Chapter 25: Long Journey ⑵

Start from the beginning
                                    

Saat mereka baru saja akan melanjutkan perjalanan mereka, sesosok wajah dan tangan tiba-tiba saja menempel di kaca jendela mobil-mengejutkan Ren dan juga Victor.

"GAH?!" jerit keduanya bersamaan.

Sosok tersebut ternyata bos dari geng motor yang Victor habisi tadi.

"Apa kau membunuhnya?" tanya Ren kepada Victor.

"Tidak, saya tidak membunuhnya," jawab Victor.

"Lalu, bagaimana bisa dia menggentayangimu?" tanya Ren lagi.

"Saya juga tidak tahu," jawab Victor lagi.

Tiba-tiba saja bos geng tersebut mengetuk kaca jendela mobil dan mengatakan, "Aku belum mati, woy..."

Ren dan Victor sama-sama mengangkat alis mereka.

"Oh...?"

"Belum mati katanya."

"Iya, saya dengar."

Victor menurunkan kaca jendela mobilnya, lalu mengetuk kening bos geng tersebut sebanyak 2 kali.

Tuk, tuk.

"Bukan hantu," ujar Victor.

"Sudah kubilang aku belum mati!" pekik bos geng tersebut.

Dia menghela nafas berat untuk menenangkan diri sebelum kemudian mengatakan, "Bro, jadikan kami anak buahmu."

Victor dan Ren membulatkan mata mereka.

"Hah?"

"Kami memiliki prinsip. Siapa pun yang berhasil mengalahkan bos, akan menjadi bos berikutnya," ujar bos geng itu lagi.

"HAH?"

Victor sama sekali tidak mengerti dengan situasi yang dihadapinya saat ini.

"Karena itu, jadilah bos baru kami, bro!" Mantan bos geng itu menatap Victor dengan penuh tekat.

"Hold on a sec! Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau bicarakan, tapi aku menolaknya. Apa pun itu, aku menolaknya!" tolak Victor dengan tegas.

"Iyakan saja," sela Ren tiba-tiba, membuat Victor terkejut.

"Apa?!"

"Kau mengalahkan mereka. Bukannya kesal, mereka malah menawarkan diri untuk berada dibawah pimpinanmu. Bukankah ini bagus? Mungkin saja jika ayahku mati, yang akan menjadi bos mafia selanjutnya adalah kau, haha," tutur Ren dengan tawa kecil di akhir kalimat, membuat Victor ragu apakah Ren sedang serius atau hanya bergurau.

"Kau, siapa namamu? Dan berapa usiamu?" tanya Ren ke mantan bos geng itu.

"Billy, sis. Di antara kami yang usianya 22 hanya dua orang, aku dan Nick." Dia menunjuk laki-laki yang bernama Nick. "Yang 21 hanya Ko." Lalu menunjuk yang namanya Ko. "Sisanya 20 atau 19."

Padahal aku hanya menanyakan usianya saja... batin Ren.

"Ok, Billy. Aku Ren. Meski terlihat seperti remaja, sebenarnya aku ini 24 tahun dan akan segera menjadi 25 tahun. Dan ini Victor, 7 tahun lebih tua darimu," tutur Ren.

"Jika kau dan kelompokmu serius ingin mengikuti Victor, maka kalian harus melewati beberapa ujian terlebih dahulu," tambahnya.

"Tentu saja ujian ini sama sekali tidak mudah, lho. Ujian ini juga tidak akan berlangsung di sini dan saat ini. Ikutlah bersama kami ke neraka jika kalian siap." Ren menyengir licik untuk memprovokasi mereka.

Pria bernama Billy itu memandang anggotanya yang lain saat satu persatu dari mereka mengangguk kepadanya.

"Kami siap, sis!" jawab Billy dengan lantang dan percaya diri.

𝓜𝓲𝓼𝓼  𝐑𝐄𝐍 𝐕𝐈𝐏𝐄𝐑Where stories live. Discover now