4

157 123 207
                                    

Andaikan Nia punya death note pasti nama pertama yang ia cantumkan adalah nama lengkap cowok nyebelin yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu.

Ada pepatah yang mengatakan cinta datang dari kebiasaan, tapi juga ada pepatah lain yang mengatakan jatuh cinta itu seperti membuka buku baru. Bisa aja kamu merasakan ikatan pada buku atau malah merasakan emosi-emosi yang terdapat dalam setiap kalimat di buku.

Artinya kamu bisa aja jatuh cinta dengan orang ketika pandngan pertama karena merasakan ikatan di tatapannya. Atau jatuh cinta karena empati. Keduanya memang cinta, tapi kadang salah penempatan sehingga membuat banyak luka yang ditorehkan dan semua itu berakhir pada penguncian hati.

Lalu apa hubungan semua ini dengan Nia?

Charnia Yuzune atau yang akrab disapa Nia merupakan cewek dengan kepribadian ekstrovert dan cenderung bikin kesal. Sebenarnya dia bisa dikategorikan cewek yang sentimental karena gampang baper dan hampir semua kisah percintaannya merupakan cinta pandangan pertama. Sayangnya dia selalu salah menempatkan rasa.

Kebanyakan masa lalunya berasal dari kesalahan waktu, biasanya dia cinta terlalu cepat dan susah melepaskan. Itulah yang terkadang menuai pertengkaran hebat diantaranya dan ketiga sahabatnya.

Cinta yang dirasakannya tadi bukanlah hal biasa seperti kilas suka. Dan kali ini Nia punya firasat lain saat menatap cowok yang dipanggilnya kang mesum tadi. Nia seperti melihat seseorang dari masa lalunya. Bisa jadi itu juga penyebab Nia memutuskan untuk pulang duluan dari rumah sakit.

Klasik, hatinya juga tidak jelas. Tapi yang tak terduga adalah adanya kemungkinan Karma merasakan hal sama.

Tring!

"Tai. Siapa sih yang nelpon pagi-pagi?!" kesal Nia. Dia dengan cepat mengambil ponselnya dan alat make-up lalu berdiri di depan kaca yang berada di samping meja nakas kamarnya.

Nia menekan tombol hijau di layar ponsel, menyambungkan panggilan dengan lawan bicara.

"Uh, halo?"

Nia mendengar suara yang familiar, masih dengan tangan yang sibuk memoleskan bedak dia pun berucap.

"HALO, ANAK BABI. LO KENAPA GAK BANGUNIN GUE?!" Nia langsung menaikkan nada ketika menerima sambungan telepon.

"Bukan tugas gue, lagian ada Audrey." suara Vertha terdengar melalui pengeras suara ponsel, dia terdengar tidak peduli setelah diteriaki.

"AUDREY KELAS SIANG, TOLOL. GUE KELAS PAGI."

"Bruh, calm yo tits."

"SANTAI LO KATA?!" kesal Nia "Ngapain lo? Kalau gak ada yang mau diomongin gue tutup!" ia hampir mematikan sambungan teleponnya.

"Dengerin dulu, babi. Bawain notebook merah di meja samping kasur." suruh Vertha bodoamat dengan emosi Nia.

Nia menatap layar ponselnya, kalau itu adalah Vertha dia pasti akan melemparnya tanpa pikir panjang.

"Lo siapa gue? Kok nyuruh-nyuruh gue?"

Vertha berdecak, "Ambil, nanti gue nikahin sama Adam."

Plak!

Suara gaplokan yang diikuti rintihan sakit terdengar oleh Nia membuatnya tertawa terbahak-bahak, baru kali ini sahabatnya berhasil digaplok.

"Adam anjing, gue doain mati perjaka!" kutuk Vertha di sebrang telepon. Sebuah suara lain membalasnya, "Kalau gue mati, lo ikut mati biar sama-sama mati virgin."

Crash and Crush [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang