17. What Happen?

331 105 24
                                    

————— R E M A J A —————

"Hah? Soobin!"

"Hah? Taehyun!"

"Kalian berdua saling kenal?"

Soobin dan Taehyun mengangguk, agak bingung dengan situasi sekarang ini. Sedangkan Hyewon nampak tertawa melihat raut wajah mereka berdua.

"Jadi kau adalah noonanya Taehyun?"

Hyewon mengangguk sambil menyeruput jus lemonya. Wajah Soobin semakin tak karuan bentuknya.

"Haha, dunia sangat kecil ternyata."

"Anu--" Hyewon dan Soobin menoleh kearah Taehyun secara bersamaan. "Aku tak paham, dan kenapa kalian saling kenal?"

"Ah itu," Soobin tak ingin mengaku didepan Taehyun sebenarnya.

"Sebuah kesalah pahaman." Jawaban santai Hyewon membuat Soobin membulatkan kedua matanya.

"Huh? Kesalah pahaman?" Taehyun melirik kearah Soobin dan Hyewon secara bergantian.

"Sebenarnya Soobin, kita tak tidur berdua malam itu."

"Hah!" Soobin terkejut, Taehyun mengerjap-ngerjap polos.

"Maaf karena telah mengerjaimu selama ini haha. Habisnya kau sangat lucu." Hyewon sedikit terkikik.

"Tapi--tapi, malam itu kau berada dikamar motel dan aku juga telanjang."

Taehyun hampir menyemburkan minumanya mendengar ucapan kelewat jujur dari Soobin.

"Aku bahkan membolos esok harinya dan pergi ke tempat Appa untuk memintanya melamarmu." Soobin menunduk, Hyewon sangat terkejut Soobin sampai berbuat sangat jauh begitu.

Jadi alasan Soobin membolos waktu itu dikarenakan ulah kakaknya yah, Taehyun ganti melirik Hyewon sangsi.

"Maaf Soobin bercandaanku sudah keterlaluan yah." Hyewon menggaruk kepalanya merasa sangat bersalah.

"Tidak papa. Aku malah merasa lega kalau malam itu tak terjadi apa-apa."

Soobin tersenyum yang membuat Hyewon malah semakin merasa bersalah. Taehyun memutar bola matanya malas atas kelakuan kakaknya.

*****

"Taehyun, kau ada rencana sehabis ini?"

Taehyun menggeleng, ia sedang memainkan hpnya untuk melihat pesan yang dia kirim ke Beomgyu tapi sampai sekarang belum ada balasan.

Hyewon sudah meninggalkan mereka berdua dari tadi karena ada urusan katanya. Sebelumnya sempat dapat plototan dari Taehyun.

"Sebenarnya aku ingin menyusul Beomgyu kerumah sakit, dia tadi bilang ingin menjenguk Eommanya Yeonjun."

"Aku juga tadi sebelum kesini habis dari sana. Mau kesana bareng?"

"Boleh, eh tapi kau tak apa kesana lagi?" Taehyun merasa sungkan.

"Iya tak papa. Ayo!"

Mereka memesan taxi untuk kerumah sakit, dijalan Soobin sempatkan membeli makanan untuk Yeonjun.

Ketika sampai Beomgyu tak sengaja melihat didepan matanya sendiri bahwa Yeonjun sedang memeluk Beomgyu.

Ia juga melihat Boemgyu diam saja, bahkan ketika Yeonjun meraba wajah Beomgyu dia tak protes. Mereka seperti akan berciuman dan Taehyun sudah tak tahan melihat itu semua.

Taehyun diam mematung, Soobin disebelahnya heran kenapa Taehyun tiba-tiba terdiam ia ikut melirik arah pandang Taehyun.

"Taehyun..." Soobin memegang pundak Taehyun.

Grep!

Taehyun berbalik dan memeluk Soobin. Ia menangis. Soobin merasakan apa yang Taehyun rasakan, ia merasa kesal terhadap sikap Beomgyu.

Kalau Beomgyu serius tentang perasaanya terhadap Taehyun ia tak akan berbuat seperti itu.

Soobin juga merasa bingung dengan tingkah sahabatnya yang mengaku straight itu. Soobin melepaskan pelukan itu dan mengusap pipi Taehyun.

Ia menatap Taehyun yang masih terisak pelan, lalu dengan mantap Soobin menyatakan perasaannya juga terhadap Taehyun.

"Kau tahu kan bahwa aku menyukaimu?"

"Eeh," Taehyun mengerjapkan matanya yang masih menitikan air mata.

Soobin menatap Taehyun dalam sambil memegang kedua pundaknya. "Ayo kita pacaran, dan lupakanlah Beomgyu!"

——————R E M A J A ——————

[BL] Remaja | TXT (Complete) ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن