Rival

50.7K 3.8K 57
                                    

Happy Reading♡








Dengan hanya berjalan kaki, 35 menit mereka sampai di warung yang lumayan besar, lengkap dengan sayur-sayur segar serta lauk dan bahan masak lainnya.

"Punten, akang, teteh, ini temen-temen saya mau belanja katanya," ucap Aldy.

"Mangga atuh dieu Neng geulis, Kang asep!" ucap Kang Eman ramah.

"Ini teh teman-temannya orang luar negeri ya, baru disini?" tanya Teteh Muna penjaga toko sekaligus istri Kang Eman penasaran.

"Iya, ada keturunan, mbak," jawab Alexa kikuk.

"Mari dipilih, masih seger semua ini mah baru diambil," ucap Teteh Muna.

Saat itu juga, Keyra dan Alexa dengan lincahnya mengambil banyak barang yang mereka inginkan karena mereka punya kulkas jadi persediaan untuk seminggu tidak masalah.

"Dek, jangan lupa daging sapinya 2 kg," ucap Kenzo yang sangat suka daging sapi itu.

"Iya, abang tenang," ucap Keyra memasukkan 2 kg daging sapi ke keranjang belanjaan.

"Cumi jan lupa!" ini sudah pasti Chiko.

"Ikan mas, ayam, sama udang!" permintaan Kenan.

"Hmm oke," jawab Keyra dan Alexa sambil memasukkan banyak lauk pauk, sayur akan dipilih Ilin yang lebih berpengalaman.

Saat sedang asik berbelanja, ada beberapa gadis desa yang mengganggu aktivitas mereka.

Beberapa gadis itu ternyata bermusuhan dengan teman baru Taipan's, mereka cukup kaya untuk seukuran desa meski tak ada apa-apanya dibandingkan para Taipan's yang memiliki aset tak terhitung jumlahnya.

"Noh, lihat orang miskin lagi belanja haha!" Ejek seorang gadis kepada Ilin yang saat ini menunduk takut.

"Wah, Ilin bisa bayar apa? Bukannya kalian miskin banget ya? Hahaha!" ucap gadis lainnya.

"Jangan-jangan jadi orang nakal lagi buat dapat uang!"

Ejekan yang ketiga membuat Taipan's berubah menjadi dingin, tatapan kejam terlihat dimata mereka yang memandang tajam kearah beberapa gadis udik didepan mereka yang mengelilingi teman-teman baru mereka.

"Ini lagi Asep sama Aldy, anak miskin juga belanja? Bisa beli apa emang? Beli kerupuk ya hahaha!"

"Hushh bukan kerupuk, mereka beli beras aja susah! Lihat tuh baju mereka sudah tidak layak pakai!"

"Haha iya bajunya jelek dan tidak layak dipakai tuh kasihan!"

Sayangnya beberapa gadis itu tidak memperhatikan para Taipan's yang sudah mengepalkan tangan mereka, baik Kang Eman dan Teh Muna memilih diam karena mereka sudah terbiasa melihat permandangan seperti ini didesa, dimana orang yang sangat miskin selalu di ejek dan dikucilkan yah sama seperti di kota tapi di kota lebih seperti pamer-pamer barang untuk membuktikan daripada yang hanya sekedar omongan belaka.

"Ckckck, mereka mau belanja apa kek pake baju apa kek, apa urusan lo pada? Ngaca anjing muka kek badut aja sok ngehina orang lain, mending dong baju mereka masih sopan daripada lo semua baju tipis kek gitu, lo pada kali orang nakal, belagu amat!" teriak Alexa mendatangi Ilin, Aldy dan Asep yang menunduk.

"Sialan, lo pada bilang mereka miskin, emang lo pada sekaya apasih? HAH?!" bentak Keyra yang juga membela teman baru mereka.

"Ka-kalian siapa i-ikut campur?" tanya seorang gadis bernama Anjani yang mengetuai para gadis pembully itu.

"Kita siapa? Lo gak layak buat tau kita!" Jawab Kenan tajam.

"Ya, bener-bener gak layak! Orang-orang kek kalian yang ngaku kaya, ayok sini tunjukkin kekayaan kalian! Borong tuh semua belanjaan diwarung Kang Eman, gak usah bacot doang, jijik sumpah!" ucap Kenzo menyeringai, sengaja memprovokasi gadis-gadis jelek didepannya. Itulah cara Kenzo yang selalu membuat lawannya tidak berkutik, sedangkan Kenan hanya dengan mulutnya lawan mereka sudah dibuat bungkam.

"Ka-kamu! Nggak usah ikut campur urusan kami!" ucap gadis bernama Lina.

"APA?! URUSAN MEREKA JUGA URUSAN KITA NJING, MANA YANG KATANYA KAYA?! PUNYA IPHONE 12 LIMITED EDITION GAK LO? PUNYA MOBIL SPORT GAK? PUNYA BLACK CARD GAK ATAU PUNYA ASET MILIARAN ATAS NAMA LO PADA?" Teriak Chiko menunjukkan Black Card dan Handphonenya, memang benar Iphone mereka adalah edisi terbatas atau bisa dikatakan hanya mereka yang punya, apalagi handphone punya si kembar hadiah dari Uncle-uncle mereka secara khusus dibuat dan tidak bisa diretas siapapun tanpa izin mereka.

"Woy lah, mereka gak bakal punya black card ato handphone kek kita ogeb! Lo lupa handphone kita cuman kita doang yang punya, yakan?" ucap Kenzo dengan smirk andalannya yang juga mengeluarkan handphone dan black card-nya.

Sontok, para gadis yang tadi membully terdiam, mereka malu dan marah karena Ilin, Asep dan Aldy memiliki teman yang sangat tajir, untuk mereka jangankan handphone terbatas, handphone biasa saja sudah hebat.

"DIEM KAN LO PADA?! MAKANYA GAK USAH BACOT PAKE ACARA NGEBULLY ORANG, NGACA DULU ELAH. MAU DIBILANG TAJIR, HANDPHONE AJA RATUSAN RIBU HUH," teriak Alexa menunjuk kearah beberapa gadis yang wajahnya sudah merah.

Sedangkan Kang Eman dan istrinya tersenyum, untunglah anak-anak baik seperti Ilin memiliki teman yang baik juga apalagi mereka sangat tajir!

"Ck, udahlah kalian lanjut belanja aja, orang gila kek mereka gak usah diurusin!"ucap Kenan tanpa perasaan.

Ilin, Aldy dan Asep sangat senang memiliki teman baru yang baik dan rela membela mereka, dalam hati mereka juga ingin sukses dan bekerja keras supaya setidaknya bisa sedikit berguna untuk teman baru mereka.

Setelah melihat gadis-gadis desa yang selalu mengganggu dengan malu, Ilin dan yang lainnya mengucapkan terima kasih kepada para Taipan's.

"Makasih ya kalian sudah membela kami tadi," ucap Ilin tulus yang juga diangguki Asep dan Aldy.

"Sama-sama, santai aja kali mereka emang pantes kok digituin," ucap Chiko.

"Hooh, sekali-kali kasih pelajaran buat orang bego kek gitu," ucap Alexa.

"Hmm," Kenan menggangguk membetulkan ucapan sahabat yang sudah seperti keluarga bagi si kembar.

"Lain kali kalo di bully lawan aja, gak usah takut daripada makin ditindas!" kata Keyra menyemangati ketiga teman barunya.

"Yups, kalo perlu bully balik hehe," dukung Kenzo mencairkan suasana.

Setelah selesai berbelanja dan proses tawar menawar akhirnya semua belanjaan mereka sudah dibayar dengan menghabiskan Rp.760.000 yang membuat Taipan's terbengong, pasalnya sangat murah! Seandainya di Jakarta mungkin belanjaan mereka habis 2jt lebih dan kualitas juga tidak terlalu segar karena sudah masuk kedalam lemari pendingin.

"Gila, murah bat anjir kalo gini mah bisa awet jatah bulanan!" seru Keyra sambil menenteng cemilan yang mereka beli untuk nonton film nanti.

"Iya kan? Murahnya kebangetan, gue ngiranya bakal abis 2jt lebih eh ternyata sejuta aja gak nyampe!" ucap Alexa setuju.

"Ya, disini memang murah sudah pasti berbeda dengan di Ibukota, bahkan lebih murah lagi jika dipasar subuh tapi agak jauh dari desa karna pasarnya ada diperbatasan antar desa sini dan desa seberang," jelas Aldy.

"Wah, lengkap gak dipasar subuh itu?" tanya Keyra antusias.

"Lima kali lipat lebih besar daripada warung Kang Eman, namanya juga pasar dan satu-satunya di kedua desa, nanti hari sabtu-minggu kalau kalian mau aku anterin kesana,"

"Boleh deh, lagian libur juga sabtu-minggu bisalah jalan-jalan, ntar naik apa kesananya?"

"Bisa pakai delman, mobil angkut pickup, kendaraan atau mobil pribadi kalo punya cuman lebih saranin pakai kendaraan biar ndak sesak disana nanti, kalaupun pakai mobil pribadi bisa tapi nanti parkir didepan rumah Kang Jali, pamanku,"

"Yah, berarti pake mobi aja, ntar ikut parkir tempat paman lo,"

"Iya,"

Mereka memilih untuk menonton film Escape Plan favorite Taipan's sambil makan cemilan sampai jam 1 lewat dan berakhir tidur diruang tengah diatas karpet berbulu tebal yang sangat empuk itu.








Kalo sukak bisa vote and comment biar aku semangat lanjutinnya ya, thanks💞

MY BABY CEO [END]Where stories live. Discover now