FOREVER LOVE

02

Not only you can lie about your secret
I can do that ...

🖤

🖤

🖤

Mark memarkirkan mobil sport berwarna hitam metalik miliknya di basement apartemen mewah yang terletak tidak jauh dari pusat kota itu. Ia membuka pintu sebelah kemudinya sebelum keluar dari mobil dan tidak lupa membawa satu buket bunga yang tadi mark beli di toko bunga pinggir jalan.

Drrtt drrtt ddrrtt

Ponsel di saku celananya tiba2 bergetar yang membuat mark menghentikan langkahnya yang akan segera meninggalkan lahan parkir itu. Buket bunga itu ia pindahkan ke tangan sebelah kirinya dan tangan kanannya segera meraih ponsel di sakunya.

Mommy
Daddy sakit. Kamu harus pulang secepatnya mark.

Mark membaca isi pesan singkat yang masuk dari nomor mommynya. Bukannya khawatir karena isi pesan itu, senyum khas anak kecil malah muncul di bibir mark seolah menyadari arti dari pesan singkat dari mommynya itu. Selama ia memutuskan untuk pindah dan tinggal di LA, mark memang tidak pernah sekalipun pulang ke kampung halamannya untuk menemui kedua orang tua kesayangannya itu. Berbagai macam alasan dibuat oleh mommy maupun daddynya untuk membuat mark luluh dan mau kembali pulang namun berbagai alasan pula yang mark sebutkan sebagai jawaban atas permintaan kedua orang tuanya itu. Namun kali ini mommynya mengatasnamakan daddynya yang sedang sakit disana entah benar atau tidak namun hal itu tentu saja membuat pemuda itu sedikit khawatir. Dan seperti biasa, mark masih juga belum terkecoh lalu akan menjawab dengan alasan lain untuk menunda kepulangannya.

Me
Semoga daddy cepat sembuh mom... pekerjaanku masih menumpuk dan menunggu untuk diselesaikan. Aku harap mommy dan daddy mengerti.

Mark menekan tombol send dan memasukkan ponselnya kembali ke saku. Ada sedikit rasa bersalah di benak mark setiap dirinya menolak permintaan kedua orang tuanya untuk kembali dan tinggal bersama mereka seperti dulu. Mark memiliki alasan sendiri yang kedua orang tuanya pun tau mengapa ia masih betah tinggal di LA dan enggan untuk kembali.

Satu alasan yang membuat dirinya harus menjauh dari seseorang yang amat dicintainya. Seseorang yang membuatnya memiliki harapan yang besar untuk masa depannya. Seseorang yang sudah menghancurkan impian juga segala usahanya selama ini. Seseorang yang masih betah mencabik2 hatinya dan enggan pergi menjauh dari pandangannnya sekalipun dirinya menjalin kisah cinta dengan gadis lain untuk menghapus jejak wanita yang sudah meremukkan separuh hatinya. Seseorang yang sudah memiliki hatinya sejak lama, namun mark harus terpaksa melepasnya sekalipun ia tidak mau demi menuruti keinginan egois gadis itu.

Keinginan kembali selalu muncul di dalam hati mark kala dirinya sudah terlalu rindu kepada gadis pujaan hatinya itu. Ingin rasanya melihat keadaannya walau hanya dari jauh, ingin rasanya memperhatikan wajahnya walau dari jauh, ingin kembali menjadi pendampingnya walau tidak mungkin lagi. Mark tidak memiliki alasan untuk kembali selain hanya karena kedua orang tuanya dan hal itu membuatnya dilema. Haruskah ia kembali ? Tapi untuk apa dan untuk siapa ?
Pertanyaan itu selalu muncul ketika ia akhirnya sedikit luluh akan permintaan kedua orang tuanya namun di saat yang sama membuat dirinya harus membatalkan keinginannya untuk kembali saat menyadari kepulangannya pun tiada arti untuk dirinya sendiri.

Miris

●