Lantunkan; Danilla Riyadi - Berdistraksi.
Aku kembali membuka lembaran baru
Lembaran yang ingin aku isi bersamamu
Walau kau telah mengisinya dengan orang baru
Sedang aku masih terpaku menantimuKalender Ibuku telah berganti berbulan-bulan
Namun tak juga mampu menggantimu dari pikiran
Sebab seapik apa pun sebuah perpisahan
Akan tetap terselip kesenduan, 'kan?Namun, kini kamus dan kata-kataku telah mati
Suaraku kini menjelma menjadi sunyi
Tidak akan ada lagi rentetan puisi
Apalagi serpihan elegi perihal patah hatiTidak ada satu pun yang tersisa di sini
Tidak ada deretan aksara saban hari
Tidak ada juga kisah tentang oligarki
Yang tertinggal hanya rapuh nan sepiKamus Diksi:
Apik: rapi (bagus).
Sendu: sedih.
Rentetan: rangkaian.
Elegi: syair dukacita.
Aksara: huruf.
Saban: tiap-tiap.☁☁☁
Puisi ini tercipta dari kumpulan bait-bait yang berserakan di catatan kecil ponselku dan kujadikan satu, dari anak yang dulunya terlalu naif untuk menunjukkan tulisannya pada semesta, sekarang pun masih. Hope u like it and enjoy! ❤
Semoga tidak lupa untuk vote, comment, dan belikan aku martabak keju.
YOU ARE READING
Frasa Rasa
Poetry[ ANTOLOGI PUISI ] Teruntuk semua jiwa yang sedang patah, mari singgah di sini. Akan kurengkuh tubuh rapuhmu dengan rangkaian puisi perihal patah hati yang dikemas dengan sepenuh hati. Tambahan: • Disarankan menggunakan tipe huruf serif dengan ukura...