Change '18'

624 21 0
                                        


Happy reading!

......

"Non, hari ini bibi pamit ke rumah sakit ya sodara bibi sakit. Jadi kemungkinan harus nginep."

Renata yang sedang bersantai di sofa ruang tamu menoleh ke arah asisten rumah tangga di rumahnya itu.

Gadis itu berdiri dan mengangguk ramah, "Iya bi, hati-hati ya."

"Nona gapapa kan sendirian dirumah?"

"Nggak papa kok, semoga cepat sembuh sodaranya."

Wanita paruh baya itu tersenyum lega, "Makasih banyak non, nanti bibi bilang sama Mama ya."

"Iya, Hati-hati bi."

"Siap Non!" Ujarnya beranjak keluar rumah.

Renata kembali merebahkan tubuhnya di sofa panjang ruang tamu dengan ponsel di tangannya. Hari menunjukkan pukul tiga sore, masih cukup dini tapi dia merasa sudah sangat bosan dirumah sendirian.

Gadis itu juga biasanya sendiri, tidak ada teman yang bermain dengannya, tidak ada sahabat yang menginap dirumahnya, tidak ada orang tua yang terlalu khawatir, tapi dia sering diajak oleh Bi Ina melakukan hal-hal baru seperti memasak dengan resep baru. Itu sebabnya gadis itu lebih dekat dengan ARTnya daripada Mamanya sendiri.

Renata mengalihkan tatapan dari layar ponsel saat mendengar bel rumah berbunyi, ia bangkit untuk membuka pintu karena ia cukup yakin itu mungkin mamanya. Hari ini akhir pekan, biasanya mamanya akan datang.

Ia melangkahkan kakinya ke arah pintu tapi mengereyit saat melihat orang yang berada di depan pintu bukan mamanya, melainkan sekelompok remaja yang tidak pernah lagi ia lihat sejak 2 bulan yang lalu.

"Angkasa?"

Lelaki itu tersenyum tipis dan menaikkan alisnya.

"Hello Renata!!"

Renata tersenyum lebar saat melihat dua orang di belakang lelaki bernama Angkasa itu.

"Loh Bianca? Regita?"

Gadis itu masih mematung heran, "Ini gimana ceritanya?"

"Suruh masuk dulu bisa kali." Sindir Bianca lalu menerobos masuk.

Regita mengikuti kelakuan gadis itu, Angkasa menyerahkan bingkisan di tangannya lalu tak urung mengikuti langkah keduanya.

"Kenapa kesini?" Renata ikut menghampiri teman-teman yang sudah duduk di sofa.

Angkasa merentangkan kedua tangannya, "Kangen sama lo."

Gadis yang berdiri di depannya kini memutar bola mata malas tapi tak urung memeluk lelaki itu sekilas.

"Lo baik-baik aja?"

Renata mengangguk dan duduk di samping lelaki itu, "Iya."

Bianca berdeham, "Yaelah, yang lain mah ngontrak."

Renata terkekeh dan beralih menatap kedua teman dekatnya itu, "Eh iya kalian kenapa bisa sama Angkasa?"

"Tuh cowok kita Nemu di pinggir jalan." Bianca mengarahkan dagunya ke Angkasa.

"Hah?"

Regita menghela nafas, "Jadi si Angkasa nyari rumah lo tapi dia nggak tau dan berakhir di pinggir jalan."

"Oh jadi kalian anterin ke sini?"

Kedua gadis itu mengangguk.

"Kenapa lo nggak nelpon?"

[RGL#2] Change ✓Where stories live. Discover now