part 6

6 5 0
                                        

Tanpa Haru duga, Yuki memutar posisi tubuhnya dan memeluk Haru dengan erat. Haru merasakan tubuh Yuki yang basah dan gemetar. Yuki sama sekali tak mengeluarkan suara apapun.

Kedua mata Haru mengawasi sekitarnya. Yokai itu memang masih mencari Yuki. Dia berusaha mencari Yuki lewat bau tubuh yang Yuki miliki.

”Baunya menghilang. Hanyo itu pasti hanyut terbawa sungai.”

Yokai itu pun perlahan melayang dan pergi.

Merasa cukup aman, Haru membuka jubah itu dan memakaikannya pada Yuki.

Sepuluh menit kemudian.

Haru berjalan menuntun Yuki menuju tepi hutan. Tak jauh dari sana terlihat sebuah mobil berhenti di tepi jalan. Haru mengenali mobil itu, mobil milik orang kota yang sering singgah di desa mereka.

”Cepat masuk bagasi,” perintah Haru seraya mendorong tubuh Yuki secara perlahan.

Yuki menggelengkan kepala.

”Kau harus masuk. Sejauh apapun kau pergi aku pasti bisa menemukanmu, Yuki. Jangan takut.”

Yuki masih ragu.

”Percayalah padaku, aku akan mencarimu. Jangan lepaskan jubah ini kecuali saat kau mandi. Jubah ini akan menyamarkan bau mu. Para yokai hanya akan mencium bau serigala dari tubuhmu. Di cuci berapa kali pun tak akan bisa merubah baunya. Mereka tak akan bisa menemukanmu.”

Saat Haru melangkah pergi dengan cepat menggenggam tangan Haru. Haru kembali berbalik dan mendekat.

”Kau harus tetap hidup bagaimana pun caranya. Kau mengerti, Yuki?”

Yuki tak menjawab.

Cup

Hanya sekilas kecupan itu lewat di b*b*r  Yuki.

”Aku pasti akan menemukanmu. Percayalah.”

Haru segera menjauh beberapa meter. Lalu mobil itu melaju pergi.

···

”Dua tahun setelah itu, aku berhasil menemukannya di Okinawa. Tapi dia sudah berubah  menjadi Yuki yang sekarang.”

”Apa ini tentang perebutan tahta?”  gumam Shin menanggapi cerita Haru.

”Aku tidak yakin.“

”Kalau ini tentang tahta. Seharusnya ayah Yuki yang disingkirkan, bukan Yuki dan Ibunya.” Sano ikut. menanggapi.

”Aku pernah mendengar kabar, ada yang bilang kalau kerajaan Inu terkena kutukan,” ucap Sano kala teringat kabar yang sedang beredar di kalangan yokai.

”Kutukan?” ucap Shin, Haru dan Ren bersamaan.

”Iya. Salah satu Putri dari kerajaan Inu akan berada di tengah-tengah kawanan serigala dan akan menggulingkan tahta kerajaannya.”

Seketika Haru terdiam dan memalingkan wajah dari ketiga laki-laki yang ada di hadapannya.

”Kawanan serigala? Apa maksudnya?” Shin semakin bingung.

Kalau di tengah-tengah kesatria bumi, itu masih mungkin. Tapi kalau kawanan serigala? Itu yang membuat Shin tidak mengerti.

”Apa mungkin Yuki bersama yokai dari golongan serigala?” Ren ikut berfikir.

Haru seketika menelan salivanya. Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Perlahan ia menoleh ke arah ketiga laki-laki yang ada di dekatnya dan mereka menatap Haru penuh curiga.

”Ke ... kenapa kalian melihatku?”

”Ini pasti karena kau, Haru,” tuduh Shin.

”A ... apa maksudmu?” Haru semakin khawatir.

”Kemanapun kau pergi, kau selalu membawa serigala periharaanmu itu. Pasti itu yang di maksud,”

Haru bernafas lega.

”Apa kau lupa siapa aku, Shin? Aku anak dari petinggi desa. Sudah seharusnya aku memiliki  peliharaan bukan?“ Haru menyombongkan diri.

”Lalu dimana semua serigala itu?” Shin merasa sudah cukup menahan amarahnya agar bisa mendapat banyak informasi dari Haru. Tapi nyatanya dia sudah di ujung emosinya.

”Apa kau mau tempat ini di kepung serigalaku?” Haru merasa semakin tertantang.

”Buktikan saja ucapanmu itu.”

Haru tersenyum miring. Lalu bersiul.

”AAAA!”

”Ada serigala!”

Seketika terdengar suara teriakan di luar sekolah. Semua orang berlarian karena panik.

”Coba kau lihat di luar,” ucap Haru dengan senyum kemenangan.

Perlahan Shin, Sano dan Ren melangkan menuju jendela. Kelas tempat mereka belajar berada di lantai 3 dan itu memudahkan mereka melihat ke halaman sekolah.

Tubuh ketiganya serasa membeku karena melihat ada banyak serigala di halaman sekolah. Bahkan serigala itu mencapai dua puluh lebih.

”Apa dia sudah gila? Dia membawa banyak serigala ketempat seperti ini,” gumam Sano.

Shin merasa telah kalah dan di permalukan oleh Haru.

Brakk

Pintu kelas terbuka secara kasar dan menampakkan seorang gadis berambut panjang dan berwajah cantik.

Mereka berempat menoleh kearah pintu serempak.

”Hi ... Hime. Emm ... kenapa kau ada di sini?” sapa Haru dengan gugup.

Firasatnya sudah mulai buruk. Dia tau, Yuki pasti akan mengomelinya.

Yuki berjalan mendekan dengan hentakan yang cukup keras. Wajah Yuki yang biasa datar terlihat berbeda.

Shin yang melihat ekspresi Yuki pun merasa heran. Lalu senyum terukir di wajahnya. Dia tau kalau Yuki sedang marah pada Haru dan mereka pasti akan bertengkar.

Haru yang sejak tadi duduk pun langsung berdiri dan memundurkan kursinya. Ia tau kau Yuki sedang marah.

HANBUN YOKAIWhere stories live. Discover now