Part 6

29 7 1
                                        


Happy Reading ! ✨



Gengsi akan mengalahkan segalanya.

~0~


"Woii van lo mau kemana" teriak bagas.

Pemandangan jakarta pada malam hari ini sangat begitu indah. Sudah tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 00:00.

Dalam perjalanannya kevan bermonolog sendiri

"Tuhan jaga kevan dan juga dia yang kevan tidak ketahui keberadaannya" ucapnya lalu melajukan motornya.

Sesampai ditempat tujuan.

Brakkk... Pintu terbuka lebar.

Sekelompok orang bangkit dan jalan menuju pintu.

"Apa maksud lo nendang pintu rumah gue" ucap kevin marah

"Lo yang udah nyerang anggota gue kan" tanya kevan.

"Yaps 100 buat lo , gimana kabar mereka" jawabnya sambil tertawa sinis.

Bughh.... Satu tinjuan telah melayang ke muka kevin.

"Sial" umpatnya.

Bugh.... Balas kevin

Lalu terjadilah tinju-tinjuan disana. Tidak ada yang melerai, karena mereka tidak mau kenak imbasnya.

"Jangan sok berkuasa lo" teriak kevin sambil melayangkan tinjuannya ke muka kevan.

Kondisi mereka sekarang sudah tak bisa di katakan baik-baik saja.

Karena kevan dan kevin sudah bonyok sekali. Lihat saja mata kanan kevin sudah membiru sedangkan kevan sudut bibirnya robek hingga terus mengeluarkan darah dan banyak lagi luka memar di muka mereka.

Bughhh... Pukulan terakhir dari kevan sebelum kevin jatuh pingsan.

Dilain sisi

Tutt...tut...tuttt...

"Halo, lakuin rencana lo" ucapnya lalu mematikan sambungannya.

Pagi yang cerah ini, terlihat anak gadis yang masih betah didalam mimpinya terusik karena suara jam.

"Kringgg....kringgg....." bunyi jam wakernya.

Tangan nara menjulur kesamping untuk mematikannya.

Matanya terbuka lebar setekah melihat angka jam tersebut menunjuk kearah 6:40 sedangkan kelas masuk jam 7:00 tepat.

Segera ia bangkit dan berlari menuju kamar mandi.

Setelah selesai ia berpamitan kepada pembantunya dan bergegas menuju sekolah.

-sekolah-

"Huhh..huhhh" tarikan napas terdengar.

"Untung ga telat" ucap nara dalam hati.

"Neng cepat masuk bentar lagi pagar tutup" ucap pak satpam.

"Iyaa pak" jawab nara seraya berlari menuju kelas.

Tetapi dipertengahan jalannya menuju kelas ia tidak sengaja menabrak seseorang yang tak ia kenal hingga dia yang terpental duduk kebawah.

"Maaf-maaf" ucap cowok itu seraya menjulurkan tangannya berniat membantu nara bangun.

"Ehh bukan salah kakak" ucap nya seraya menerima uluran tangan itu. Kenapa di panggil kakak, karena nara melihat lambang dibaju cowok itu yang tertera kelas XII MIPA 2.

Forse questa è la fine-VanavaWhere stories live. Discover now