8 ( revisi ✔️)

2.4K 219 70
                                    


"Dia istri gue kenapa?"

Altezza berjalan santai dengan tatapannya yang tajam. Putri langsung terdiam baru pertama kali dirinya di tatap seperti oleh Al dan membuat hatinya sakit.

"A-all sejak kapan...?" Tanya Putri pelan, Al tidak langsung menjawab. Dia mengambil cadar Sasya yang ada di tangan Putri lalu memasangkannya kepada istrinya.

"Gue baru tahu kalo orang yang gua anggap sahabat ternyata suka kasar. Ciihh!! Ternyata bener rumor lo ketua bullying disini bodoh gue ga percaya." ujar Al dengan nada rendahnya. Putri diam tak berkutik, Putri tidak tahu bahwa Al sudah menikah karena pasalnya dia baru datang dari LA dengan sahabatnya untuk pertukaran pelajar.

Putri terdiam perkataan Altezza terus terngiang-ngiang di kepalanya "gue anggep sahabat" "sahabat" Putri menunduk lalu mengepalkan tangannya kuat, entah kenapa hatinya begitu sakit sekali. Tidakkah Al peka terhadap semua perlakuannya. Putri memberanikan diri menatap Al.

"Al gue lakuin itu karena GUE SAYANG SAMA LO!! Lo gapernah peka apa yang gue lakuin selama ini Al. Gue selalu berharap lo bisa jadi milik gue, dan taunya lo udah nikah sam cewe kaya dia? Udah kaya teroris aja." Jelas Putri menggebu-gebu. Altezza menendang meja disampingnya lalu menatap Putri tajam.

"Jangan hina istri gue!! Dan satu lagi gue bukan barang yang bisa di miliki"

Putri menggeram kesal, ia melirik Sasya yang sedang menatap dirinya dan Al ia menyeringai kecil. Setelah itu Putri langsung memeluk Altezza dengan erat. Sasya melotot tak percaya hatinya sakit suaminya di peluk oleh perempuan lain, wallahi dia tidak ridho suaminya dipeluk oleh perempuan yang bukan mahromnya.

Altezza tersentak kaget lalu mendorong Putri kerasa hingga dia tersungkur. "LO BUKAN MAHROM GUE!! Jangan berani sentuh gue" teriaknya kesal. Gibran dan yang lain terdiam melihat perubahan sahabatnya setalah itu mereka langsung menghampirinya.

"Sabar Al jangan kasar sama cewe" ujar Revan, Altezza mengatur napasnya ia tidak habis pikir Putri bisa seperti itu.

"Lo juga Put, Al udah punya istri. Istrinya sholehah Al juga udah mau berubah. Jadi jangan sekali-kali lo nyentuh dia karen dosa!! Lo ga takut dosa?" Tanya Gibran

Putri mendengus kesal ia berdiri dibantu oleh sahabatnya. "Persetan dengan dosa Tuhan aja ga sayang sama gue" ujar Putri lalu keluar dari kelas Sasya. Sasya terus saja beristighfar sekbari menangis.

"Udah Al tenang." Ujar jerome

"Mending lo ajak istri lo pulang aja Al." Usul Bonny, Altezza menoleh dan menghampiri Sasya yang sedari tadi menunduk bahunya bergetar. Altezza langsung menggendong tubuh Sasya ala bridal style lalu langsung menuju parkiran.

Semuanya hanya bisa mengelus dada melihat aksi romantis Al dengan istrinya.

"YaAllah kapan yaAllah. Mau kaya Al" ujar Gibran dramatis, lalu matanya langsung melihat kedua sahabat Sasya yang menggunakan hijab syar'i dan cadar.

"MasyaAllah kayanya gue mau belajar serius bisa nikah" gumam Gibran yang dapat di denger oleh Revan dkk.

"Lo kenapa?" Tanya Revan aneh

"Kesurupan apa dia? Kok mau nyebut" celetuk Bonny

"Dapet cahaya kali" jawab jerome asal

"Hidayah wey" ujar Gibra sembari menoyor kepala Jerome.

"Yaudah sih salah dikit juga" Ujarnya sembari mencebikkan bibirnya kesal.

"Rev lo gamau? Noh sama sahabat Sasya" bisik Gibran, Revan menoleh kearah mereka dan langsung tepat kepada Zanna yang sedang serius menulis.

"kayanya gue tau mata lo liatin siapa" bisik Bonny, Revan menoleh kearah Bonny dan langsung keluar.

"Si anj**g sama aja lo kek Al KULKAS BERJALAN" teriak Bonny ikut keluar dan diikuti oleh mereka seluruh kelas langsung tertawa melihat tingkah mereka.

•••

Sepanjang perjalanan Sasya terdiam sembari melamun menatap jendela, Altezza menghela napas pelan padahal sedari tadi dia mengajaknya bicara Sasya tak kunjung menjawab.

"SASYA" bentak Altezza karena kesal dirinya di acuhkan, Sasya tersentak kaget lalu menangis kembali. Altezza langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu setelah itu melepas seatbelt-nya.

"Maaf" ujar Al pelan dia menarik Sasya kedalam pelukannya, dan Sasya pun semakin terisak di pelukan Al.

"Hiksss kak Al J-jahat a-aku gasuka di bentak" cicitnya pelan, Altezza memejamkan matanya dia melepaskan pelukannya lalu menghalus air mata istrinya.

"Maafin gue. Gue cuma kesel dari tadi gue panggil lo ga nyaut-nyaut" jelas Altezza pelan, Napas Sasya tersendat-sendat sembari menangis.

"M-maaf kak Sasya melamun tadi" jawab Sasya jujur, Altezza mengagguk lalu Al membuka cadar Sasya menghapus air mata istrinya pelan, mengecup keningnya, kedua matanya, kedua pipinya dan terakhir mengecup bibir istrinya agak sedikit lama.

Sasya diam tak berkutik, Altezza baru kali ini mencium di bibirnya dan itu membuat Hati Sasya berdesir hebat.

Altezza melepas kecupannya lalu tersenyum melihat wajah cengo istrinya, dia terlihat sangat menggemaskan dengan hidung merahnya. "Rasanya manis seperti strawberry" bisik Altezza, Sasya langsung mendorong tubuh Al pelan lalu menoleh kearah jendela.

"Kak Al mesum" jawab Sasya pelan, pipinya sudah merona karena perlakuan Al barusan.

"Kayanya gue bakal ketagihan deh Sya"

Sasya menoleh lalu mengerutkan dahinya heran, "gue bakal ketagihan sama bibir lo" lanjut Al frontal, Sasya langsung memukul bahu Altezza pelan "KAKAK MESUM" pekiknya kesal.

Altezza tersenyum lalu dia menghidupkan mobilnya dan melaju untuk pulang kerumahnya.

••••

"Sialan Sasya Awas aja lo gue buat lo ga tenang" pekik Putri sembari menghentak-hentakkan kakinya.

"Sabar Put. Tapi jujur sih gue yang liat Sasya langsung suka anjir cakep banget" timpal Berliana

"Bener sih bisa bening begitu ya" gumam Lia

"Diem kalian masih cantikkan gue" decak Putri kesal.

'Pede banget sih cantikan juga Sasya- batin Berlin

'Buset pede bener tuh, makeup tebel kalo bukan karena dia traktir gue terus males banget gue sahabatan sama dia' - batin Lia

"Sini kalian gue mau ngomong sesuatu" ujar Putri, mereka pun dengan berat hati mendekatkan diri setelah itu Putri langsung membisikkan sesuatu.

"Hahh!! Gue gamau" ujar Berlin menatap Putri kesal

"Lo udah gila Put"

"Gue kasi tak Gucci limited edition sama prada" tawar Putri, Keduanya terdiam.

"Oke" Putri tersenyum penuh kemenangan.

•••

Haiiiii maksih ya yang udah bacaa
Jangan lupa vote dan comment.

Young mom [ revisi ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora