[8] KECURIGAAN KEISYA

26 8 3
                                    

Jam menunjukkan pukul lima pagi, Keisya langsung berlari kearah kamar mandi.

Keisya terbangun karena jam weker di kamarnya sudah berdering sedari tadi, tidak biasanya Keisya terbangun se siang ini. Karena biasanya ia bangun pukul empat pagi.

Namanya juga perempuan, pasti dikamar mandi sangat lama sekali. Itu juga kebiasaan Keisya di pagi hari, ia sangat suka dikamar mandi.

Setelah Keisya keluar dari kamar mandi Keisya langsung mengambil seragam putih abu-abu nya yang sudah berada di gantungan belakang pintu kamarnya.

Ia langsung beberes buku-buku yang perlu ia bawa hari ini, dengan sangat terburu-buru sampai dia lupa untuk membawa ponselnya yang berlogokan Apple.

Setelah ia bersiap, Keisya langsung menuju ke cermin besar yang ada tepat di samping kasur nya. Keisya memoles sedikit liptint di bibirnya dengan warna ombre, Keisya memakai parfum yang sangat ia sukai.

Entah mengapa, Keisya ingin tampil berbeda dihari ini. Ia mencatok rambutnya sampai terlihat lekukan di rambutnya yang sangat terlihat jelas. Tidak lupa ia memakai bandana berwarna ungu tua untuk menambah kecantikannya.

Setelah selesai dandan keisya langsung berlari menuju meja makan di lantai bawa, meja tersebut sudah dipenuhi beberapa makanan salah satunya nasi goreng.

Keisya menemui papa dan kakaknya yang sudah sudah duduk dimeja makan tersebut.

"Pagi." Teriak Keisya dari tangga sampai menuju ke meja makan tersebut dengan senyuman yang sangat manis.

"Tumben." Jawab bang Nando yang mengambil satu roti didepannya. "Cantik amat lu."

"Kenapa sih bang, gua gini salah gua gak dandan juga salah." Ujar Keisya mengambil piring dan mengisi nya dengan satu entong nasi goreng tersebut.

"Pagi, udah ribut aja kalian berdua." Jawab papa Keisya dengan memberikan uang kepada kedua anaknya.

"Nanti mama biar papa yang jemput." Ucap pak Inggil Yangs sudah ingin keluar dari rumah tersebut.

"Iya pa." Jawab Keisya sambil berteriak.

"Ini non susu anget nya." Ucap bibi dengan memberikan segelas susu hangat yang Keisya minta.

"Bi, Keisya mau berangkat. Ini dibuat bekal saja." Jawab Keisya.

"Tumben non, bawa bekal." Ucap bi inem langsung mengambil tempat makan yang berada di rak.

"Gak mood makan kalo gak ada mama." Jawab Keisya yang sudah ingin menumpahkan air matanya.

"Udah dek, mama nanti juga pulang." Ucap bang Nando yang mengusap tangan Keisya secara perlahan.

"Iya bang." Jawab keisya yang mengambil tisu dan langsung menahan air matanya supaya tidak terjatuh.

"Lo dianterin sapa." Ujar bang Nando yang sudah menggendong tas yang berwarna hijau tua tersebut dipunggung nya.

"Supir." Jawab Keisya tak lama setelah bang Nando memberikan tawaran.

"Gua duluan." Ucap bang Nando mengambil kontak nya dimeja makan tersebut dengan sangat kasar.

"Ya." Sarkas Keisya.

Keisya langsung menuju ke pos satpam dan memberi isyarat ke supirnya kalau Keisya sudah siap.

*****

Sedangkan Daniel masih bersiap, tak lama kemudian Tante Jihan menelpon Daniel.

"Jadi gak sih." Ucap Tante Jihan.

"Iya jigong, bentar gua makan." Jawab Daniel dengan melahap satu roti yang ada di tangannya.

"Cepet"

DANIELWhere stories live. Discover now