15. The End of The Third Year

1.7K 275 8
                                    

Sore itu, Freya naik ke menara astronomi. George menyuruhnya untuk datang kesana, entah mau apa pria itu. Ia berdiri di tepi balkon dan memandang sekeliling. Ia mengernyit saat melihat ada algojo di halaman, tengah mengasah senjata kematiannya. Burung-burung gagak juga hinggap di sekelilingnya. Mengerumuninya seolah tengah menunggu algojo itu membawakannya tumbal agar ia burung gagak itu bisa pergi dengan puas.

"Kenapa ada algojo di Hogwarts?"

"Astaga!!" Freya tersentak saat suara yang ia yakini adalah George itu terdengar tiba-tiba tepat di depan telinganya. Kepala pria itu muncul di bahunya dan sangat mengagetkan dirinya karena wajah keduanya begitu dekat.

"Berhenti membuatku kaget, George!" Freya menabok lengan George. Membuat pria itu meringis dan wajahnya tampak jengkel.

"Kenapa kalian kaum wanita suka sekali, sih, menabok sembarangan!" Katanya sewot.

"Siapa suruh kau muncul tiba-tiba! Kau bisa membuatku mati muda asal kau tahu!"

George mendengus. "Baiklah, Maaf! Kau terlihat serius sekali tadi melihat kebawah. Kupikir kau tengah menangkap basah seorang siswa yang mungkin tengah bertelanjang dada dank au mengintip dan menikmati pemandangannya. Tapi rupanya bukan, aku tak menyangka kau lebih terpesona dengan algojo kurus yang bahkan tinggal tulang-tulang saja ditubuhnya."

Freya mendelik. "Pikiranmu itu sangat berkembang sekali, ya." Ujarnya sarkas, "—aku hanya bertanya-tanya ada apa algojo ke kemari?"

George berdiri disamping Freya, ia juga menatap ke bawah. "Buckbeak. Mereka akan mengeksekusi Buckbeak karena Malfoy si anak manja."

Freya menatap George kaget. "Benarkah? Kenapa aku baru tahu sekarang?"

"Seluruh sekolah sudah tahu akan hal ini. kau hanya terlalu sibuk dengan urusan ingatanmu jadi kau tak peduli akan sekitarmu, Little Dummy."

Gadis itu kembali menatap lurus ke arah gubuk Hagrid yang tak terlalu jauh dari menara astronomi. "Hagris pasti sangat sedih," Ia kembali menatap George, "—ini karena Malfoy terluka di jam pelajaran kemarin itu, kan?"

"Yups!"

Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak menyangka kementrian mengambil tindakan seperti ini. Ia yakin pasti si Malfoy itu sudah menambah-nambahkan cerita pada ayahnya agar Buckbeak di eksekusi. Laki-laki itu hanya terluka di bagian lengannya yang bahkan keesokannya dia baik-baik saja dan justru masih bersikap sombong. Freya pikir, mungkin hukuman untuk Hagrid adalah tidak menngikutsertakan Buckbeak lagi ke dalam pelajarannya, tak ia sangka justru hippogriff itu malah di eksekusi.

Freya mengalihkan pandangannya, ia menatap George. "Ada apa?"

George menoleh. "Hah? Maksudnya?"

Gadis itu mendengus. "Kau menyuruhku kesini, ada apa?"

"Owh..." Laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "—tak ada, aku hanya ingin bertemu denganmu saja."

Freya menatapnya datar. Namun, tak dipungkiri ada getar-getar aneh di dadanya saat George mengatakan hal itu. Sebisa mungkin ia mengendalikan diri agar wajahnya tak memerah.

"Ehm... sepertinya kau merindukanku tiap waktu ya, Georgie." Ejeknya. George tertawa.

"Ya, mungkin. Lagipula, aku sudah tak mempunyai peta itu. Jadi aku tak bisa menguntitmu, Nona."

Freya lepas kendali!

Wajahnya memerah.

Dia menabok lengan George sekali lagi. "Kau! Itu pukulan untuk dirimu yang salam ini menguntitku dan mungkin berfantasi jika aku sedang di kamar mandi atau pun di kamar, kan!"

Freya [xGeorge Weasley]Where stories live. Discover now