Millie Ngidam

233K 11.8K 695
                                    

TYPO BERTEBARAN!

"Millie, tolong kasih kakak kesempatan memperbaiki semuanya dari awal, menjaga kamu dan baby!" ucap Reyhan serius menatap mata Millie.

Sejenak Millie terdiam memikirkan semuanya, awalnya Millie ingin membuat Reyhan menyesal dengan tidak memaafkan pria itu namun babynya perlu pria brengsek yang sialnya menjadi ayah dari sang baby.

Semenjak ada Reyhan disekitarnya, Millie yang tadinya mual dan pusing menjadi tidak terlalu mual karena aroma pria itu yang menenangkan, sungguh Millie sangat tidak berdaya dan berakhir memaafkan pria itu dengan beberapa syarat.

"Kakak seriuskan udah putus sama Lussie? Millie nggak mau kali ini juga ternyata taruhan permainan kakak dan sahabat-sahabat kakak itu!" ucap Millie sedih, kedua matanya berkaca-kaca menatap Reyhan yang merasa sangat bersalah karena menyakiti gadis mungil dipelukannya.

Pelukan Reyhan semakin erat memberikan perasaan hangat dan cinta yang mendalam, membiarkan Millie mendengarkan degub jantungnya.

"Tidak ada taruhan dan Lussie lagi, tolong kali ini ssja percaya sama kakak, ya sayang?" ucap Reyhan serius.

"Baiklah, tapi Millie punya syarat yang harus kakak tepati!"

"Ya, apapun syaratnya, sungguh?" ucap Rey senang.

"Heem, bentar bentar Millie mau mikirin," ucap Millie meletakan tangan kecilnya didagu, bergaya yang menurut Rey sangat imut dan manis.

'Cuppp' Reyhan mencium bibir Millie berulang kali, menyesap lembut sampai pemiliknya kesal.

"Kak Rey jangan gini, malu tau!" kesal Millie memerah.

"Nggak mau, kakak rindu kamu sayang!"

"Jangan gigit dong ihhh!"

"Dikit doang yanggg!"

"Kak Millie haus deh, ambilin air putih gih!" perintah Millie mengerjai Reyhan.

"Oke oke," ucap Reyhan memasuki dapur kecil Millie, hati Reyhan merasa sakit menatap rumah kecil dan perlengkapan-perlengkapan yang ada dirumah wanitanya, sangat usang bahkan sudah tak layak menurutnya! Untung, untung Jerry cepat mengetahui dimana wanitanya ini.

"Kak, Millie dikamar!" teriak Millie merebahkan tubuhnya diranjang yang lumayan empuk.

"Yah," ucap Rey membawa dua gelas berisi air putih, segelas ia berikan untuk Millie dan segelasnya tentu untuk dirinya, sebelumnya Reyhan sudah mengunci rumah Millie dan menyuruh sopirnya untuk berbelanja banyak hal untuk Millie dan babynya.

"Sayang kita pulang ya ke Jakarta? Millie mau kan?"

"Nggak ah, Millie enak disini udaranya sejuk!"

"Sayang, please nurut sama kakak, okey?"

"hemm"

"Nanti kita konsultasi sama dokter sebelum melakukan perjalanan, kakak mau nikahin kamu secepatnya dan kerjaan kakak disana menumpuk karna sering kakak tinggalin buat nyariin kamu," ucap Rey menarik Millie ke atas sedangkan wajahnya menghadap tepat di depan perut Millie.

Reyhan tersenyum mengangkat kaos Millie, menciumi seluruh permukaan perut Millie gemas, ia tak sabar menunggu baby mereka lahir.

Hati Reyhan menghangat mengetahui ada kehidupan di perut Millie, calon babynya penerus dari Alvarez tentunya.

"Uhmmm kak geliii hahaha,"ucap Millie terkikik karena Reyhan terus menggesek-gesekan wajah ke perutnya.

"Hmmm" Reyhan bergumam.

"Baby maafkan Daddy karena bikin kamu dan Mommy tinggal di ranjang nggak empuk ini, Daddy janji nanti di Jakarta kalian pakai ranjang yang paling empuk, okey?" ucap Reyhan didepan perut Millie.

MY BABY CEO [END]Where stories live. Discover now