BAB 14 ELSHANUM

159 41 3
                                    

Jakarta, 18 April 2014

Dring... Dring...

Astaghfirullah siapa yang menelepon sepagi ini, nggak tau apa gue lagi bermanja-manja dengan Mas kasur

"Hmm" ucap gue saat mengangkat telpon tanpa melihat kontaknya.

" El, bantuin saya" ucap seseorang disembarang sana, tanpa mengucapkan salam dan menyapa gue lebih dulu. Nggak ada akhlak emang nih orang

Gue mengerutkan kening "hmm"

" Kamu dengar tidak?" katanya mulai kesal, bahkan meninggikan nada suaranya. Kurang ajar nih kanebo kering

" Apasih pagi-pagi ganggu" ucap gue ikutan kesal.

Gue bisa mendengar di menghembuskan napas secara kasar " pagi darimana, ini pukul 5 sore" katanya sedikit berteriak.

Mendegar itu membuat gue langsung bangkit dari posisi paling nyaman " HA?" kata gue kaget bukan main dan langsung memperhatikan jam dinding yang memang sudah menujukkan pukul lima sore

" Gue kira udah pagi" ucap gue menggaruk kepala dan juga sesekali menguap

"Hmm....terserah kamu saja, bisa bantu saya tidak?" Tanyanya lagi

" Bantu apa?"

"Jemput saya dibengkel sekarang!" perintahnya

Gue mendengkus kesal " suru Rama Sono" ucap gue malas, lalu kembali membaringkan tubuh. Benar-benar pelet Mas kasur sangat kuat

" Dia lagi sibuk"

"Yaudah tunggu gue, " balas gue pasrah, sebagai sahabat yang baik gue harus nolongin si kanebo kering, walaupun dia sering banget buat gue kesal.

" Kirim...." Belum juga gue lanjut, udah di matiin secara sepihak, bener-bener emang tuh kanebo kering... dia yang minta buat ditolongin malah nggak punya akhlak

"Eee... dasar kanebo kering" kata gue kesel sambil memukul bantal membayangkan kalau itu wajah Alif.

Saat gue Sampai di bengkel yang dimaksud oleh Alif, gue bisa lihat muka kesel dia seakan-akan dia bakal nerkam gue saat itu juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat gue Sampai di bengkel yang dimaksud oleh Alif, gue bisa lihat muka kesel dia seakan-akan dia bakal nerkam gue saat itu juga.

" Apa?" ucap gue galak,

" Kamu, tidak bisa tepat waktu?" Tanyanya kesal.

Gue yang mendengar ucapan Alif mengerutkan kening, bener-bener nih kulkas berjalan, nggak punya terimakasih. Dikasi hati malah minta jantung, masih mending gue berniat baik buat jemput dia disini. " Enak aja loh, " kata gue tidak terima

" Ini jam berapa?" Tanyanya ikutan kesal.

" Setengah enam, Bapak Alif Al-fatih" jawab gue santai dan berusaha sesabar mungkin. Dan dibalas gelengan kepala

" Hei...loh nelpon gue jam lima yah, gue otw kesini secepat kilatnya Yah Alif" ucap gue mulai berdebat dengan kanebo kering yang nggak pernah mau mengalah dari gue.

ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang