part8

5 3 8
                                        


"Kau tau benar apa alasannya bukan, Haru?"

"Hai, hai, hai. Kau tak mau seperti mereka bukan. Sudah lah. Percuma aku berdebat denganmu, Hime. Tetap saja aku yang akan mengalah."

Haru sudah merasa jengkel dengan sifat keras kepala yang Yuki miliki. Meski berdebat atau berkelahi, Yuki tak akan mengubah pendiriannya.

"Apa yang terjadi, Yuki?"

Suara Shin menghentikan perdebatan itu. Yuki dan Haru menatap Shin.

Shin mengernyitkan dahinya saat melihat pipi YUki yang memerah dan lebam.

"Kenap dengan wajahmu?" Shin menoba memegang pipi Yuki yang terluka.

Namun dengan cepat Yuki menepis tangan Shin.

"Terima kasih. Aku baik-baik saja,"
Yuki melangkah pergi.

"Ayo pergi, Haru."

Haru sama sekali tak menjawab ajakan Yuki. Ia masih sibuk beradu pandang dengan Shin.

Yuki menghentikan langkahnya.

"Bukanya kau mau mengajakku pergi kekedai di samping station, Haru?"

"Tentu saja, Hime-sama. Kemanapun, aku akan ikut denganmu," ucap Haru penuh penekanan dengan menatap Shin. seolah ia ingin mengatakan selama ada Haru di samping Yuki, Shin tak akan pernah bisa mendekati.

Haru segera berjalan menyusul Yuki. Sedang Shin, ia terpaku menahan perasaannya yang sudah bercampur. Rasa cemburu sudah menjalar lagi di dalam hatinya. Perlahan tangannya mengepal dan kembali mengeluarkan kilatan.

Semua teman-teman Shin pun hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Benar-benar hubungan yang rumit," Sano menggelengkan kepalanya tak mengerti dengan alur kehidupan Shin.

"Sepertinya Sensei sengaja ingin mendekatkan Shin dan Yuki. Tapi hubungan mereka terlihat sangat rumit. Di tambah lagi ada Haru yang sifatnya sangat temperamental kalau ada Shin di dekat Yuki. Dia seperti seekor serigala yang siap menerkam siapa pun dan kapanpun saat ia inginkan."

Deg

'Serigala?' Sano tersentak kaget mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ren.

~~~

"Kak Shin, aku membawa apel untukmu."

Seorang gadis kecil berusia tujuh tahun berlari dengan membawa dua buah apel di tangannya.

Shin dan seorang anak laki-laki yang berambut perak menoleh kearah gadis itu.

"Hati-hati Yuki!" teriak anak laki-laki berambut perak;.

Terlihat berlari dan kakinya tersandung sebuah batu yang agak besar di tanah. Yuki hilang keseimbangan dan terjatuh.

"Hati-hati, adikku."

"hehehehe," Yuki menyeringai. Karena ternyata sebelum ia terjatuh kakak laki-lakinya sudah menyambar badannya tanpa ia sadari dan membawanya terbang.

"Kakak, turunkan aku," Yuki memberontak ingin turun.

"Yuki, hati-hati. Kau bisa terjatuh," kakak Yuki memperingatkan.

Yuki terdiam dan mengembangkan kedua pipinya karena kesal.

"Jangan merajuk seperti itu. Aku akan menurunkanmu."

"Terimakasih, Kak Ryoichi. Aku menyayangimu," ucap Yuki seraya memeluk kakaknya.

Perlahan Ryoichi mendarat tepat di samping Shin dan menurunkan Yuki.

Yuki segera memberikan salah satu apel yang ia bawa kepada Shin.

HANBUN YOKAIWhere stories live. Discover now