Permintaan 2

269 15 6
                                    

Happy reading!
Jangan lupa vote nya hehe⭐

Enjoyy

---

"Lo harus bantuin gue!"

"Bantuin apa?"

"Bantuin beresin apartemen ini."

Spontan mulut Poppy menganga, "Lo bawa gue kesini cuma buat beresin apartemen?!"

"Ya terus mau ngapain lagi?"

"Lo kan punya banyak temen lo juga kaya, kenapa harus gue?!" Poppy tak habis fikir.

"Karna lo yang bakal gue ajak tinggal disini." Balas Glurak santai.

Wajah Poppy berubah lempeng, "Lo waras?" Tanyanya memeriksa dahi Glurak dengan punggung tangan.

Glurak mengangguk, "Lo yang bakal gue ajak tinggal disini setelah kita nikah nanti." ujar Glurak tersenyum sambil menaik turunkan alisnya tapi wajah Poppy tetap lempeng.

Glurak langsung merubah raut wajahnya menjadi datar melihat gadis di depannya ini, "Lo gak baper?"

"Lo pengen gue baper? Ok, ya ampun gue baper bangeeet. Udah."

"Gak jelas." Ujar Glurak.

"Lo yang gak jelas! Au ah gue mau balik!"

Dengan cepat Glurak menahan tangannya, "Lo gak boleh pergi!"

"Terus gue mau ngapain disini?!" Kesal Poppy.

"Lo budeg?! Gue suruh lo buat bantuin gue beresin apart gue!"

"Ogah! Emang gue babu lo! Mending gue balik! Ngapain gue disini."

"Lo mau gue apa apain disini?"

"Hah?"

Melihat gadis didepannya masih dalam kebingungan Glurak mendekat mengikis jarak, "Lo yakin gak mau bantuin gue?" Bisiknya menyadarkan Poppy.

Dengan cepat Poppy mendorong badan Glurak agar menjauh "Oke oke gue bantuin! Dasar pemaksaan!" Mendengar itu Glurak tersenyum kemenangan.

Lelah itu yang dirasakan Poppy sekarang, saat ini ia ada di kamar milik cowok menyebalkan yang memaksanya melakukan pekerjaan yang seharusnya bukan ia yang mengerjakan.

Poppy menyeka keringat di dahinya, "Capek." rengeknya lalu merebahkan tubuhnya di kasur Glurak yang baru saja selesai ia bereskan. Mengenai Glurak laki laki itu ntahlah ia kemana. Tanpa sadar gadis itu memejamkan matanya.

Cklek

Glurak menarik sudut bibirnya saat melihat gadisnya tertidur dengan nyenyak. Tunggu! Gadisnya? Bolehkah ia sebut Poppy sebagai gadisnya padahal mereka tidak ada hubungan apapun.

Tangan Glurak bergerak menyampirkan rambut Poppy yang menutupi wajah gadis itu, "Cantik,"

Tanpa sadar tangan Glurak mengelus pipi gadis itu lalu bergerak menyusuri wajah Poppy mulai dari alis, mata, hidung, dan yang terakhir bibir.

Tatapannya berheti dibibir tipis milik Poppy, bibir yang pernah memakinya karena kesalahpahaman. Saat Glurak semakin mendekatkan wajahnya tiba tiba mata Poppy terbuka perlahan lalu melotot saat menyadari posisi Glurak sekarang.

Gluraksa AlbaraWhere stories live. Discover now