Urusan Hati

446 74 3
                                    

Hyunjin terdiam mendengar penjelasan ayahnya.

Ayahnya memberi tahu bahwa jadwal pernikahannya diundur lagi seminggu.

Alasanya karena Ibu Yeji meminta waktu lebih.

Hal itu membuat Hyunjin berspekulasi bahwa semua ini pasti ulah Yeji.

Hyunjin sangat menyayangi ayahnya, oleh sebab itu ia rela mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan ayahnya.

Beda halnya dengan Yeji yang selalu menentang hal itu.

Brakk

"Lo kan?!"

"Apaan?"

"Yang buat pernikahan papa mundur?"

"Loh, bagus dong, sekalian aja batal," respons Yeji santai.

"Yeji!"

"Akh!"

Hyunjin mencengkram lengan Yeji sangat kuat hingga Yeji merintih kesakitan.

"Hyunjin! Lo apa apaan sih?!" bentak Han yang melihat itu.

"Jin lepasin!" Kini giliran Felix memberitahu Hyunjin.

Saat ini mereka sedang berkumpul bersama di villa milik keluarga Felix.

"Yaampun, Jin! Lepasin Yeji dong," lerai Ryujin.

"Lo bisa sekasar ini sama gue," lirih Yeji dengan suara parau.

Membuat Hyunjin perlahan melepaskan cengkramannya.

"Akhh.." rintih Yeji yang hampir terjatuh namun segera ditahan Ryujin.

"Jin lo ngapain sih? Lo keterlaluan tau gak!" kesal Ryujin.

Kemudian Ryujin memapah Yeji pergi dari taman villa itu.

"Kenapa lo sekasar itu sama Yeji?" tanya Han tak suka.

"Lo lagi ada masalah sama Yeji?" tanya Felix curiga.

Hyunjin meremas rambutnya lalu berjalan menjauhi teman-temannya.

Ryujin, Lia, chaeryeong membantu Yeji mengopres lengannya yang memerah akibat cengkraman Hyunjin.

"Sampai merah gini sih ji," komentar Lia.

"Kalian sebenarnya kenapa? terus kalau mundur kenapa? mungkin tante Nayeon perlu meyakinkan diri kan," omel Chaeryeong.

Yeji hanya menggeleng pelan.

Dia juga tidak tahu menahu perihal itu.

Tapi dia tetap senang.

"Biar gue bicara sama Hyunjin," ucap Ryujin kemudian bergegas menemui Hyunjin.

Beberapa menit setelah itu, Yeji meminta privasi kepada kedua temannya.

Tentu keduanya menghargai permintaan Yeji.



tok tok tok

"Gue boleh masuk?" tanya Seungmin yang sedang berdiri di ambang pintu, Yeji hanya mendeham. 

Seungmin duduk di atas karpet yang sama dengan Yeji, ia memilih untuk duduk berhadapan dengan Yeji.

Sedangkan Yeji masih melipat kedua tangan diatas lutut, dagunya ia letakan diatas tumpukan tangannya.

"Gue gak tau min, kenapa diundur," gumam yeji.

Pandangan mata Yeji fokus menatap karpet bludru berwarna coklat.

Sakit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang