Prolog

12 1 0
                                    

"Abella!" Panggil seorang laki-laki memakai jersey basket kuning kepada seorang perempuan yang sedang duduk di tribun sebuah lapangan basket indoor.

Perempuan itu menengok, mencari siapa yang memanggil namanya, lalu matanya bertabrakan dengan sang pemanggil yang masih berdiri lima meter di depannya.

Perempuan itu menaikkan alisnya, melepas sebelah earphone yang sebelahnya memang tak ia pakai sehingga earphone itu jatuh di pahanya.

"Iya?" Tanya perempuan yang bernama Abella itu pada akhirnya membuka suara.

Anak laki-laki itu berjalan mendekatinya, lalu berhenti tepat beberapa langkah di depan Abel membuat Abel harus mendongak melihat laki-laki itu.

"Lo mau gak jadi pacar gue?" Ucap anak laki-laki itu tiba tiba, lengkap dengan senyuman cerahnya menatap Abel dengan mata berbinar.

Kening Abel mengernyit, sebenarnya ia bingung, ia duduk di tribun lapangan basker indoor karena memang sinyal wifi paling bagus di tempat ini dan kenapa tiba tiba ada seorang anak laki-laki menanyakannya agar ia menjadi pacarnya.

"Nama lo Petra kan?" Tanya Abel karena memang mengenal wajah laki-laki itu, ia bernama Petra Andromeda anak basket sekolahan.

"Iya, tapi lo belum jawab pertanyaan gue."

Abella terdiam sebentar lalu sudut bibirnya tertarik ke atas, ia menatap laki-laki yang ada di depannya.

"Oke, gue mau." Ucapnya final, melihat reaksi Petra dan beberapa cowok basket di belakang laki-laki itu yang sejak tadi memperhatikan mereka.

Dan begitulah awal dari hubungan mereka

Nb:

Anjir ini cringe gak sih?

Let's Break Up in JuneWhere stories live. Discover now