12 ( revisi ✔️)

1.8K 193 65
                                    


Plakkkk

Putri terjatuh saat tertapar oleh papanya
"SUDAH PAPA BILANG KAMU HARUS JUARA SATU. Tapi apa?!! Kamu malah juara dua Anak gatau diri" bentak Bram.

Ellisa menjambak rambut Putri "Malu-maluin keluarga aja kamu!!! Liat anak temen mama semuanya ada yang sarjana, ada yang selalu juara satu. Tapi apa kamu?! MAMA MALU!!" Teriak Ellisa lalu menghempaskan kepala Putri hingga terbentur lalu mereka pun pergi dari sama.

Putri beranjak dan berjalan kearah kamarnya. "Hiks kalian jahat!!! Bima Al hikss bantu Putri" isaknya pelan.

••••

Sasya terbangun ketika mendengar suara ketukan pintu. Ia membuka pintu kamarnya.

"Loh bunda? Kok disini?" Tanya Sasya bingung saat melihat bunda suaminya berada dirumahnya.

"Kamu sendirian disini? Kok engga sekolah?" Tanya Elena bingung

Sasya meringis pelan ia lupa kalau dirinya disuruh izin. "Anu bunda Sasya.."

"Kamu kenapa? Sakit?" Potong Elena sembari menyentuh dahi Sasya.

"Ga panas! Jadi kenapa?" Tanya Elena

"Nanti Sasya jelasin bunda. Yuk kita masuk aja" ajak Sasya lalu mengamit lengan Elena pelan dan duduk di atas ranjang. Sasya mengambil tas selempangnya lalu memberikan sebuah foto.

Elena mengambilnya lalu matanya membulat, "apa ini nak??" Tanya Elena pelan

"Aku hamil bunda" jawab Sasya, Elena menoleh kearah Sasya lalu memeluk tubuh menantunya dengan erat.

"Makasih sayang makasih!!" Ujar Elena, lalu ia melepaskan pelukannya dan berdiri.

"Ayo sayang ikut bunda belanja kebutuhan kamu." Ajak Elena antusias, Sasya tersenyum rasanya begitu hangat di perhatikan oleh seorang ibu. Sasya beranjak lalu mengganti pakainnya.

••••

Altezza menghembuskan asap rokoknya pelan dengan kakinya yang ia naikkan di atas meja. dia sedang berada di dalam markas.

"Si Bima cari masalah lagi Al" celetuk Gibran, Altezza menaikkan alisnya tanda bertanya.

"Dia ngeroyok pasukan kita kemarin" jelas Gibran, Altezza langsung mematikan rokoknya lalu menurunkan kedua kakinya.

"Ada yang tumbang?" Tanya Al

"Si Dio Al. Tapi sudah lewat masa kritisnya." Jelas Revan. Sorot mata Al menajam lalu ia menghela napas pelan.

"Gue ke Bima" ujar Altezza lalu mengambil kunci motor sportnya. Mereka semua yang ada di dalam langsung berdiri. "Ayo sama kita" ujar Jerome.

"Kalian disini. Gue ada urusan sama dia." Jelas Al, ia langsung berlalu dari sana.

"Serem ah kalo Al udah pengen bertemu berdua." Gumam Bonny

•••

Altezza berhenti di sebuh markas lalu ia turun dan mendobrak pintunya dengan sekali hentakan.

Young mom [ revisi ]Where stories live. Discover now