63. Shell Cottage 2

1.3K 226 37
                                    

Maaf  kalau ceritanya panjang ya gaes... dan agak lambat alurnya. 

Tapi ini gak akan lama lagi kok. Mungkin gak nembus 100, pegel juga yekan. 

Semoga cerita ini bisa menghibur kalian malam-malam gini ya...

Selamat membaca^^

-

-

Freya mengangkat tangan satunya. Ia menggoreskan jari telunjuknya ke mata pedang itu. Darah segar keluar dari jari telunjuknya yang tergores sedikit. Gadis itu menatap lamat-lamat jarinya, dalam diam.

Kumohon berhasil... kumohon berhasil.... Batinnya.

Ia menunggu lama. Sekitar dua puluh menit setelahnya, darah di jari telunjuknya masih keluar. Tidak ada tanda-tanda kristal es muncul di sela-sela lukanya. Ia masih bisa merasakan perih di jarinya.

Gadis itu tersenyum kaku dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

Berhasil...

Ia menyimpan kembali Pedang Godric Gryffindor itu ke dalam tas Hermione. Kemudian, segera ia mendekati bak cuci piring untuk menyeka darahnya itu. Lalu, ia merogoh setiap laci disana, bermaksud untuk mencari plester luka.

"Lemari atas pojok kanan."

"Astaga!" Freya terjengkit kaget saat mendengar suara dibelakangnya itu. Ia mengusap dadanya pelan. Ron berdiri di pembatas dapur dan ruang tamu. "—kenapa kau berkeliaran, Ron? Apa kau lapar?" Tanyanya masih kaget dan agak jengkel karena Ron muncul tiba-tiba. Bahkan Freya sama sekali tak mendengar langkah kakinya yang mendekat.

Ron mengangkat alisnya. "Begitulah... aku tak cukup kenyang dengan makan malam tadi."

Freya mengangguk. "Sepertinya Fleur memasukkan sisa makanan ke dalam kulkas." Ia membuka kulkas dan menemukan semangkuk Bouillabaisse yang dibuat oleh Fleur. Freya pernah mencicipinya saat tahun keempat di Hogwarts, ketika murid Beauxbatons datang. "—akan kuhangatkan sebentar." Katanya memegang mangkuk sup dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya hanya terangkat diudara karena belum ia obati. Untungnya lukanya kecil, jadi darahnya mulai sedikit berhenti.

Ron mengambil sesuatu dari di lemari. Ia kemudian mengulurkan plester luka itu kepada Freya yang tengah mengaduk sedikit makanan untuk Ron itu.

"Aku rasa kau butuh ini?" Ucapnya. Freya menoleh.

"Ohhh... ya. Terima kasih, Ron." Ujarnya dan mengambil plester itu.

"Biar aku ambil alih, lagipula ini untukku. Kau obati saja lukamu." Katanya. Freya mengangguk dan entah kenapa suasananya sedikit canggung. Ron juga terlihat aneh sekali.

Sebelum duduk di kursi makan, Freya mengecek sebentar ke arah ruang tamu. George masih tertidur... dengan nyenyak. Ia bisa mendengar dengkuran George dari sini.

Freya membuka plastik plester itu dan memasangnya di jari telunjuknya, tepat ketika Ron duduk disebrangnya dengan semangkuk Bouillabaisse.

"Kau mau?"

Freya mengangkat kepalanya dan menggeleng dengan cepat. "Tidak, terima kasih. Aku sduah kenyang. Makanlah. Kalian pasti makan seadanya selama pelarian." Ujar Freya dengan terkekeh.

Ron mengangguk setuju. "Ya... Hermione yang selalu memasak. Kadang sedikit gosong tapi... lumayanlah." Ia mengernyit saat mengingat-ingat rasa masakan Hermione. Freya tersenyum kecil.

Ron tiba-tiba saja berdehem. Ia menghentikan gerakan makannya. Freya memperhatikan Ron yang tampaknya berpikir. Dan entah kenapa, Freya merasa was-was sekali sebab Ron sepertinya hendak mengatakan sesuatu padanya.

Freya [xGeorge Weasley]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang