Anggota inti Cruellion

485 21 0
                                    

Hai!

Sebelum kalian lanjut baca jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah sebagai support biar aku semangat.

-
-

Happy reading

And

ENJOY!

-------

"Kala ku pandang kerlip Bintang nan jauh disana...asekkk,"

"Apaan, lagu itu tu udah gak jaman tau ganti ganti!" protes Johan lalu mengambil hp Jordi mengganti lagunya.

"Nah ini ni yang lagi trend... Harta dan tahta jelek gapapaa asal banyak duitnya, yang penting apa harta dan tahta.."

"Terus gimana kalau harta dan tahta diambil sama yang maha kuasa, yang tersisa tinggal jeleknya aja." cetuk Chika yang baru masuk kedalam kelasnya bersama Syera ikut bernyanyi.

"Hahaha, abang padamu dedek Chika," Cipto menepuk tangannya lalu mengacungkan jempol.

"Kagak mungkin, mau sampe tujuh turunan juga harta gue gak balakan abis kali Chik," sombong Johan.

"SHOMBONG AMAT." balas Chika lalu berdecih. "Lagian nih ya, lo sama Glurak juga masih tajiran Glurak kemana mana kali," lanjutnya.

"Ini nih, ciri ciri cewek yang harus dihindari, udah mandang fisik, matre lagi. Pantes lo jomblo mulu." balas Johan yang membuat mata Chika melotot kesal.

"HEH! Kayak lo gak mandang fisik aja," balas Chika tak terima.

Chika berdehem sebentar kemudian melajutkan bicara mengikuti ucapan para buaya yang pernah ia jumpai "Aku tuh gak suka sama cewek yang bermake up, cukup yang natural aja. Hilih bullshit. Yang dimaksud natural juga pasti putih cantik glowing body aduhay. Itukan yang para adam maksud, lagian ya cewek tu bukannya matre tapi harus realistis dong, cantik itu butuh modal dan yang terpenting keturunan harus diperbaiki." balas Chika panjang lebar. Semua manusia yang berjenis perempuan sontak menganggukkan kepala mereka setuju dengan ucapan Chika.

Johan mengangguk anggukan kepala mengiyakan, "Kalo lo nikah sama gue, lo gak bakalan kekurangan duit Chik dan juga keturunan lo pasti cakep, secara kan gue cakep gak kalah jauhlah sama Glurak sama yang lainnya gue Jamin anak Kita pasti cakep dan unyu unyu." Johan mengedipkan sebelah matanya menggoda.

Kepercayaan diri seorang Johan memang perlu diacungi jempol, walaupun apa yang dikatakan benar adanya.

Chika bergidik geli, "Serah dah, ngomong sama orang jelek bikin umur pendek." ujarnya lalu berjalan menuju tempat duduknya.

Johan mendengus, memang setiap berdebat dengan Chika pasti dirinya selalu kalah. Teman temannya yang sedari tadi menjadi penonton tertawa melihat kekalahan Johan seperti biasanya. Cowok itu seolah kehabisan kata kata jika berdebat dengan Chika.

"Orang sabar makin ganteng." Johan mengelus dada sedangkan yang lain sudah tergelak.

"Puas puasin dah lo pada ketawa," dumelnya.

----

"Selamat pagi anak anak," salam bu Diyah saat memasuki kelas.

"Pagi buuu,"

"Hari ini kalian kedatangan teman baru, masuk nak." pinta bu Diyah.

Semua pandangan mengarah ke pintu, menunggu murid baru yang dimaksud bu Diyah.

Gluraksa AlbaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang