12

28 4 0
                                    

😡🤬😡



' ARRRGHHHH SIALAN !!! '



Pekikan serta umpatan itu berasal dari ruang tamu sebuah hotel bintang lima. Entah apa yang terjadi namun terlihat dengan jelas sosok pemuda yang melontarkan umpatan itu membanting keras ponsel miliknya ke arah sofa yang beruntungnya tidak sampai membuat benda itu lecet atau remuk. Benda pipih itu hanya memantul beberapa kali dan terdiam dengan sendirinya setelah daya lontar sofa tersebut berhenti.




Ia memijit pelipisnya sambil menabrakkan tubuh belakangnya ke atas sofa yang tidak jauh dari ponsel miliknya. Wajah tegang, raut marah mampu mengubah air mukanya yang tadinya teduh berubah menjadi merah seperti orang yang akan segera mengamuk.




           ' Sial. Benar2 sialan kamu sandra !!! '




Kembali ia berteriak mengeluarkan suaranya yang tentu saja hanya dirinya seorang lah yang dapat mendengarnya di ruangan itu.




Umpatan itu berawal dari dirinya yang sedang bersantai menikmati sarapan paginya di temani secangkir teh kesukaannya lalu sebuah panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenalnya mulai mengganggu pagi tenangnya. Jinyoung, pemuda yang akan segera menikah dalam waktu dekat itu tidak menghiraukan panggilan tersebut sekalipun  hampir 5 kali dering ponsel itu terasa sangat mengganggunya. Ia tetap menikmati roti isi sosis miliknya dan sesekali menyeruput teh pesanannya setelah mengubah dering ponselnya ke mode senyap.




Sekalipun dalam mode senyap,layar ponsel itu terlihat berkedap kedip yang menandakan notifikasi lain selain panggilan masuk ke ponselnya. Tanpa curiga, jinyoung menscroll layar ponselnya untuk melihat apakah  notifikasi tersebut merupakan pemberitahuan yang ditunggu2nya sejak beberapa hari kemarin. Sebenarnya jinyoung menunggu balasan pesan atau panggilan dari youngjae sang tunangan. Tunangannya itu bagaikan gadis yang lost kontak dan terdampar di tengah2 hutan rimba yang sama sekali tidak memiliki sinyal untuk sekedar memberinya kabar. Ia bahkan terpaksa menghubungi im jaebum yang tidak lain kakak dari tunangannya itu untuk menanyakan keadaan youngjae walaupun dengan tidak enak hati karena bisa saja im jaebum berpikir ia dan adiknya sedang dalam masalah.




Jinyoung membuka aplikasi pesan yang terakhir ia kirimkan kepada sang tunangan dan tampilannya tetap sama seperti yang ia lihat tadi pagi, tunangannya itu belum membaca apalagi membalas pesannya. Disaat ia membuka2 pesan2 dan email yang masuk tiba2 potongan pop up pesan yang menyebutkan namanya dengan panggilan tidak biasa terlihat masuk dari nomor yang tadi diabaikannya. Jinyoung penasaran dan membuka pesan tersebut




00567890
Jinyoung my boy.. I miss you



Jinyoung mengerutkan keningnya. Ia tidak menyimpan nomor tersebut yang mengartikan dirinya tidak mengenal nomor pengirim pesan itu. Lalu mengapa sebutan namanya itu kedengarannya tidak asing bagi jinyoung ? Dan sepertinya sang pengirim terlihat cukup mengenal dirinya karena sebutan nama itu. Setelah berpikir beberapa saat jinyoung memilih mengabaikan pesan itu dan kemudian menyesap habis tehnya yang tadi tertinggal seperempat gelas.





Kembali layar ponsel itu berkedip. Walaupun jinyoung terlihat mengabaikan pesan pertama tadi namun sejujurnya dirinya penasaran siapa kira2 sosok pengirim yang mengetahui tentang dirinya. Jinyoung membuka pesan itu dan membelalakkan matanya




' apa tunanganmu baik2 saja ? Aku menyuruh beberapa orang untuk memberinya sedikit pelajaran berharga sebelum aku menemuinya secara langsung. Hehehe '




Seketika benak jinyoung dilanda kekhawatiran yang luar biasa. Apa maksud pesan masuk tadi dan tiba2 membicarakan soal tunangannya ? Apa pengirim pesan itu ada hubungannya dengan youngjae yang terlibat tragedi bersama mark ?




FOREVER LOVE Where stories live. Discover now