"Pak, saya boleh masuk nggak?" Tanya Alesha

"Siapa non?" Tanya pak satpam

"Saya Alesha, temennya Varren" jawab Alesha

"Pak, saya itu suka banget sama temen saya. Namanya Alesha. Tapi dia nggak suka pacaran. Trus saya harus gimana dong pak?" Tanya Varren kepada Pak satpam yang masih meminum kopi hitam sore ini

Pak satpam melamun sebentar tadi, mengingat perkataan Varren waktu lalu

"Oalah, non Alesha? Yaudah masuk aja non" kata pak Satpam

"Hehe, jangan panggil non pak, panggil Alesha aja" jawab Alesha mulai memasuki rumah

TING...TUNG....TING...TUNG...

Alesha yang sembari tadi memencet bel akhirnya terbukakan oleh wanita separuh baya dengan kemoceng ditangan kanannya

"Assalamualaikum, saya Alesha. Mau ketemu Varrennya ada?" Tanya Alesha

"Bi, bi inem kan perempuan, cara biar Alesha suka sama aku gimana bi? semenjak mama selingkuh, Varren susah buat deket sama cewek manapun, eh ketemu Alesha, dia beda bi, Alesha itu gadis tercantik yang pernah Varren temuin" ucap Varren sambil menemani bibi memasakkan nasi goreng yang dimintanya tengah malam ini

Bibi melamun cukup lama untuk mengingat perkataan Varren tadi malam

"Waalaikumsalam non, aduh ini ya yang namanya Alesha, yang selalu dibicarain den Varren ke bibi" jawab bibi

"Duh apa ya bi" ucap Alesha kikuk

"Waduh emang cantik banget pilihannya aden. Yuk non" ajak bibi, mereka mulai memasuki rumah.

"Ohya, ayah udah tau kan kalo aku mau pergi sama Alesha dulu. Nan-" perkataan Varren yang tengah menuruni tangga bersama sang ayah berhenti karna melihat Alesha yang berdiri tepat didepan pintu. Dibanding terkejutnya Varren, masih terkejut Alesha. Ia binggung disini, ia berdiri diantara bundanya Varren yang tengah bermesraan dengan lelaki yang berjaket kulit tadi, dan Varren yang berjalan beriringan dengan lelaki yang ia panggil ayah tadi

"Kalo yang ada ditangga sama Varren itu ayahnya Varren. Trus yang berduaan sama bundanya Varren siapa? Suaminya? Trus Varren punya ayah dua? Trus mereka..." Batin Alesha, ia masih terdiam

"Sha? Ngapain kesini?" Tanya Varren yang tak mendapat respon

"Mungkin dia masih binggung dengan keadaan keluarga kita. Udah gih samperin" ucap sang ayah. Varren segera turun dan mendekat kearah Alesha

"Sha"

"Sha"

"Alesha!" Panggilan ketiga ini menyadarkan Alesha

"Ayo berangkat" ajak Varren

Mereka berdua keluar rumah, Varren menuju garasi untuk mengambil motor nya, sedangkan Alesha masih melamun sekarang, bahkan saat ini ia dipakaikan helm oleh Varren

"Varren, kalo tadi ayah kamu, trus yang sebe-" perkataan Alesha terputus

"Nanti abis pengumuman aja ya, gue critain" kata Varren diangguki Alesha. Karna ngebut, selama 15 menit mereka sampai digedung FLS. disambut Dinka yang membawa piagam

"Hai~" kata Alesha turun dari motor untuk melepas helm

"Susah ya? Sini gue copotin" tak sengaja Dinka melepaskan helm Alesha, ia tak sadar sembari tadi Varren meliriknya

"Ekhem" dahem Varren

"Hei bro! Haha, santuy" ucap Dinka

"Cie, menang ya" kata Alesha melirik piagam ditangan Dinka

"Byasalah, gue gitu" ucap Dinka. Saat ini pengumuman lomba lukis berlangsung, yah sudah diduga bahwa Varren tidak menang

"Ini kak, piagamnya" ucap salah satu panitia

"Lhoh, saya kan nggak menang kak" jawab Varren

"Piagam untuk seluruh peserta kak. Kalau yang menang baru dikasih hadiah, piala sama sertifikat" jawabnya beranjak pergi. Seketika pandangan Varren dan Alesha menatap Dinka yang tadi membawa piagam dan berlagak menang. Saat keduanya berfokus pada Dinka, ia malah berpose didepan lift yang ada di belakang nya

"Ngapain lo?" Tanya Varren

"Kalian liatin gue mau foto gue kan?" Tanya Dinka

Dinka

"Pede" sahut Alesha terkekeh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pede" sahut Alesha terkekeh

"Jadi piagam buat semua peserta" ledek Varren

"Haha, yaiyalah, mana mungkin gue menang" gelak tawa Dinka memecah keheningan.

"Pengumuman, pengumuman, mohon didengarkan. Pengumuman, pengumuman, mohon didengarkan. Mohon maaf untuk peserta lomba novel, karna persaingan ketat dan naskah yang sangat banyak, para juri kualahan dengan teks naskah yang satu nya berisi kurang lebih 500 lembar. Jadi pengumuman untuk lomba novel dicansel terlebih dahulu. Mohon partisipasinya" getaran mic berdenging itu didengarkan seluruh peserta. Hal ini menunjukkan bahwa Alesha harus menunggu lebih lama lagi.

"Sabar ya, nanti juga diumumin" ucap Dinka

"Padahal ya Din, aku tuh udah nunggu-nunggu banget" jawab Alesha

"Lo sesuka itu sama novel ya Sha?" Tanya Dinka

"Iy--"

"Ohya Din, gue ada urusan sama Alesha. Kita balik dulu ya" kata Varren mengandeng Alesha untuk pergi

"Take care bro!" Ucap Dinka melihat keduanya semakin menjauh.

"Sakit nya tu disini, didalam hatiku~" gerutu Dinka menatap mereka berdua.

                               °•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Spam emot 💗 dulu bosqueee

Satu vote dari kamu memperindah crita ini

Jangan lupa vote yah!!

Love you all and see you next part-!!💗

Rensha TFALV [END] -by Akhleya Where stories live. Discover now