Si Over Protektif

Start from the beginning
                                    

Jeff datang dan berdiri di ambang pintu. Dia melihat sudah ada Pak Roma, guru Biologi yang sedang mencatat materi di depan.

Tok tok tok

Semua orang di dalam kelas langsung menengok ke arah pintu yang di ketuk Jeff.

"maaf, Pak. Saya tadi ke toilet dulu," kata Jeff.

"yasudah. Duduk kamu!" suruh Pak Roma.

Jeff perlahan berjalan menuju mejanya. Terlihat Jessica terus memandangi Jeff begitu pun dengan sebaliknya. Dan Pangeran menontoni dua insan yang saling bertatapan itu. Seketika Pangeran merasa seperti nyamuk.

"kenapa masih berdiri? Cepat duduk!"

Jeff segera tersadar saat Pak Roma berteriak menyuruhnya untuk segera duduk. Jeff pun cepat-cepat duduk di kursinya. Sesekali dia melirik Jessica. Saat Jessica berbalik melihatnya, Jeff langsung membuang muka.

"ekhem, ngapain tuh mata lihat ke belakang? Kan papan tulisnya ada di depan. Gak sakit apa tuh leher?" sindir Pangeran.

Jessica yang merasa tersindir langsung melihat ke depan,
"apaan sih lo"

"lo suka sama dia?" Pangeran melontarkan pertanyaan yang membuat Jessica tertegun.

"nggak lah! Mana mungkin gue suka sama anak baru gitu aja? Emangnya gue cewe apaan? Lagian gue gak percaya sama yang namanya cinta pada pandangan pertama. Yang namanya cinta itu, datang kalo udah terbiasa." balas Jessica.

"berarti lo cinta dong sama gue. Lo kan udah terbiasa sama gue," kata Pangeran.

"bukan terbiasa lebih tepatnya terpaksa,"

| |
| |
| |
| |

Tringgg, bel istirahat berbunyi. Tak lama kemudian siswa siswi berhamburan dari dalam kelas. Tak terkecuali Jessica dan Pangeran.

Semenjak tadi pagi bertemu dengan Jeff dan saudara-saudaranya, Pangeran terus saja mengikuti Jessica kemana pun dia pergi. Pangeran merasakan firasat buruk yang akan terjadi pada Jessica jika dia tidak mendampinginya.

Namun, justru itu membuat Jessica merasa tidak nyaman. Seperti saat ini dia sedang makan di Kantin dan Pangeran duduk di depannya sambil terus memandanginya. Hal itu membuatnya sangat kesal.

"yaampun, Pangeran! Lo bisa gak sih gak usah lihatin gue terus? Gue gak nyaman tau!" protes Jessica.

"gak! Gue harus terus kayak gini. Kalo perlu gue gak akan kedipin mata gue, supaya gue bisa terus jagain lo!" bantah Pangeran.

"lebay tau gak sih!" ledek Jessica.

"bodo' amat! Gue gak peduli lo mau nyaman atau ngga, yang penting gue bisa terus jagain lo." balas Pangeran.

"lo jagain gue dari apaan coba? Plis deh, Ran! Gue ngerasa gak bebas kalo gini. Lo boleh aja jagain gue, tapi jangan kayak gini lah!"

"ini demi kebaikan lo, Jess!"

"ck, terserah lo deh!"

Jessica bangkit lalu pergi meninggalkan Pangeran.

"eh, Jess mau kemana?" teriak Pangeran, namun tak mendapat jawaban dari Jessica. Sepertinya dia benar-benar marah kali ini.

Pandangan pangeran tiba-tiba tertuju pada makanan yang belum habis di mejanya, dia pun kemudian menggaruk kepalanya yang tak gatal,
"aduh, Jess. Seenggaknya kalo lo mau pergi bayar dulu ini makanannya! Jadi gue kan yang harus bayar, ah! Mana uang gue cuma tinggal segini lagi," ucapnya menggerutu kesal sembari memandangi uang 20.000 di tangannya.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now