XVIII. Epilog : Our Happy Ending (And)

1.5K 50 21
                                    

⚠⚠⚠
!! PERHATIAN !!

Part ini mengandung 20K kata juga mengandung konten dewasa dengan rate age 18+. Dan setiap karakter yang ada di dalam karangan Would You Forgive Me, mengandung Out Of character. Yang mana sifat, sikap dan watak tidak baik yang diperlukan dari karangan ini, tidak menandakan tokoh yang bersangkutan memiliki karakter dan watak yang sama // (OOC). Maka Author harap, kawan-kawan dapat memaklumi pembawaan karakter yang akan dibawakan oleh para tokoh yang ada di dalam karangan ini nantinya.

-, Lagi-lagi, Author berharap kawan-kawan dapat bersabar dalam membaca part ini. Dan Author harap, kawan-kawan sekalian sedang dalam kondisi mood yang menyenangkan untuk membaca part kali ini. Mengingat part ini mengandung 20K kata. :)

Happy Reading Beetles! 💚💜

...

____oOo____
WOULD YOU FORGIVE ME
MW


Terlihat Mingyu perlahan tersadarkan dari tidur pulasnya, sementara kamar hotel masih terlihat remang karena tirai memang belum dibuka untuk mengizinkan sinar mentari masuk. Dan dibalik itu, sang mentari juga sedang tertutupi kabut tebal dan mampu membuat cuaca sedikit lebih dingin dari kemarin.

"Wonu..."

"Nonu..." Mingyu mencoba untuk membangunkan wonu sembari mengusap pipi wonu yang masih belum menunjukkan tanda akan bangun "sayang.."

"Heii... Nonu bangun" Tangan Mingyu pun menyisir rambut wonu "Jagi..~ Ireona.. Ini sudah pagi, bagunlah" Dan perlahan wonu pun berhasil sadar dari tidurnya. Melihat itu Mingyu pun mengecupi seluruh wajah wonu. Sementara yang dicium masih lemas karena baru saja bangun dari tidurnya "Aku akan siapkan air panas untuk mandi" Mingyu pun beranjak dari kasur, dan memungut celana dalamnya jenis Trunks untuk ia gunakan. Dan setelah selesai menggunakan celananya, Mingyu pun duduk di tepi kasur tepat di belakang wonu. Tangan kanan Mingyu pun jatuh tepat didepan perut wonu, agar dirinya dapat mengintip wonu yang perlahan kembali tidur. "Masih sakit, nonu?" Sembari menganyam tangan kanan wonu yang tergeletak di bantal dan mencondongkan badannya agar lebih dekat dengan wonu. Sementara Wonu sendiri diam saja, namun ia menjatuhkan tangan kirinya di atas tangan Mingyu untuk ia usap itu dengan sayang "Akhu mimphi omma bahrushan, Ghyu"

"Benarkah?" Dan Mingyu pun mendaratkan dagunya di lengan atas wonu dan memperhatikan insan yang terus mengelus tangannya itu dengan lekat "Mimpi seperti apa, em?" Lalu mengecup lengan atas wonu dan memperhatikan wonu lagi. Dan tidak lama, Wonu pun memperbaiki posisinya, sembari menarik dua sisi depan bajunya untuk menutupi dadanya. Dan sekarang, wonu sudah bersandar di sandaran kasur dengan tubuh bagian bawah yang telanjangnya, ditutupi oleh selimut tebal. "Khita dhatanh khe tamhan" Sembari meraih tangan kanan Mingyu dengan tangan kirinya. Membiarkan sisa tangannya menahan bajunya untuk menutupi dadanya "Akhu tidhak thau ithu dhi tamhan manha, akhu tidhak phernah lhiat ithu adha dhi sinhi"

"Lalu?" Dan Mingyu pun menjatuhkan tangan kirinya di punggung tangan wonu tadi, agar dapat dirinya mengusap tangan wonu "Adha omma dhi sanha, Ghyu"

"Akhu berhtehriak bhilanh omma, dhan inghin mendhekati omma. Thapi omma lanhsungh melambhai, seakan mehlahranh khita mendhekat. Sebhenarnya omma thidak terhlahlu jhauh dhari khita, taphi rashanha sanghat jhau. Dhan Akhu lanhsungh menharik mhu unthuk mendhatanhi omma laghi"

"Engm, lalu?"

"Omma tehthap menhuruh khita mhundhur, khita dhilahranh mendhekat. Akhu bertheriak bhilang omma laghi, omma hanha mehambhai denghan senhumanha. Akhu thau ithu pasthi omma, kharna senyhumhan dhari orhanh ithu sanghat menhwakhili chantiknha omma"

Would You Forgive Me? || MEANIE || MINWON || MW || ✓|| 💚💜Where stories live. Discover now