☘ Tujuh belas ~

865 76 27
                                    

"Ternyata, impianku hanya berjalan setengah dan tidak sesuai harapan."

_I'm Sorry, Good Bye!_

Zay baru saja sampai di sekolah setelah dari kafenya untuk menjemput gadisnya, Zia. Tapi gadis itu tidak ada. Ia sudah berpikiran jika Zia akan kembali ke rumah neraka itu, tapi saat tiba di rumah itu, keadaan sepi seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk ke sekolah sendirian.

Seperti biasa, Zay akan memasang wajah datarnya, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya. Lima menit lagi bel akan berbunyi, sepertinya ia bisa memanfaatkan waktu untuk mencari Zia ke kelasnya.

"Zay!" Zay memutar bola matanya malas, lalu membalikkan badannya, menatap garang orang yang memanggilnya. Ia menaikkan alisnya kaku.

"Mau ke mana lo?" tanyanya heran, ini bukan jalan menuju kelasnya. "Lo mau nyari Zia?" Zay mengangguk malas.

"Ntar aja, deh. Dua menit lagi bel," lanjut Kenan sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul enam lewat limapuluh delapan.

"Lo buang-buang waktu!"

"Kok gue?"

Zay tak menjawab, ia melangkah ke kelasnya sendiri, membatalkan niatnya untuk mencari Zia tapi Kenan malah membuang-buang waktu berharganya. Dalam hati ia terus mengumpat tidak jelas.

Kenan mengoceh tidak jelas, lelaki itu mengejar Zay yang sudah hilang dari pandangannya.

※※※※※

"Cukup sekian materi hari ini, selamat ke kantin!" seru Bu Ofa setelah mengajar di kelas Zia, wanita setengah paruh baya itu segera melangkah keluar kelas menuju kantor guru.

Keyla membereskan peralatan tulisnya, setelah selesai, ia menopang dagunya dengan tangannya menatap Zia yang masih membereskan alat-alat tulisnya.

"Ck, lama banget, sih, Zi?" Keyla berdecak, ia lelah menunggu Zia yang lama.

Zia terkekeh pelan. "Ini udah selesai, kok."

"Yaudah, ayo ke kantin! Gue udah laper banget," ajak Keyla mengelus perutnya yang sudah keroncongan sejak tadi. Keduanya berjalan beriringan menuju kantin sekolah.

"Apa?" tanya Keyla aneh saat Zia mengulurkan tangannya.

"Pinjam ponsel buat chat Zay. Aku lupa bawa ponsel."

"Nih."

"Makasih."

Gadis itu tersenyum senang, langsung membuka room chat-nya setelah menemukan kontak Zay.

Zay Dafaka Ardanta || XII IPS 03

Zay....
Aku Zia, kita ketemu di kantin, ya.
Aku jelasin semuanya.

Iya.

Senyuman gadis itu terus mengembang, mengingat tadi pagi Zero memeluknya. Sepertinya ini awal yang baik untuk kehidupannya. Ia memberikan ponselnya kepada Keyla setelah mengucapkan terima kasih.

Keduanya duduk di kursi paling pojok, Keyla memesan makanan dan Zia menunggunya sambil mengedarkan pandangannya ke sudut penjuru kantin mencari Zay.

I'm Sorry, Good Bye! [END]Where stories live. Discover now