Bonus

651 60 6
                                    

...

5 years later

"Gue disini!" seru Hyunjin yang segera menyelip diantara Seungmin dan Yeji.

"Ganggu aja lo," ujar Seungmin dan kembali menyeruput jus tomat miliknya.

"Heh bapak Jaksa, lo ngapain lama-lama disini? kasus lo numpuk noh," ujar Hyunjin mengingatkan Seungmin.

Mendengar itu, seungmin hanya membalas dengan dehaman singkat.

"Min, sibuk banget ya lo? padahal gue kan mau buat lagu bareng," ujar Han lalu merangkul Felix.

"Iya min, gue butuh suara lo sama Hyunjin."

"Kan kita mau cover lagu min, lo lupa ya?" Pertanyaan Yeji berhasil membuat suasana hening seketika.

"Oiya, nanti deh ji, gu-" ucapan Seungmin terpotong.

"Apa-apaan, ji lo jangan berduaan terus sama Seungmin, gue gimana?"

"Gimana apanya?"

"Gak jadi," dengus Hyunjin.

Yeji hanya mengendikan bahu.

"Haiii gaisss!" seru Lia, Chaeryeong dan Ryujin yang baru datang.

"Eh gakk usah kebanyakan minum lo!" cegat Ryujin mengambil gelas kecil dalam genggaman Felix.

"baru juga segelas kecil ini, elahh."

"Ekhem! gue kelewatan apa ya," goda Han.

"Gak ada apa-apa!" ujar Ryujin dan Felix bersamaan.

"Tuh kan barengan," sahut Lia.

"Tau ah!" Ryujin segera duduk jauh dari Felix.

"btw gimana hubungan lo sama Hyunjin?" Kini Chaeryeong bertanya.

"Seperti apa yang lo lihat," sahut Yeji.

"Gue liat lo berdua biasa aja."

"Whut! jangan bilang lo malah sama Seungmin ji?" heboh Lia.

"ya-"

"Yeji itu pacar gue!" kesal Hyunjin.

"Santai bro, gue gak doyan nikung," ujar Seungmin lalu ia bangkit, teman-temannya yang mengerti segera melambaikan tangan.

Seungmin memang sesibuk itu.

"Perasaan dari dulu status lo berdua mentok mentok jadi pacar," goda Lia.

"Emang harus jadi apa?" tanya Yeji sambil memakan kentang goreng. 

"Jin, buruan udah ditanyain tuh sama Yeji," timpal Han lalu diiringi tawa kecil dari teman-temannya.

"Oke!" balas Hyunjin diiringi senyuman, membuat Yeji mengernyit curiga.

---

Selesai pertemuan itu Hyunjin membawa Yeji ke aparteman miliknya.

Hyunjin bilang ia ingin menunjukan sesuatu, Yeji nurut nurut saja.

"Mau ngapain sih?" tanya Yeji.

"Gue ke kamar bentar," ujar Hyunjin seraya mengecup kening Yeji sekilas.

Blep

Lampu mati seketika.

"Jin, lo belum bayar listrik ya?!"

"Hyunjin!" panggil Yeji namun tidak ada sahutan.

Yeji berdiri mencari saklar lampu dibantu senter Hp-nya.

Sakit ✔Where stories live. Discover now