Pertama

5 1 0
                                    

Kabar bahwa seorang Petra sedang menjalin hubungan dengan seorang bernama Abella merebak di satu sekolahan, hal itu di kuatkan oleh dua orang itu yang berangkat tadi pagi, banyak sekali siswa menatap mereka terang terangan ketika berjalan di koridor sekolah.

Sementara orang yang di tatap terlihat tidak peduli, Petra berjalan sambil tersenyum dengan Abella yang hanya memasang muka datar dengan earphone menempel di sebelah telinganya. Salah satu kebiasaan cewek itu.

Mereka berhenti tepat di depan pintu masuk kelas Abella, kelas IPA 4 yang saat itu sudah ramai dan semua siswa di dalamnya memandangnya dengan penasaran.

"Belajar yang baik ya Bell," ucap Petra dengan cengiran, ia sempat melihat kearah dalam kelas yang mendadak sunyi ketika kedatangan mereka berdua.

Abel sedikit mendongak karena perbedaan tinggi mereka dan menatap wajah Petra lalu tersenyum manis.

"Lo juga, bye!" Kata cewek itu lalu masuk kedalam kelasnnya dan tidak berbalik lagi, perempuan itu memasang lagi sebelah earphonenya dan memasang volume ponsel sampai full lalu duduk di kursinya yang terletak di barisan ketiga di dekat jendela.

"Lo beneran pacaran sama Petra?" Tanya seorang cowok yang duduk di samping Abella, ia adalah Jeremy ketua kelas IPA4, ia duduk di sebelah cewek itu karena memang tidak ada yang mau duduk di samping Abella.

"Yep," jawab Abella sebenarnya ia menebak saja pertanyaan Jeremy karena telingannya sedang tidak bisa mendengar cowok itu.

"Katanya lo gak mau pacaran."

"Gue gak bisa denger suara lo, nanti aja ngobrolnya lagunya lagi asik nih"

"Lo kok gitu sih?" Kata Jeremy sedikit ngegas tapi tetap saja, Abella menatapnya tanpa mendengar ucapan cowok itu, yang pada Akhirnya Jeremy diam dan memandangi jendela kelas karena ia memang duduk di dekat jendela.

Lima belas menit berlalu seiring suasana kelas yang makin ribut, Jeremy mendengar jelas beberapa cewek cewek sedang membicarakan Abella sedangkan orang yang sedang di bicarakan sedang menikmati ketuliannya sambil mencoret coret buku.

"Bel udah bunyi," Ucap Jeremy melepaskan earphone dari telinga Abella dan membuat perempuan itu menoleh kearahnya.

"Thanks. Jam pertama Biologi kan?" Tanya Abella sambil memasukkan earphonenya kedalam kolong meja lalu membuka tasnya dan mengeluarkan buku paket.

"Bell, lo beneran pacaran sama si Petra?"

"Je, gue udah bilang iya tadi. Lo gak percaya sama gue?"

"Tapikan Petra kayaknya Playboy Bell, kalo lo nanti di kibulin sama dia gimana?"

"Ya makanya jangan mau di kibulin, udah ya Je, nanti guru masuk. Lo kan ketua kelas."

Lalu benar saja, guru masuk kedalam kelas dan menyapa sebentar lalu duduk dan mengisi absensi.

"Siapa yang gak masuk?" Tanya guru perempuan itu, memakai kacamata dan masih muda.

"Anetha bu, itu ada surat sakitnya."

"Cuman Neta? Gak ada yang lain?"

"Gak ada."

"Oke, kita mulai aja ya proses pembelajaran hari ini, tapi karena ibu sedang ada urusan. Silahkan kalian catat bab 3 dan kerjakan latihan yang ada di paket aja ya."

"Baik bu." Teriak seisi kelas, terdengar kegirangan lalu guru itu keluar dari kelas dan kelas kembali ribut.

"Pantesan pagi pagi gak ada yang heboh, biangnya gak masuk toh." Ucap Jeremy membuka buku paketnya. Cowok itu kemudian melirik Abella yang sudah mulai mencatat. "Bell, lo seneng gak sih Neta gak masuk?"

Let's Break Up in JuneWhere stories live. Discover now