Meyakinkan

338 39 5
                                    

Sudah empat hari Hyunjin berada di Aussie dan selama itu pula Hyunjin berusaha meyakinkan Yeji.

Hasilnya tetap nihil, Yeji sudah tidak peduli lagi, namun hubungan mereka masih belum jelas, baik Hyunjin maupun Yeji sama-sama tidak matang membahas kejelasan hubungan mereka.

Hari ini adalah hari kelima Hyunjin berusaha. 

"Ji, dengerin gue dulu," cegat Hyunjin.

"Duh! lo ngapain sih Jin? gak capek? mending lo pulang sekarang!" kesal Yeji.

"Gak bisa, sampai semuanya jelas."

Yeji menghela napas, "Lo kan yang minta gue pergi?"

"Lo yang pergi ji, lo yang ninggalin gue. Buat apa gue jaga jarak sama lo kalau akhirnya lo ninggalin gue?"

"Maksud?"

Hyunjin mulai menceritakan alasan dia menghilang dalam beberapa hari setelah kecelakaan Yeji dan mengapa ia kembali dengan sikap yang menyebalkan.

Setelah mendengar semua itu, Yeji sedikit kaget namun dia tetap konsisten untuk pergi dari kehidupan Hyunjin.

"Njin, dari dulu sampai saat ini lo masih aja labil, kemarin lo minta gue untuk bersikap selayaknya kita diawal dan lo juga ngirimin video yang minta gue pergi, tapi sekarang?"

"Kenapa lo terus kejar gue? gue pertegas sekali lagi, gue gak mau berlarut-larut ngerasain sakit karena jatuh cinta sama lo."

 "Gak usah buang tenaga dan waktu lo untuk kejar gue," jelas Yeji, kemudian ia berlalu pergi.



Sret

bruk



Mata Yeji membola, "Gue mohon," lirih Hyunjin seraya menundukan kepala.

Saat ini, Hyunjin sudah berlutut dihadapan Yeji sambil menggenggam telapak tangan kanan Yeji.

"Kembali sama gue ji, gue gak bisa jauh dari lo, gue gak mau pisah sama lo. Iya, gue emang salah, salah dalam banyak hal, salah udah nyakitin lo."

Yeji membalas genggaman tangan Hyunjin, hatinya sakit melihat Hyunjin seperti ini.

"Hwang Yeji, gue cinta lo, gue masih sayang dan cinta lo, sampai kapan pun itu," ujar Hyunjin mendongakan kepala menatap Yeji yang melihatnya.

Perlahan Hyunjin mencium punggung tangan kanan Yeji, "Lo gak boleh pergi ji," ucap Hyunjin yang kini menempelkan keningnya di punggung tangan Yeji.

Yeji terdiam sejenak, ia berusaha menimang kembali keputusannya. 

"Berdiri jin, malu banyak orang," ujar Yeji.

"Gue gak mau berdiri kalau lo terus ngejauh dari gue."

Yeji berdecak kesal, ia menghempaskan tangan Hyunjin dan pergi meninggalkan Hyunjin yang masih berlutut.

"Ji!"

Hyunjin berdiri lalu membersihkan celana bagian bawahnya.

Langkah kaki Yeji terhenti.

"Lo yakin sama keputusan lo? seminggu lagi gue balik ke korea. Gue harap lo bisa pikirin baik-baik," ujar Hyunjin.

Yeji mengepalkan kedua tangannya lalu kembali melanjutkan langkah kaki.

"Gue yakin lo akan kembali," gumam Hyunjin menatap punggung Yeji yang semakin menjauh.

































---

Enam hari berlalu begitu cepat. 

Yeji memasuki apartemen sembari mengacak rambutnya.

Sakit ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz