Part 27 - Aku?

Mulai dari awal
                                    

Axelle hendak membuka suara ketika Lucya telah mendahuluinya. "Katanya tadi lo baru bangun pas gue telp." Tutur Lucya setelah melepaskan rangkulannya pada lengan Axelle. Melangkah duduk di undakan tangga dengan menekuk kedua kakinya.

Axelle ikut mendudukan dirinya disebelah Lucya. "Iya, emang baru bangun."

"Lah terus kok bisa cepet banget nyampe rumah gue?" Lucya mengernyit bingung.

"Gue tadi ketiduran dirumah Zayn, rumahnya deket sini jadi pas lo telp gue langsung kesini." Jawab Axelle membuat Lucya manggut-manggut dengan bibirnya yang mengerucut.

"Rumahnya deket sini?"

Axelle berdehem menjawab pertanyaan Lucya.

"Dimana tepatnya?"

"Kenapa emang?" Tanya Axelle balik dengan sedikit kerutan di dahinya.

"Mau ngajak Zayn malam mingguan." Jawab Lucya bercanda.

Axelle menyentil jidat Lucya pelan namun cukup membuat gadis itu mengelus jidatnya. "Zayn enggak bakal mau sama lo."

"Ah, dia mah sasimi. Udah kayak si Ayme aja."

"Gitu-gitu dia sadboy."

"Hah? Iya? Dia suka ama siapa emang?"

"Gosip."

Lucya memukul pelan lengan Axelle. "Ini tuh bukan gosip, Tapi berbagi cerita."

"Apapun yang membicarakan orang lain dibelakang itu gosip atau ghibah."

Lucya mencebikkan bibirnya sembari melirik sinis Axelle sebagai tanggapan.

Axelle melirik arloji di pergelangan tangannya. "Udah jam delapan lewat, Gue balik dulu."

"Oke." Lucya mengangguk sembari menatap lelaki itu yang mulai berdiri. Axelle menyodorkan tangannya pada Lucya untuk membantunya berdiri yang langsung diterima oleh Lucya.

"Besok gue jemput jam setengah tujuh atau mau jam berapa?" Tanya Axelle dengan kedua alisnya yang sedikit terangkat.

"Jam setengah tujuh aja."

Axelle mengangguk. "Yaudah."

"Yaudah." Balas Lucya dengan kening yang sedikit berkerut karena lelaki itu tidak kunjung pergi dan masih berdiri di depannya.

"Iyaudah."

"Yaudah sana, ngapain masih disini kayak patung?"

"Gapapa." Jawab Axelle dengan senyum tipis yang malah terlihat berkali lipat manisnya.

"Yaudah, aku pulang ya."

"Hm?" Kedua alis Lucya terangkat. Wait... aku katanya?

Axelle terkekeh kecil. Tadi Lucya berhasil membuatnya baper kan? Dia juga bisa.

"Iya, aku pulang dulu. Selamat malam."

Lucya meremas ujung bajunya. Dia ingat tadi dia juga memakai embel-embel 'aku-kamu' hanya untuk di depan orang tuanya saja. Dan sekarang Axelle membalasnya.

"Iya."

"Mulai sekarang, udah boleh make aku kamu kan? Apa belum boleh?"

Lucya mengalihkan tatapannya ke arah lain. Semakin dia bersitatap dengan Axelle, semakin jantungnya makin menjadi. Bahkan sekarang dia rasanya ingin menjerit. "I-yaudah."

"Jadi boleh atau Enggak?" Tanya Axelle memancing gadis itu yang harus bersikap setenang mungkin, meskipun sekarang dia sebenarnya ingin jingkrak-jingkrak sambil menjerit di atas kasur.

AXELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang