BAB 16 ELSHANUM

144 38 0
                                    

Jakarta, 1 Maret 2015

Karena paksaan bunda akhirnya gue nemenin Alif untuk ke rumah Aisyah buat ngambil bukunya, yang gue tuh males banget...

"Emang buku apa sih Lif, nggak bisa besok aja" ucap gue kesel sambil menendang batu-batu kecil. gimana enggak kesel coba, nih orang gangguin malam-malam kayak gini.

" Nggak bisa, saya butuhin buku itu malam ini" katanya sambil berjalan di depan gue

Gue memutar bola mata " alesan aja lo, bilang aja lo mau keluar ama gue yakan? Gue tau lif lo tuh nggak bisa jauh dari gue" ucap gue sambil menendang kerikil didepan gue sampai mengenai kaki Alif

" Au, sakit tau" keluhnya

" Lagian lo nggak tungguin gue, kalau gue diculik gimana, terus lo rindu giman.."

" Nggak ada yang mau nyulik kamu, kamu itu ngerepotin" potongnya lalu berhenti berjalan.

" Kampret" umpat gue, ikutan berhenti

" Lif, kenapa sih lo nggak sama Rama aja" kata gue menguap, gue tuh benar-benar ngantuk.

" Dia nggak ada dirumah" balasnya.

" Buruan Elshanum Az-zahra" katanya kesal, kalau Alif udah panggil gue dengan nama lengkap gue berarti dia udah dibatas kesabarannya.

" Iya"kata gue lalu berjalan mendahului dia.

"Hei" katanya sambil berjalan di samping gue.

Gue menoleh ke arah Alif " ngapain jalan di samping gue?"

"Karena saya tidak berjalan di depan kamu"

" Kenapa nggak dibelakang gue?"

Dia menatap ke depan dengan wajah datarnya lalu berkata " lebih baik saya berjalan di belakang singa daripada berjalan di belakang wanita"

Gue mengerjap, perkataan itu adalah milik sayyidina Umar. Sudah gue bilang dia yang paling sering mengingatkan kami untuk menjadi muslim yang baik.

" Kalau ngomong suka bijak"

" Tapi ngapain loh ngajak gue ke rumah Aisyah, cuman kita berdua lagi" ucap gue kesel.

" Bukankah ketika perempuan dan laki-laki yang bukan mahram nya bersama yang ketiganya adalah setan" lanjut gue sambil menatap muka Alif yang datar.

" Hmm betul, tapi kamukan kelakuan nya kayak setan" katanya sambil menaik turunkan Alisnya

Gue mendengkus kesal " gue pukul nih" ucap gue sambil menunjukkan kepalan tangan.

" Karena saya ingin ke rumah seorang wanita, jadi saya ajak kamu. Tadi saya juga ngajak Kayla tapi dia lagi diluar kota" katanya diakhiri senyuman. Alif sangat jarang tersenyum, dan bisa dibilang gue yang paling sering liat senyuman dia.

" Bilang aja loh mau Deket - Deket Ama gue" kata gue pede

" Najis " katanya dengan wajah datar menatap kearah gue.

" Najis " katanya dengan wajah datar menatap kearah gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)Where stories live. Discover now