06; Bawah Langit Di Jalan Veteran

Start from the beginning
                                    

"Seru juga ternyata." Sean terlihat begitu bangga, lalu berpindah pada lawan selanjutnya.

Pertarungan Sean barusan tak luput dari pengawasan Kainan, meski sempat kawatir sejenak tadi. Namun melihat cara pertahanan diri dari Sean, membuatnya lega. Lelaki itu bahkan lebih jago dari dirinya.

"Anggota baru?"

Sejenak ia kembali melihat Taraka yang ia injak. "Boleh juga," Lelaki itu nampak tersenyum misterius sebelum berujar lagi. "Dia, juga boleh gantiin apa yang Lo rebut dari gue, hahaha."

Dugh...

"DIAM BANGSAT!"

Tinjuan dari Kainan semakin membuat Taraka tertawa puas. Mukanya yang penuh darah tak menyurutkannya untuk memukul.

"Berani nyentuh anggota gue, siap-siap mati!" Rahang Kainan mengeras pertanda lelaki itu tengah tersulut emosi.

"Kenapa? Gue cuman ngerebut apa yang Lo lakuin, Kai!" Dengan sekuat tenaga Taraka mendorong tubuh Kainan hingga lelaki itu terkapar di aspal. "seperti Lo ngerebut nyawa adik gue dulu!"

Bugh...

Bugh...

Kali ini Kainan tak bisa berkutik, pukulan keras yang dilayangkan Taraka terus menerus membuatnya melemah.

"Lo, harus mati!"

Dari balik sakunya, Taraka nampak mengeluarkan pisau. Hendak mengarahkannya ke perut Kainan, namun tak jadi kala tendangan dari seseorang dibelakang membuatnya kehilangan keseimbangan.

Kini Sean menatap Taraka nyalang, beraninya lelaki itu melukai Sahabatnya.

"Kai, lawan Lo kali ini kenapa pecundang?" Sean terkekeh sejenak menatap Kainan sebelum wajah Sean kembali terpasang datar menatap Taraka.

"Minimal pakai tendangan lah." Lalu dengan gerakan cepat, Sean menendang lengan Taraka hingga membuat pisau yang ia pegang terjatuh.

"Sialan! Bangsat!" Taraka terlihat begitu emosi. Anak baru ini, benar-benar menguji batas kesabarannya.

"Kai." Sean melirik Kainan di belakang, lelaki itu nampak tertunduk lelah. "boleh gue lawan yang ini?"

"Asalkan jangan mati, gue izinin."

"Nice." Ada jentikan jemari yang dilakukan Sean, lantas lelaki itu mulai mengambil ancang-ancang untuk memukul Taraka yang sudah terkapar di jalanan, akibat tendangan kuatnya tadi.

Tak jauh dari itu, Chandra yang tengah mengobati anggotanya hanya bisa terpelongo melihat aksi Sean, dirinya yang sudah bergabung dua tahun saja belum bisa beradu jotos, kecuali satu tendangan maut yang pernah ia pelajari langsung dari ketuanya.

"DNA anak nakal emang beda," ujarnya kagum.

Sore menjelang malam hari ini, Sean habiskan untuk memetik buah seri di jalan Veteran, tempat ramai yang tadinya beradu jotos

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore menjelang malam hari ini, Sean habiskan untuk memetik buah seri di jalan Veteran, tempat ramai yang tadinya beradu jotos.

Tawuran tadi siang tidak ada kekalahan taupun kemenangan dari pihak manapun, lantaran suara sirine polisi tiba-tiba menguar. Meskipun begitu, setidaknya Sean sudah berhasil membuat Taraka babak belur. Harap saja sang ketuanya-Kainan segera menaiki jabatannya.

GASEANWhere stories live. Discover now