"Maaf karena aku tidak bisa perhatian seperti Chanyeol sunbae, ataupun Sehun sunbae. Aku terlalu jauh dari kata sempurna untuk hyung."

Mingyu berhenti, meredakan suasananya yang sedikit canggung. Jongin sendiri tidak membalas apa-apa, yang padahal, Jongin paham betul arah pembicaraan Mingyu.

"Ini sudah 100 hari sunbae membuang waktu untukku. Mari akhiri buang-buang waktu ini dan lanjutkan kehidupan sunbae seperti biasa tanpa aku sebagai beban."

Mingyu bisa melihat Jongin yang sedikit terisak di hadapannya. Dia tidak paham apa arti isakan sunbaenya ini. Mingyu menjadi merasa bersalah karena membuat sunbaenya menangis.

"Sunbae.. ada apa?" tanya Mingyu lembut berpindah tempat duduk ke samping Jongin.

Jongin menjawab dengan sedikit isakan-isakan kecilnya, "Aku minta maaf. Aku yang membuang waktumu, Mingyu. Aku yang salah karena memanfaatkan cintamu. Kau pasti bisa mendapat yang lebih baik dariku, aku benar-benar minta maaf."

Mingyu terlihat memaksakan senyumnya di samping Jongin. Tersenyum kecut karena dia benar. Mingyu pikir, Jongin akan berusaha menghentikannya. Tapi semuanya berjalan dengan mudah.

Jongin memang tidak pernah membalas sayangnya. Benar-benar cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Mingyu membuang napasnya pelan, berusaha memaklumi Jongin. Yang padahal dirinya lebih ingin menangis dari Jongin yang terisak sekarang. Tapi Mingyu sadar, mental Jongin tidak sebaik mentalnya. Mingyu paham, sunbaenya ini.. sangat hancur, di dalam.

"S-sunbae, boleh aku memeluk sunbae?" tanya Mingyu meminta izin.

Jongin membiarkan dirinya menangis di bahu lebar Mingyu, dengan tangan besar Mingyu yang mengusap punggung Jongin berusaha menenangkannya.

Setelah isakan Jongin perlahan menghilang, Jongin menarik dirinya dari pelukan Mingyu. Mingyu merapihkan rambut Jongin yang terlihat berantakan, "Sunbae bisa habiskan ayamnya. Aku akan tunggu." ucap Mingyu.

Jongin menurut dengan memakan ayam kesukaannya. Mingyu tertawa kecil setiap kali Jongin sesenggukan kecil tapi melahap ayamnya semangat.

Jongin menyelesaikan makannya, dan Mingyu mengantar Jongin sampai di parkiran apartemen Jongin.

"Terima kasih Mingyu, aku benar-benar minta maaf." ucap Jongin yang akan keluar dari mobil Mingyu.

"Sunbae," panggil Mingyu sebelum Jongin melangkahkan kakinya keluar.

"Tidak perlu merasa bersalah. Aku tidak apa-apa. Tidak perlu khawatir. Aku tidak pernah menyesal bersama dengan Jongin sunbae 100 hari ini. Terima kasih sudah memberiku kesempatan, Jongin hyung. Dan ini," Mingyu melepas cincin pasangan dengan emoticon beruang di lingkarannya.

"Sepertinya aku tidak bisa membuang ini. Lebih baik Jongin sunbae saja yang buang," pinta Mingyu memberikan cincinnya pada Jongin.

"Aku pamit," pamit Mingyu dengan senyumnya, meninggalkan Jongin yang memperhatikan mobilnya dari jauh.

Jongin mendongakkan kepalanya, mengambil napas dalam dan membuangnya. Menggenggam cincin Mingyu erat dan masuk ke dalam gedung apartemennya.

'

"Woah.." seru Baekhyun yang melihat Chanyeol yang meninju samsak dengan keren.

Baekhyun terus membuka mulutnya kagum melihat Chanyeol yang berkeringat saat latihannya. "Tuan Byun, apa kau bisa fokus?" tanya Coach yang melatih sendiri Baekhyun.

Baekhyun mengangguk mengiyakan dengan kepalanya yang masih menghadap Chanyeol. "Bukan aku yang bertanya." komentar Chanyeol tetap meninju dengan cepat samsak tinju di hadapannya.

Find A Way (🔞)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz