"Sungguh, saya berjuang penuh, Tuhan!!"
...
Tentang Gasean Sakala, cowok serba urakan SMA Pratiwi yang setiap hari hanya mengejar cinta seorang Saharan Rachelia, anak dari Jenderal AD di samping rumahnya. Sean pernah berkata, katanya:
"Siap, misi me...
Sebelum baca vote sama follow akun authornya Aelian_Hbaru baca
~GASEAN~
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*** Tidak ada manusia yang baik-baik saja di bumi ini, semua sedang berjuang dengan ujian kehidupan masing-masing. Begitupun dengan anak Helios Gang sekarang, berjuang demi sebuah keadilan dan Sean-lelaki itu juga tengah berjuang akan menjadi anak baik, agar rasa pada Sahara jatuh untuk hatinya. Sedikit saja tidak apa-apa.
Tawuran di jalan Veteran yang lenggang menjadi tempat adu jotos kedua gang yang ditakuti sekelompok masyarakat kali ini.
Seragam SMA yang digunakan Kainan, kini berubah lusuh dengan bercak-bercak darah. Lelaki itu terlihat berapi-api melawan seorang cowok yang menggunakan topi dibaluti tudung jaket hitam. Jika kata Aksa, lelaki itu adalah ketua dari Tyrion Gang. Taraka Mahesta.
Jauh dari kata tenang, semua murid yang bergabung dari masing-masing Gang terlihat sibuk melawan kemenangan, kecuali Sean. Sedari tadi ia hanya terpelongo menatap aksi di depannya itu. Sedikit heran, lantaran kenapa tak ada satupun lawan yang mendekatinya. Padahal dirinya sudah siap melebihi apapun.
"Woi!! Gue disini, ayok lawan!!" serunya, namun tak diindahkan oleh mereka semua.
Asta yang sibuk berkelahi sedikit terkekeh, lantas ia berucap membuat Sean mengerucutkan bibirnya kesal. "Pulang aja, An. Lagian mereka tau mana lawan yang setimpa." Dengan sekali tendangan Asta berhasil menumbangkan lagi lawannya.
"Sean! Awas di belakang Lo!!"
Teriakan dari Aksa dengan segera ia menoleh, namun dari arah belakang seseorang dengan kuat memukul kepalanya dengan balok kayu. Sean tak sempat mengelak, dan berakhir lelaki itu tertunduk di asal seiring rintihan terdengar.
"Sial!" Darah bercuran mengalir di pelipisnya. Sean menggeleng kepalanya perlahan. Ada kekehan samar yang terdengar sebelum ia menatap orang yang sudah berani menyakitinya.
Melihat sang lawan pertamanya sedang mengambil ancang-ancang untuk menyerang kembali, dengan siap Sean menarik dasi yang sedari tadi tergantung asal dilehernya. Senjata andalannya akhirnya bisa keluar.
"AYOK SEAN! MARI JEMPUT NAKAL UNTUK BAHAGIA KALI INI!!" Seruan itu keluar dari mulut Sean, membuat beberapa anak Tyrion menatapnya remeh.
Bugh...
Brak...
Serangan bertubi-tubi dari lawan tak membuat Sean segera menyerah. Lelaki itu perlahan memintal-memintal dasi ditangannya, lantas dengan kuat menonjok wajah sang lawan.
Dugh...
Satu pukulan yang tak disangka akan sekuat ini membuat cowok bernama Dito itu terkapar. Dito yang hendak bangun tak bisa kala Sean menindih tubuhnya, memukulinya dengan bruntal.
