Kelima

0 0 0
                                    

"Bang, ayodong bangun. Anterin gue dulu."

Sekarang ini, Abel sedang menggoyang goyangkan lengan Abangnya Nolan agar laki-laki itu bangun dan mengantarnya kesekolah, Abel sudah siap dengan seragamnya yang rapi dan hanya menunggu abangnya itu untuk mengantarnya.

"Abangg, nanti aku telat! Ada upacara juga loh Bang!"

"Lo pagi pagi ganggu banget sih, pacar lo yang kemaren mana, kenapa gak suruh dia aja yang jemput."

"Banggg ayodong bangun."

"Iyaiya, lo ganggu banget sih. Gue cuci muka dulu."

"Nah gitu kek daritadi."

Bang Nolan masuk kedalam kamar mandi, sedangkan Abel duduk di atas kasur dan memandangi segala kekacauan yang ada di dalam kamar itu, kertas berceceran, buku berserakan, laptop yang masih terbuka dan terpasang dengan charger nya, baju baju kotor berserakan dimana mana, situasinya menjelaskan bahwa kemungkinan besar Bang Nolan begadang tadi malam dan menyebabkan segala kekacauan ini karena Bang Nolan itu tipe pembersih tapi mungkin karena pusing semuanya jadi begini.

Bang Nolan adalah mahasiswa tahun ketiga, ia dan Bang Nolan hanya terpaut 4 tahun jadi perbedaannya tidak terlalu jomplang.

Tidak sampai dua menit, Bang Nolan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sedikit seeegarrrr tapi kantung mata jelas terlihat di bawah matanya.

"Keluar sana, awas jangan nginjek apapun."

"Iyaaa."

.......

Abel sampai di sekolah sepuluh menit sebelum bel berbunyi, ia buru buru berjalan menuju kelasnya dan menghela nafas lega ketika sampai dan duduk di atas kursinya.

"Tumben lo telat." Ucap Jeremy yang melihatnya datang buru buru.

"Abang gue baru bangun."

"Ooh."

"Hari ini kita upacara gak?"

"Yaiyalah, yakali enggak."

"Gue pengen ngadem aja di uks."

"Upacara sekali seminggu aja males banget lo. Noh cowok lo dateng tuh!"

"Gue kapan punya cowok sih?"

"Gausah sok pikun lo ya, samperin sana! Sekalian putusin."

"Itusih maunya elo."

Setelah mengucapkan itu, Abel beranjak dari tempat duduknya menghampiri Petra yang masih berdiri di ambang pintu kelasnya sambil melempar senyuman kearah cewek cewek yang menatap kearahnya.

"Mau apa?" Tanya Abel langsung.

"Idih, punya pacar ketus banget sih."

"Hoammm, Kak Petra mau ngapain ke kelas guee?"

"Nah gitu dong, lo nggak tidur ya kemaren malem?"

"Tidur."

"Jam berapa?"

"Jam dua keknya."

"Lo ngapain tidur jam dua?"

"Tadi malem abis ngepet sih, gue jagain Abang gue lilin."

"Yaampun lucu banget." Petra pura pura tertawa sambil memasang ekspresi datar mendengar ucapan ngawur Abel. "Nanti pas istirahat gue jemput ya."

"Bahasa lo kek mau jemput gue keliling kota aja, padahal cuman mau ke kantin."

"Oh enggak dong, gue mau ngajak lo ke pohon belakang sekolah."

"Mau gantung diri?"

"Ngaco."

Let's Break Up in JuneWhere stories live. Discover now