Jujur?

405 61 5
                                    

"Hyunn-Hyunjin, lo nga-pa-in?" ucap Yeji terbata-bata.

"Oh maaf," ucap Hyunjin yang langsung menjauhkan dirinya.

Hyunjin menghembuskan napas pelan.

Ia menutup matanya rapat-rapat dan mengepalkan tangan.

Tahan jin, Yeji bakal jadi saudara lo! -batin Hyunjin.

Yeji menghadapkan dirinya ke hadapan air pantai. 

Ia benar-benar tidak paham kenapa Hyunjin terus mematikan dan menyalakan api harapan padanya.

"Hyunjin," panggil Yeji.

"Ya?"

Yeji menoleh kearah Hyunjin.

"Gue boleh egois kan? gue mau egois jin, gue gak mau kita saudaraan."

"Secinta apapun mama sama papa lo, gue akan milih-mphh."

Sedetik berikutnya, Hyunjin menjauhkan bibirnya, ia terkejut sendiri, dan menghembuskan napas sembari menunduk.

Kedua tangan Hyunjin masih memegang tengkuk Yeji.

"Hyu-Hyunjin, mak-maksud lo apa?" tanya Yeji, ia sama terkejutnya dengan perlakuan Hyunjin yang menciumnya.

"jin?"

Hyunjin mendongak menatap mata Yeji.

"Ma-maaf ji, gue kira Ryujin," dusta Hyunjin.

Mata Yeji membola, "Y-ya?"

Sakit sekali mendengar nama orang lain keluar dari mulut Hyunjin ketika mereka sedang bersama seperti ini.

"Oh... lo jahat, Jin," lirih Yeji.

Hyunjin menjauhkan dirinya dan memalingkan wajahnya dari Yeji.

Iya, Hyunjin memang jahat, melukai hati Yeji dengan kebohongannya. 

Kembali Hyunjin melihat kearah Yeji, ia takut Yeji akan meneteskan air mata namun ia salah besar, Yeji tersenyum manis padanya.

tapi, kenapa hatinya terasa sangat sakit melihat senyuman itu?

"Balik ke villa yuk!" ajak Yeji.

"uh?"

"Ayooo Hyunjin," ujar Yeji sembari menarik tangan Hyunjin.

Padahal, niat Hyunjin mengajak Yeji ke pantai adalah untuk menyatakan isi hatinya.

Namun, Hyunjin malah mengacaukan semua itu.

Selama perjalanannya menuju Villa, mereka sama-sama terdiam. 

Hyunjin yang fokus mengendarai mobilnya dan Yeji yang memandang keluar jendela.

Air mata terus mengalir di kedua sisi pipi Yeji, air matanya tidak mau berhenti membasahi pipinya.

Tanpa Hyunjin ketahui, Yeji menangis dalam diam.

Dadanya terasa sangat sesak mengingat perkataan Hyunjin yang mengira dirinya ada Ryujin.

Sesampai di Villa Yeji tergesa-gesa memasuki Villa tanpa berkata apapun pada Hyunjin.

"Yeji?" 

Yeji menoleh kearah sumber suara saat ia hendak memasuki kamar.

"Lo kenapa?" tanya Han.

Yeji hanya tersenyum tipis dan mengendikan bahunya.

"Lo baik-baik aja?"

Ia hanya berdeham, "gue mau mandi dulu," sahut yeji yang segera memasuki kamar.

Sakit ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum