03. MOM, TAKE ME PLEASE

140 26 3
                                    

"Selanjutnya peserta nomor 86, Askar George Yuan, silakan memasuki arena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selanjutnya peserta nomor 86, Askar George Yuan, silakan memasuki arena." Suara perintah dari asisten juri terdengar lantang di area itu. Nama Askar terpanggil, yang berarti sudah waktunya pertunjukannya dimulai. Kalau dia menang di kompetisi ini, maka laki-laki berwajah tampan itu bisa lanjut ke tingkat selanjutnya.

Pembatasnya dibuka. Askar memasang Roller Skate hitamnya lalu memasuki area. Laki-laki dengan kostum pangeran tersebut sudah lama debut di dunia figure skating, lebih tepatnya sejak dia berusia 9 tahun.

Memutari area itu selama 3 kali, lalu berhenti di tengah-tengah tepat di hadapan juri. Askar mempersiapkan dirinya. Hitungan kelima, musiknya mulai dimainkan. Di kompetisi kali ini ia menggunakan lagu Before You Go sebagai pengiringnya.

Gerakan indahnya mendapat sambutan baik dari para penonton dan juri. Orang-orang bilang Askar adalah pangeran es, karena visualnya yang bukan main, juga sifatnya yang ....

Lompatan dan putaran indah, juga cara penyampaian yang luar biasa patut diacungi jempol. Askar berputar-putar layaknya boneka di atas kotak musik, bisa dilihat bahwa dia begitu mendalami lagunya. Sentuhan terakhirnya adalah dengan gerakan death drop¹ dan sit spin², lalu berdiri kembali. Tepat ketika ia berhenti bersamaan dengan lagunya, penonton dan pelatihnya langsung bertepuk tangan, sementara juri mulai terlihat serius. Askar Yuan membungkuk sedikit untuk memberi hormat, lalu pergi keluar arena.

"Jadi, bagaimana? Kau baik-baik saja?" Edward menepuk-nepuk pundak Askar, lalu memberikannya sebotol air mineral.

"Ya, tapi tadi aku cukup gugup."
Mendengar penuturan laki-laki kelahiran tahun 2000 itu, Edward tertawa. Ini bukan yang pertama kali Askar mengikuti kompetisi figure skating, tapi laki-laki itu masih saja tetap gugup seperti anak kecil.
"Hah... semoga hasilnya memuaskan," ujar Askar sambil menundukkan kepalanya yang kemuian dibalas dengan candaan oleh sang pelatih.

***

"Bagaimana kabarmu?" Suara perempuan muda dengan sebuah susu kotak di tangannya membuat Askar menengok ke belakang. "Hai, sudah lama sejak hari itu."

Tatapan dingin diberikan untuk gadis di depannya. Tangannya mulai mengepal, ada banyak kata yang ingin diucapkan Askar Yuan pada Hyena saat ini juga, tapi sayangnya ia memilih diam.

"Kenapa diam saja?" tanya Hyena.

"Tidak."

Hyena mulai mendekati Askar, lalu ia tersenyum. Namun, alih-alih membuat laki-laki itu bingung dengan senyuman Hyena, seorang figure skater tersebut justru tidak menyukai senyuman perempuan muda di hadapannya.

"Apa kau takut aku akan mengalahkanmu lagi?" Hyena mendongakkan kepalanya. "Kakak?" sambungnya, kemudian meninggalkan Askar yang terpaku setelah lama tidak mendengar Hyena memanggilnya dengan sebutan itu.

7 LinesWhere stories live. Discover now