[13] HARI YANG TAK MENGGENAKAN

8 1 0
                                    

Daniel langsung memeluk mama nya, dan melihat kamar tersebut sudah penuh dengan pecahan kaca.

Yah benar, foto-foto bersama yang ada di kamar itu sudah di pecahkan oleh mama Daniel.

"Sapa nak." Ucap mama Daniel dan menunjuk Keisya.

"Teman Daniel mah, coba mama ngomong sama dia. Biar Daniel beresin dulu kamarnya." Ucap Daniel.

"Sini nak."ucap mama Daniel.

"Iya te."

"Nama mu sapa nak." Ucap mama Daniel.

"Keisya alania putri te, biasa dipanggil Keisya." Sarkas Keisya.

"Daniel jarang-jarang bawa cewek kerumah." Ucap mama Daniel.

"Tante kalau Keisya boleh kasih saran, Keisya mau ngomong ke Tante." Ucap Keisya.

"Ngomong aja nak." Jawab mama Daniel.

"Daniel tadi udah cerita kejadian semalam, dan keisya boleh tidak setelah pulang sekolah mampir kesini dulu."ucap keisya.

"Boleh kok nak."ucap mama Daniel.

"Keisya juga mau rawat Tante sampai Tante bisa melupakan itu semua te."ucap keisya.

"Kalau kamu mau, Tante malah senang nak." Ucap mama Daniel.

"Dengan senang hati te."ucap keisya.

Daniel yang masih sibuk membersihkan serpihan kaca itu satu demi satu.

Daniel tak segan-segan jika laki-laki itu kembali menginjakkan kaki nya kedalam rumah ini, ya memang ini rumahnya tapi pintu rumah ini tidak akan terbuka buat dia.

Hari itu membuat Daniel merasa bahwa sifat Keisya tidak se nyebelin yang ia bayangkan, Keisya masih memiliki hati nurani dan dia tau jika Daniel tidak akan mungkin bisa menjaga mama nya setiap hari.

****
Nama mama daniel ialah Bu Irene, yang berprofesi sebagai dosen. Tetapi tidak hanya sebagai dosen ia pun diberikan tanggung jawab yang besar untuk memegang salah satu perusahaan dan restoran milik papa Daniel.

Papa Daniel memiliki 3 restoran dan 1 perusahaan yang ia dirikan sendiri, tiga restoran tersebut didirikan secara bersamaan yang terletak di kota Bogor, Bandung, dan Tanggerang. Restoran yang berada di bogor lah yang dipegang oleh Bu irene.

Bu Irene sudah menceritakan semuanya kepada Keisya, dari awal karier papa Daniel sampai sekarang. Dan Bu Irene kaget setelah papa Daniel pulang dan membawa istri siri nya tersebut.

Bu Irene lah yang menemani papa Daniel dari nol sampai sekarang. Bu Irene tidak menyangka dan bu Irene sudah tidak mau memegang restoran dan perusahaan itu.

Tetapi jawaban keisya sungguh luar biasa, keisya memberikan masukan yang sangat baik.

****
"Te, kalau Dinda boleh saran jangan dibiarkan gitu saja te."ucap Dinda.

"Tapi Tante sudah tidak mau berurusan dengan papa Daniel."jawab Bu Irene.

"Justru bila tante bisa bangkit dari semua inilah yang membuat papa Daniel merasa menyesal meninggalkan Tante." Ujar Dinda yang memberikan segelas air putih.

"Iya benar itu nak, tapi Tante tidak bisa menyelesaikan semua ini sendirian. Daniel pun tidak akan bisa memegang perusahaan papa nya." Jawab Bu Irene yang menangis.

"Ini kita bicarakan besok saja ya te, Keisya akan coba ngomong dulu ke orang tua Keisya."ucap keisya yang menatap mata Daniel dengan sangat lama.

"Sya, kalau lu gak bisa gapapa sya. Jangan dipaksain."sarkas Daniel yang tahu maksud Keisya hanya ingin menenangkan hati Bu irene.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 30, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DANIELWhere stories live. Discover now