Part 51

71.3K 7K 380
                                    

Di ruangan Bu Retno sudah hadir Wanda dan Surya, mereka sedang menunggu wali dari twins. Wanda memandangi wajah twins yang lebam seperti wajah Ferdy. Sedangkan twins memasang wajah datarnya, tentu saja wajah datar itu turunan dari Papihnya.

Pintu ruangan dibuka paksa membuat semuanya tersentak kaget. Eric yang panik langsung menghampiri kedua keponakannya itu

"Ya ampun twins kenapa muka lo berdua kaya abis di sosor bebek begini. Emak lo bisa berojol di tempat kalau liat muka lo berdua" twins memutar bola matanya malas, dan tidak lama masuklah Viona

Sama seperti suaminya, Viona pun histeris ketika melihat wajah twins

"Haduh twins kalian tuh kalau mau jadi jagoan nanti aja pas masuk STM, jangan sekarang. Mamih kalian bisa nyap-nyap sama aunty kalau liat muka kalian mirip Joker begini"

"Uncle sama aunty berisik" ucap Jovin kesal

"Heh sembarang kalau ngomong. Ntar gua sama istri gua yang di kasih siraman rohani sama emak bapak lo"

"Maaf bapak, ibu bisa kita berbicara sebentar" Eric dan Viona menoleh ke arah Bu Retno

"Boleh Bu silahkan"

"Begini bapak dan ibu sekalian, saya memanggil kalian kesini karena twins dan Ferdy tadi bertengkar sampai pukul-pukulan, dan mengakibatkan wajah mereka lebam seperti bapak dan ibu bisa lihat" ucap Bu Retno

"Tapi kenapa ya Bu, anak saya sebelumnya tidak pernah berantem" tanya Surya

"Untuk hal itu, setelah mendengarkan penjelasan dari twins dan Ferdy saya simpulkan bahwa Ferdy tidak terima kalau Mamahnya dibilang jahat oleh twins, lalu Ferdy langsung menonjok Jovin dan akhirnya mereka baku hantam" jelas Bu Retno membuat mereka semua membulatkan matanya

"Heh bocah lo bisa-bisaan ngatain emak orang jahat. Lo tau dari mana" omel Eric pada twins

"Kita tau uncle, Mamahnya Ferdy adalah Mamahnya Mamih Neta. Kita tau semua tentang Mamih Neta" Eric dan Viona kaget, karena mereka tidak pernah membicarakan tentang masa lalu Neta saat bersama twins

"Twins, mamahnya Ferdy ngga jahat, dia baik ko" ucap Viona

"Iya dia mamah yang baik buat Ferdy, tapi ngga buat Mamih" ucap Jovin yang tidak mau kalah

"Kata siapa"

"Kata Papih, mamah yang baik adalah mamah yang selalu ada untuk anaknya. Sedangkan mamahnya Ferdy tidak pernah datang saat Mamih lahiran Jovic sama Jovia" Wanda sudah tidak kuat untuk menahan tangisnya, hatinya sakit saat mendengar ucapan twins

"Mungkin aja mereka sibuk jadi ngga bisa dateng saat Mamih kalian lahiran" Eric mencoba memberi pengertian pada twins

"Grandpa Sam juga sibuk, tapi tetep dateng pas Mamih lahiran" ucap twins tak gentar. Eric dan Viona sudah tidak dapat berbicara lagi, semua yang di ucapkan twins benar adanya

Sam sekarang tinggal di luar negeri, tepatnya di Swiss. Sam memang selalu datang saat Neta melahirkan, dia ingin menebus semua kesalahannya di masa lalu. Bahkan Jovic dan Jovia sangat mengenal Sam. Sam setiap harinya selalu melakukan panggilan video dengan cucu-cucunya

Hp Eric berdering tanda panggilan masuk. Dan ternyata itu dari Rizal

"Halo"

"Halo tuan, nyonya Neta akan segera melahirkan"

"APA?!!! YAUDAH TUNGGU SAYA KESANA SEKARANG SAMA TWINS. ANAKNYA NETA SURUH JANGAN KELUAR DULU, TUNGGU UNCLENYA YANG TAMPAN DULU" Eric langsung mematikan sambungan telepon

"Mamih mau keluarin adik bayi uncle?"

"Iya, ayo sekarang kita ke rumah sakit, siapa tau pas Neta ngeliat muka kalian dia langsung berojol" Eric, Viona dan twins pun langsung pergi, baru beberapa langkah mereka kembali mundur ke ruangan Bu Retno

"Bu guru, saya izin bawa nih dua bocah. Emaknya mau lahiran" ucap Eric dan kembali berlari menuju mobil

Sedangkan di rumah sakit, lebih tepatnya ruang bersalin Jordan dibikin kesal oleh Neta. Karena istrinya ini masih saja memikirkan twins sedangkan dia harus segera melahirkan

"Sayang twins ga kenapa-kenapa, sekarang kamu fokus buat keluarin baby kita ya" ucap Jordan

"Tapi aku ga tenang" Jordan mengacak rambutnya

"Suster saya boleh minta tolong ga?" Tanya Jordan pada salah satu suster

"Boleh tuan"

"Suster tolong liat kedepan anak saya yang kembar sudah datang atau belum" suster itu mengangguk dan melakukan apa yang Jordan perintah

"Neta, bagaimana ini bayinya sudah ingin keluar" ucap dokter Alana

"Tunggu sebentar ya dok, saya mau mastiin keadaan anak saya dulu" dokter Alana pun mengangguk. Suster yang Jordan suruh pun kembali

"Anak kembar anda sudah hadir nyonya, mereka tidak kenapa-kenapa" ucap suster tersebut.

Setelah perasaannya lega, Neta memberitahu dokter Alana kalau dia sudah siap untuk melakukan persalinan. Dokter Alana pun memulai persalinan

"Ayo Neta ambil nafas yang panjang" Neta mengikuti instruksi dokter Alana

"Sekarang mulai mengejan"

"Nggggghhhhhhh......." Neta mengejan kuat

"Sekarang ambil nafas kembali, tapi jangan kuat-kuat nanti bayi nya masuk lagi" Neta mengambil nafas

"Ayo sekarang mulai mengejan kembali"

"Nggggghhhhhhhhhh" Neta mengejan kuat, dia mencengkeram tangan Jordan

"Ayo Neta, kepalanya sudah kelihatan"

"Sayang ayo semangat, sebentar lagi kita akan bertemu dengannya" Jordan menyemangati istrinya itu, dia tidak memperdulikan lengannya yang mengeluarkan sedikit darah karena kerasnya cengkraman Neta

"Nnggggggghhhhhhh" Neta mengejan kuat

Ooek....Ooek....Ooek

Semua yang berada di ruangan itu terharu bahagia ketika bayi Neta lahir. Suster segera membersihkan bayi mereka dan mengecek BB, TB, serta anggota tubuh. Setelah selesai memeriksa suster yang membersihkan bayi mereka pun menyerahkannya pada Jordan

"Berat badannya 3.2 Kg, tingginya 52,4 cm, anggota tubuhnya lengkap tanpa kekurangan. Bayi nya sangat tampan seperti kakak-kakaknya" Jelas suster tersebut

Jordan yang sedang melakukan skin to skin pada sang anak tersenyum bahagia. Sedangkan Neta dia pingsan sehabis melahirkan

"Selamat datang ke dunia anak Papih yang tampan"



Mamih dan Twins Jov [TERBIT]Where stories live. Discover now