

"Cepat masuk bagasi."

Tubuh Yuki terdorong kedepan perlahan mendekat pada mobil itu. Yuki berhenti sejenak, menatap wajah tampan Haru lalu ia menggeleng cepat. Yuki masih takut.

"Kau harus masuk. Sejauh apapun kau pergi aku pasti bisa menemukanmu, Yuki. Jangan takut."

Yuki masih ragu.

"Percayalah padaku, aku akan mencarimu. Jangan lepaskan jubah ini kecuali saat kau sedang mandi. Jubah ini akan menyamarkan baumu, para yokai hanya akan mencium bau serigala dari tubuhmu. Dicuci berapa kali pun tidak akan merubah baunya. Mereka tidak akan bisa menemukanmu."

Perlahan Yuki mengerti dengan semua yang Haru katakan. Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam bagasi. Lalu saat Yuki melihat Haru yang bersiap untuk pergi, dengan cepat ia meraih tangan Haru dan menggenggamnya. Ketakutan itu kembali muncul. Haru kembali mendekat ke hadapan Yuki.

"Kau harus tetap hidup bagaimanapun caranya. Kau mengerti, Yuki?"

'Kau harus mencariku, Haru. Aku tak memiliki siapapun lagi.'

Cup

Yuki tersadar dari lamunannya saat merasakan ciuman dari Haru yang sangat singkat lewat di b*b*rnya.

"Aku pasti akan menemukanmu. Percayah."

'Kau sudah berjanji.'

Haru segera menjauhi mobil itu. Perlahan Yuki menurunkan pintu bagasi dan menutupnya, tapi ia membiarkan pintu itu sedikit terbuka agar ia bisa tetap menghirup udara yang segar.

Mobil melaju menjauhi hutan. Yuki tak bisa memejamkan kedua matanya meski sudah terasa sangat berat.

Hampir tuju jam lebih mobil itu melaju entah kemana. Suasana yang tadinya hening dan sepi kini perlahan terasa lebih ramai. Banyak suara mesin-mesin dan klakson. Yuki sudah sampai di kota Yokohama dan kini sudah fajar. Yuki merasakan mobil yang ia tumpangi telah berhenti.

Perlahan pintu bagasi terbuka.

"Katz!" seorang perempuan berusia dua puluh empat tahun berteriak kala melihat Yuki berada di dalam bagasi mobilnya.

"Ada apa, Yumeko?" seorang laki-laki pun datang dan ikut terkejut kala melihat Yuki.

Pakaian dan jubah hitam yang Yuki kenakan masih basah, ia merasa kedinginan dan lemas. Lalu tiba-tiba semua terasa gelap.

***

Perlahan Yuki membuka kedua matanya, yang pertama ia lihat adalah langit-langit kamar dengan nuansa putih dan hiasan berbentuk burung merpati yang menggantung di langit-langit.

Sadar berada di tempat asing, Yuki langsung turun dari ranjang. Ia merasa kebingungan karena pakaiannya telah berganti. Ucapan Haru masing terngiang di telinganya saat mengatakan untuk selalu memakai jubah hitam itu.

Cklek

Pintu terbuka dan menampilkan sepasang lelaki dan perempuan. Perempuan itu cukup cantik meski tak secantik Eve dan sang perempuan membawa baki yang berisi semangkuk bubur beserta segelas susu hangat.

"Kau sudah bangun?" tanya lelaki itu.

Yuki langsung berlari menghampiri wanita itu lalu memeluk perut wanita itu. Yuki masih ketakutan kala mengingat ibunya yang jatuh ke sungai. Ia merasa wanita yang berdiri di hadapannya adalah Eve.

HANBUN YOKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang