Bab 6 | 🌸Ketika Cinta Bersemi?🌸

2.6K 337 71
                                    

6. Ketika Cinta Bersemi?

"Lho itu kayak matahari, sedangkan gue merkurius. Walaupun gue Deket sama lho, tapi tetap aja gue tersakiti dengan kehadiran lho."

-Jihan Umnia Afifah-
From: TRUE UKHTY
.
.
.

Umbun pagi telah tiba, Almira sudah siap dengan seragam sekolahnya. Begitu juga Harun dan Saina yang sudah siap mengantar sang buah hati.

"Papa, Al berangkat sama supir aja," ucap Almira kala melihat kedua orang tuanya sudah siap di depan mobil.

"Kaki kamu masih bengkak, Nak. Biar Papa yang bilang langsung sama kepsek agar kau bisa istirahat," ucap Harun.

"Iya, Nak. Bener kata Papa. Mama juga khawatir dengan kondisimu atau kamu mau pakai kursi roda untuk beberapa hari ini?" tanya Saina.

Almira melotot kaget. "Ih Mama jangan berlebihanlah. Bentar lagi juga kempes. Masalah OSIS udah si Nizam yang kerjain kok, tenang aja!" ucap Almira.

"Ya sudah kalau begitu. Awas aja kalau ada laporan kamu kerja berat-berat," ucap Harun menatap tajam. Almira mengangguk paham.

***

Sesampainya di sekolah Almira sudah disambut oleh kedua sahabatnya yaitu Jihan dan Marisa. "Al, kaki lho gimana?" tanya Jihan khawatir.

"Udah mendingan kok."

"Wah ... Wah ... Pengumuman lagi nih," ucap Marisa kala melihat piala dan yang dipegang Almira.

"Iya, tapi nanti perwakilan kalian aja yang maju. Bokap gue engga ngizinin gue capek-capek apalagi upacara," ucap Almira.

"Eh? Serius? Tapi di UKS kan ada di curut itu," ucap Jihan.

"No problem. Gue juga engga tertarik untuk bicara sama dia," ucap Almira santai.

"Kalau ada apa-apa bilang Al, kami siap sedia," ucap Marisa antusias. Almira mengangguk paham dan segera menuju UKS.

Setelah sampai di UKS benar saja, Vina, adik kelas yang rese. "Owh sakit lho Al?" tanya Vina menatap sinis. Almira hanya mengangguk dan merebahkan tubuhnya di kasur.

"Kena karma juga kan lho, ngeaniayah adik tingkat," ketus Vina.

"Gue lagi malas ngeladenin adik tingkat yang engga ada sopan santunnya kek lho," ucap Almira dan membalikkan tubuhnya.

Disisi lain, upacara telah sedang digelar. Banyak siswa siswi yang mengeluh karena amanat pembina upacara sangat lama terlebih lagi pengumuman pemenang olimpiade. Bukan hanya mengeluh tapi juga banyak para anak perempuan merasa muak akan nama Almira yang selalu dipuji. Walaupun begitu masih banyak juga yang salut dengan pencapaian Almira.

Dari sini kita belajar, orang yang benci dengan kita tetaplah akan benci walau kita sudah pernah baik padanya dan sebaliknya orang yang suka kita akan tetap suka walaupun ada keburukan di dalam diri kita.

"Wah gilak! Alvino menang mendali perunggu Ekonomi setelah dia bolos MPLS tiga hari. Gimana jadinya kalau dia bolos satu minggu? Bisa kaga yah dia kalahin Almira," ucap Jordan kepo.

Marisa yang berdiri di samping Jordan sontak menjawab. "Almira bisa menang juga karena dia belajar. Kalau Alvino dalam satu minggu belajar untuk menggapai Almira. Almira dalam satu Minggu yang sama akan lebih menjadi tinggi lagi dari Alvino," ucap Marisa.

True Ukhty | Telah Terbit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang