2 (revisi ✔️)

3.8K 332 129
                                    

Selamat membaca
REVISI

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Altezza sudah sampai di pekarangan rumah yang begitu megahnya. Mereka berdua turun dari dalam mobil. Sasya sangat gugup sekali tangannya pun sudah keringat dingin.

"Gausah takut. Gue yang salah pasti yang di tonjok gue nanti ama bokap" bisik Altezza santai.

Mereka pun masuk kedalam, Sasya dibuat takjub dengan desain interior rumah Altezza.

"Assalamualaikum maaa paaaaa" teriak Altezza, dia berjalan kearah ruang keluarga lalu menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang lembut, Sasya ikut duduk agak jauh darinya.

"Apasih abang dateng-dateng ganggu aja. Lohh siapa itu bang?" Tanya bunda Elena heran saat melihat wanita bercadar.

"Papa mana bun? Ada yang mau Al bicarakan" ujar Altezza serius, bunda Elena terdiam lalu dia kembali keatas untuk memanggil suaminya.

Tak lama mereka berdua datang dan langsung duduk. Mereka memandangi anaknya heran kenapa bisa membawa wanita bercadar. "Pa bun, Al udah gaperawanin dia" jelas Altezza enteng entahlah dirinya tidak takut untuk mengakuinya dan perasaannya juga bahagia.

Reiki melotot tak percaya dia berdiri lalu menampar wajah anaknya hingga sudut bibir Altezza sobek. "Keterlaluan kamu!! Lihat dia perempuan sholehah pakai cadar apa yang ada dipikiran kamu hah!!!" Bentak Reiki dengan wajah yang merah padam, bunda Elena berdiri dan menarik suaminya untuk duduk lalu mengelus bahunya dengan lembut. Sasya pun sudah diam tak berkutik dirinya sangat takut saat melihat amukan Papa Altezza yang menurutnya sangat mengerikan.

"Kita bicarakan baik-baik pa" pinta Elena pelan, Reiki menghela napas berat lalu mulai menenangkan emosinya.

"Jelaskan sekarang!"

"Al minum pa tapi malam itu ga terkendali. Al gainget apa yang Al lakuin bangun-bangun sudah ada dia. Tapi Al yakin pasti tidak ada yang beres dengan minuman Al." Jelasnya panjang lebar. Reiki memijit pelipisnya pelan lalu melihat kearah anaknya.

"Papa kan sudah bilang Al berhenti minum" ujarnya dengan suara rendahnya, Altezza diam tidak menjawab.

"Nikahi dia" lanjut papanya.

"Iya memang pa" jawab Altezza

"Tumben ga ngebantah? Kenapa?" Tany Reiki heran.

"Calon mantu papa sholeh, cakep lagi" jawab Altezza sembari terkekeh pelan. Reiki menggeleng kepalanya pelan melihat kelakuan anaknya berbanding terbalik jika disekolah. Disekolah dia pendiam, dirumah dia seperti bayi koala manja sekali.

Elena mendekat kearah Sasya lalu merengkuh tubuhnya dengan erat. "Sayang maafkan anak tante ya sudah merusak apa yang sudah kamu jaga selama ini. Izinkan anak tanye untuk bertanggung jawab dan menjadi suami kamu" ujarnya pelan sembari mengelus punggung Sasya dengan lembut.

Young mom [ revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang