6 ( revisi ✔️)

2.6K 251 60
                                    



Altezza menendang pintu Uks lalu menidurkan tubuh Sasya di atas brankar. Sasya terus menangis karen nyeri di tangannya sangat sakit.

"Sial kemana ini yang jaga" desis Altezza dia mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.

"Cepet ke sekolah gue sekarang dan bawa CT scan gamau tau" ujarnya lalu mematikan sambungan tersebut. Dia menyugar rambutnya lalu mengusap wajahnya kasar, Altezza berbalik lalu menghampiri istrinya. Altezza bisa melihat tangan Sasya sudah membiru, tangannya terkepal.

"Hiksss sakit kak" rintih Sasya, Altezza mengelus kepala Sasya dengan lembut. "Iya tunggu sebentar ya" jawa Al

Tak lama kemudia pintu Uks terbuka, dia datang dengan beberapa asisten di belakangnya dengan membawa alat CT scan dia adalah dokter pribadi keluarga Reiki. "Maaf dijalan macet" ujarnya lalu menghampiri Al dan Sasya.

"Periksa tangannya" perintah Al, dokter cantik tersebut mengangguk lalu langsung memeriksa tangan Sasya.

Beberapa menit kemudian setelah selesai Ct scan dokter tersebut langsung memasang perban di bagian tangan kanan Sasya.

"3 jarinya retak tapi tidak sampai harus di oprasi. Cukup check up rutin sebulan 5 kali mungkin akan sembuh 5 bulanan" jelasnya sembari terus memasang perban di tangan Sasya. Setelah itu Dokter tersebut mengobati luka di kening Sasya. Sasya terdiam mendengar ucapan dokter tersebut, bagaimana caranya dia menulis jika tangannya patah.

"Apa selama itu dok?" Tanya Sasya pelan

"Iya lumayan parah retaknya" jawab Dokter Sella

"Sudah selesai. Ingat jangan terlalu banyak gerak dulu jarinya ya nanti saya kasi resep obat dan dikirim ke anda tuan Al. kalau gitu saya permisi dulu" ujar dokter Sella. Altezza langsung menghampiri istrinya. "Hei gapapa, atau kamu gausah sekolah aja?" Tawar Al, Sasya menggeleng keras.

"Aku mau sekolah"

"Tapi lo begitu gabakal bisa nulis" ujar Al

"Gapapa aku bisa minta tolong sahabat aku" jawab Sasya, Al menghela napas pelan.

"Yaudah sekarang kita pulang aja istirahat. Tadi dokter bilang jangan banyak gerak jarinya."

"Tapi.."

"Gaada tapi-tapi udah ayoo. Bisa berdiri?"

"Bisa kak aku kan ga lumpuh" jawab Sasya enteng, Al berdecak malas lalu menggandeng tangan kiri Sasya dan pergi menuju kelas Sasya.

Di Sepanjang koridor semua pasang mata melihat kearah mereka berdua.

"Kok so sweet banget ya mereka"

"Heh bukannya ga boleh pacaran ya? Kok mereka gandnegan tangan"

"Kata siapa gaboleh?"

"Lah dia dalam islam melarang pacaran we apalagi dia pake cadar aneh banget"

"Mungkin dia ga sebaik yang kita kira"

"Heh munafik"

Sasya menundukkan kepalanya saat mendengar semua cacian mereka. Al mengeratkan genggamannya lalu menghampiri mereka.

Young mom [ revisi ]Where stories live. Discover now