3: Ngambek Part 2?

4.4K 549 21
                                    

Kalau lagi ngambekan terus gak ketemu rasanya nyebelin banget. Contohnya Cilla sekarang lagi bete banget gara-gara Jenggala akhirnya ngambek beneran sama dia kemarin dan langsung latihan 2 hari gak balik kosan.

Sebenernya berantem-berantem kayak gini mereka udah biasa sih tapi gak pernah lebih dari 1 hari dan ini udah jalan 2 hari. Cilla mau nangis aja rasanya, hhh.

"Dor!" Sky ngangetin Cilla.

"Ih, kaget Mas Langit!"

"Nama Mas bagus-bagus kamu ganti jadi langit," protes Sky.

"Langit juga bagus tau, Mas. Lebih membumi aja gitu rasanya."

"Bumi? Yang boker udah 2 jam gak kelar-kelar?" ledek Sky. Nyatanya emang bener Bumi udah boker 2 jam gak kelar-kelar katanya sambil nonton NBA.

Tapi kan nyebelin ya!

"Asapnya, Mas.." protes Cilla waktu Sky mulai menyalakan rokok pertamanya. 

Balkon lantai 2 adalah satu-satunya tempat di lantai itu yang bisa dijadikan tempat merokok anak-anak cowok kecuali Jenggala sama Kay. 

"Kanker paru-paru, penyakit jantung, penuaan dini, stroke, hipertensi, dan lain-lain. Cuma kasih tau aja kok kalau kamu belum tau," sindir Sheila dari belakang.

Sheila berjalan menuju tempat duduk yang ada di balkon, Sky dengan posisi menyender pada tiang balkon bersama dengan Cilla.

"Udah tau, udah sering denger," balas Sky sambil ketawa ringan. Tangannya reflek mematikan rokoknya walaupun baru saja ia bakar.

"Kalau masih kurang jelas, kadang-kadang di billboard pinggir jalan ada kok walaupun kecil banget dibawah tulisannya."

"Iya, iya. Liat udah gue matiin," ujar Sky sambil mengangkat puntung rokok tidak bernyawanya kearah Sheila.

"Lho, emang aku ngomongin dampak ngerokok ya?" sindir Sheila lagi.

Sky jadi ketawa. "Lo baik kalem gitu kalau nyindir nusuk juga ya," balas Sky.

"Habis kamu gak sayang sama badan kamu sendiri."

"Gak semua orang ngerokok karena gak sayang badan, Sheila," ujar Sky mengelak.

"Cari inspirasi? Butuh inovasi? Pemecah masalah atau peningkat kebahagiaan? Tapi gak setiap saat kayak kamu juga."

"That's exactly the reason what I was going to say."

Cilla berdeham. "Cilla ijin nyimak aja ya kakak-kakak Cilla," katanya menahan tawa.

"Klasik, tapi boleh diterima juga sih kalau itu alasan kamu. Semua orang punya pemicu kebahagiaannya sendiri, tapi kalau kamu udah jadi habit."

"So, what I should gonna do, Miss?"

"Stop it."

"Gak yakin bisa langsung."

"Gak perlu langsung juga kok. Di dunia ini mana ada yang langsung sih? Kamu masak mie instan aja masih harus nunggu lima menit," kata Sheila.

Sheila selalu menyelipkan perumpamaan konkret disetiap penjelasan atau saran yang ia berikan.

Sky tertawa, ngobrol sama Sheila belakangan ini bikin mood-nya nambah dibanding ngadu bacot sama Al, dengerin suara sumbar Bumi, liatin Jenggala gak ada yang capeknya atau nungguin Kay belajar.

"Poin bagus. Lo mirip Kay ya, kalau nyampein sesuatu itu jelas," puji Sky.

"Kelebihan kita mungkin, menjelaskan hal yang kurang jelas. Seharusnya orang-orang kayak gitu sebelum menyimpulkan atau mengatakan sesuatu."

My Pretty Roommate ✔Where stories live. Discover now